adf.ly

Kamis, 30 April 2009

Aglaonema, Agar Berkualitas Dan Bernilai Tinggi


Keindahan aglaonema tak pernah ada batasnya. Stok silangan yang terproduksi dari lokal maupun impor, membuat kita tak pernah bosan dengan tanaman hias yang juga dikenal dengan nama sri rejeki ini. Namun pertanyaannya, bagaimana memilih aglaonema impor atau lokal yang baik dan apakah merawatnya semudah kita memilih tanaman ini di toko bunga?


Membeli tanaman idola memang gampang-gampang susah, termasuk membeli aglaonema. Sebelum membeli aglaonema, sebaiknya kita paham dengan barang yang akan dibeli. Sebab

pada dasarnya, beberapa aglaonema memiliki keunggulan dan ciri khusus, hingga tak jarang jika lengah berakibat pada penularan koleksi lain.

Saat ini, jika dispesifikasikan ada tiga kelompok besar aglaonema yang biasa didapat di pasaran, yaitu aglaonema lokal non silangan, lokal, dan impor silangan. Menurut Pakar Aglaonema Indonesia, Gregori Garnadi Hambali, sebenarnya ada lagi aglaonema lokal non silangan dari luar (umumnya dari Belanda dan Amerika). Hanya ketatnya birokrasi dan sistematika pindah tangan, membuat jenis ini sulit untuk keluar.

Terpenting adalah mengenal ciri yang ada pada beberapa golongan aglaonema tersebut. Selain berguna bagi proses pemeliharaan dan perawatan, tahap ini bisa meminimalisir kekecewaan pasca pembelian tanaman (karena cepat mati atau sering terserang penyakit).

Aglaonema silangan impor

Menurut Greg, jenis ini sering tampil dengan perwujudan yang fantastis.
Itu ditandai dengan kemunculan warna-warna yang kontras, seperti kuning dan merah sampai warna solid salah satunya. Karena kebanyakan dihasilkan dari kultur jaringan (mayoritas produk Thailand sebagai negara penekspor aglaonema terbesar ke Indonesia), umumnya jenis ini memiliki daun yang lebih tipis ketimbang hasil budidaya biji. Namun keistimewaannya, jenis ini memiliki struktur permukaan daun yang lebih halus.

Beberapa orang beranggapan, daun yang tipis bisa jadi tebal ketika dibawa ke Indonesia. Pengaruh musim, diduga melatar-belakangi perkembangan daun ini. Secara umum, dalam hal estetika aglaonema impor silangan unggul jauh. Hanya karena dibudidaya secara instan dan tak melalui metode pemuliaan yang panjang, tak jarang jenis ini rentan penyakit. Tak jarang, jenis ini juga disebut-sebut pembawa wabah penyakit yang siap menular ke aglaonema koleksi lain.

“Berhati hatilah memberi aglaonema impor. Jika ragu, gunakan sistem karantina yang cukup sampai dirasa aglaonema steril dari penyakit. Sistem karantina bermacam-macam, bisa menggunakan desin-sektan atau memberi spase tersendiri aglaonema yang baru datang,” ungkap Greg.


Untuk memastikan kesehatan tanaman, usahakan tak hanya melihat dari daun yang menarik, tapi juga akar dan batang bawah. Semakin banyak ditemukan kebusukan di akar dan batang bawah, makin tak sehat tanaman.

Aglaonema Lokal Silangan

Jenis kedua adalah aglaonema lokal silangan. Jenis ini biasanya lebih tahan banting bila dibandingkan dengan jenis impor. Tak mau kalah dengan jenis impor, jenis lokal silangan sangat kuat dalam hal komposisi warna. Gradasi warna dasar dan baru, membuat motifnya menarik. Contoh paling mudah dapat kita lihat dari aglaonema silangan fenomenal Pride of Sumatera (POS).

Daun yang tebal jadi keistimewaan selanjutnya, meski daun yang ada tak sehalus struktur daun jenis aglaonema selangan impor. Beberapa jenis juga sering rentan menderita sakit akibat virus. Penyusunan gen yang tak sempurna diduga jadi latar belakang fenomena ini. Namun secara umum, aglaonema silangan lokal jarang sakit seperti aglaonema silangan impor.

Meski berembel-embel lokal, jangan meremehkan dalam hal harga. Pasalnya, jika dilihat dari perputarannya hasil silangan pertama jenis ini bisa dihargai sampai Rp 50 juta. Ini yang sering terjadi pada koleksi Greg yang dipinang kolektor lain. Memilih jenis ini yang berkualitas pada dasarnya sama dengan aglaonema impor silangan. Daun, akar, dan batang bawah jadi sorotan yang harus tak terlewatkan. Usahakan melihat akar yang telah tertancap di pot. Semakin banyak dan jarang busuk adalah pertanda tanaman sehat.

Aglaonema Lokal

Jenis terakhir adalah aglaonema lokal. Meski dulu jarang dilirik dan keberadaannya hanya difungsikan sebagai indukan, tapi kini pencinta jenis ini kian marak. Bahkan tak mau kalah, pemilik aglaonema yang kebanyakan didominasi warna hijau dan putih ini sudah berani unjuk gigi dengan mendaftar setiap kontes aglaonema digelar.

Karena jika kita membicarakan warna, jenis ini kalah telak dengan jenis silangan lokal maupun impor. Umumnya, jenis ini memiliki keunggulan di bentuk daun. Daun besar dan aneka bentuk lancip adalah bentuk yang sering dijumpai pada aglaonema lokal. Karena sering dijumpai dan sudah familiar hidup di Indonesia, jenis ini banyak ditemukan di mana-mana dan berjumlah banyak, sehingga dalam hal harga jenis ini tergolong paling murah ketimbang dua jenis sebelumnya.

“Di pasaran, aglaonema lokal yang sudah berusia dewasa sering dijual maksimal Rp 500 ribu (untuk tanaman yang belum menang kontes). Jika sudah merasakan gelar, harga naik jadi dua kali lipat sekitar Rp 10 juta per pot,” jelas M Zainudin, Kolektor dan Pecinta Aglaonema Lokal di Banjarbaru Kalsel.


Jika melihat serangan penyakit dari virus dan bakteri, jenis ini paling tahan banting. Namun umumnya, jika melihat musuh alaminya, aglaonema lokal sering jadi santapan lezat serangga dan jamur, sehingga jika Anda memutuskan untuk membeli jenis ini, usahakan daun yang ada tak memiliki sedikit pun bekas jamur dan serangga atau telur-telur serangga yang biasa melekat. [adi]

Bedakan Lokal dengan Impor

Langkah ini diambil untuk membedakan mana jenis aglaonema lokal yang didatangkan dari luar negeri dengan proses kultur jaringan. Memang saat ini untuk aglaonema lokal mendapatkan apresiasi besar, terutama dari karya Greg Hambali. Namun masalahnya, produksi dalam negeri masih belum mampu memenuhi permintaan pasar yang besar.

Sebab dengan cara pengembang-biakan secara tradisional, maka untuk mendapatkan bibit baru membutuhkan waktu yang lama. Sementara untuk melakukan pembiakan masal dengan kultur jaringan masih sedikit yang bisa membuatnya. Padahal proses kultur jadi satu-satunya cara pembiakan secara masal dan celakanya pelaku industri tanaman hias lokal kurang bisa menangkap peluang ini. Akhirnya, mau tak mau Thailand jadi tujuan utama mencari produk aglaonema yang dihasilkan oleh anak bangsa.

Hasil aglaonema dari kultur jaringan melalui impor – meski dari jenis yang sama – tapi punya karakter berbeda. Untuk membedakan aglaonema lokal yang diperbanyak secara alami lewat stek maupun cangkok dengan aglaonema dari kultur jaringan, menurut M Siregar – Penghobi Tanaman Hias di Banjarmasin Kalsel, itu ternyata mudah. Wajar, karena bagi penghobi berpengalaman bukan hal sulit, tapi bagi pemula lain ceritanya.

“Paling gampang melihat struktur warna merah yang jadi ciri khas produk lokal,” tandas Siregar.


Untuk produk alami, warna merah yang muncul bisa cerah dan tegas, terutama untuk bagian belakang daun, tangkai daun, dan motif di permukaan daun. Kondisi ini berbeda dengan hasil dari kultur yang memiliki warna lebih pudar. Pudar di sini tetap memberikan kesan merah, tapi tak begitu cerah.

Selanjutnya yang paling mudah dilihat adalah dari ukuran daun yang lebih kecil dibandingkan jenis lokal. Pembanding ini sulit, karena harus melihat dulu aglaonema lokal. Namun bisa juga dilihat dari daun tua yang ada di bawah. Bila daun tua jauh lebih kecil dari daun baru, itu jadi ciri khas dari hasil kultur jaringan. Namun jangan khawatir bila mendapatkan produk kultur, karena saat tumbuh tunas baru, maka kualitas anakan akan sama dengan aglaonema lokal. Sebab, sudah melalui perbanyakan secara alami.

Menjadikan Aglaonema Berharga Mahal

Patokan harga tinggi untuk beberapa jenis aglaonema, tentu berkaitan dengan urusan tampilan maksimal. Selama ini keberadaan aglaonema impor bisa disejajarkan dengan jenis lokal. Hanya varian untuk jenis impor lebih beragam, sehingga kehadirannya makin memperkaya khasanah tanaman hias Tanah Air.

“Pada dasarnya, semua tanaman itu memiliki nilai ekonomi. Hanya untuk tinggi-rendahnya bergantung pada pesona yang ditampilkan,” imbuh Greg.


Untuk aglaonema jenis impor masih memegang kendali cukup kuat. Lantaran beragamnya jenis yang ditampilkan, sehingga konsumen pun mempunyai banyak alternatif untuk memilih, seperti harga aglaonema silangan dari Thailand yang memiliki nama pasar legacy, harga yang dipatok tergolong tinggi, yaitu Rp 500 ribu per tanaman atau bahkan harga ini bisa lebih tinggi.

Itu bergantung pada tampilannya, dimana semakin berkarakter tentu akan berpengaruh pada nilai jualnya. Ini berkaitan dengan nilai estetika, tren, dan kelangkaan. Sepertinya, membuat tanaman tampil prima bukan jadi satu hal yang sulit dilakukan, dimana tampilan yang maksimal akan berdampak pada tingginya nilai ekonomi. Ingin tahu kiat membuat pesonanya tampil ciamik, baik untuk aglaonema jenis lokal ataupun impor.

Khusus Penghobi

Ada beberapa kriteria yang diperhatikan untuk membuat tanaman berharga mahal dengan tampilan optimal. Utamanya adalah masalah kelangkaan, keunikan, terawatt, dan tren – dimana penghobi di sini sebagai end user yang menilai tanaman bukan hanya dari harga, tapi lebih ke pesona tanaman keseluruhan.

1. Langka

Faktor kelangkaan bisa memicu mahalnya tanaman. Kelangkaan ini bisa ditimbulkan dari sulitnya dikembang-biakan, masih sedikit yang menjual karena tak tren atau tanaman banyak, tapi penjualnya tak mau melepas. Jadi bisa dikategorikan sebagai langka di pasar dan langka, karena sulit dikembang-biakan.

2. Unik

Semua tanaman unik dan tak memiliki perbedaan antara satu dengan yang lain. Tapi unik yang dimaksud adalah memiliki ciri khas mencolok dan berbeda dari aslinya. Di pasaran dikenal istilah variegata dan mutasi. Kadang ada juga yang menyebut albino. Kebanyakan tanaman yang variegata dihasilkan dari biji. Mutasi adalah kelainan yang terjadi, karena campur tangan alam (penyakit karena virus atau faktor bawaan lain) atau campur tangan manusia. Biasa dikenal dengan rekayasa genetik.

3. Perawatan Optimal

Tanaman yang terawat baik akan memiliki bentuk yang baik dan sehat. Karena terawatt, maka bentuk daun, batang, dan bunga jadi lebih indah. Tanaman yang mahal pun apabila tak terawat dengan baik akan berkurang nilainya. Misalnya, aglaonema yang daunnya rusak, pasti tak dihitung dalam penilaian. Itu berkaitan juga dengan keserempakan daun yang makin menambah nilai.

4. Membaca Tren

Seperti halnya fashion, tanaman punya tren sendiri. Saat tren turun, otomatis tanaman akan turun nilainya. Turunnya nilai bukan karena tanaman tersebut tak unik atau tak terawat, tapi mutlak karena hukum pasar.

5. Kenali Hukum Pasar

Saat sedang tren atau memang langka, maka persediaan biasanya tak sebanding dengan permintaan. Sesuai hukum pasar, maka naiklah harganya. Ini wajar terjadi di dunia tanaman hias, berputar sesuai dengan siklusnya.

Bagi Pedagang

Tak dapat dipungkiri, para pedagang lebih berharap pada profit oriented. Namun bukan berarti tak memperhitungkan kualitas barang. Inilah yang paling orang mau lakukan walau tak mudah melakukannya. Tanaman bisa dibuat jadi mahal apabila Anda mau mengerjakan hal-hal berikut:

1. Merawat tanaman dengan baik

Ini adalah mutlak. Tanaman yang terawat baik secara kasat mata akan indah. Walau hanya sekedar tanaman sansiviera yang biasa ada di pinggir jalan, kalau dirawat dengan baik pasti akan punya nilai yang lebih tinggi. Perawatan adalah dengan memberikan tempat yang baik (pot dan media), melakukan perawatan daun kalau tanaman itu punya nilai di daunnya, memberikan pupuk yang tepat, mengganti media saat dibutuhkan, dan terus mengecek kesehatan secara berkala. Dalam hal ini juga bisa dilakukan proses pembentukan, supaya bentuk lebih indah dan kompak.

2. Koleksi tanaman unik dan langka

Kadang tanaman jenis unik dan langka tak serta-merta harganya mahal saat membeli. Pemilihan tanaman unik bisa dilakukan dengan berkeliling di kebun pembibitan tanaman hias. Biasanya bibit unik bisa mulai terdeteksi saat usia seedling muda. Untuk tanaman langka bisa berburu langsung ke daerah yang bersangkutan. Tanaman langka biasanya sulit ditemukan di nurseri biasa. Kalau ada sedikit kenekatan dan modal, bisa saja langsung cari ke nurseri di luar negeri. Pembelian bisa lewat internet atau langsung ke lokasi.

3. Pintar prediksi tren tanaman

Dalam hal ini lebih mengandalkan kemampuan insting, yaitu dengan memperbanyak referensi tentang jenis tanaman, baik dari media ataupun komunitas yang banyak terbentuk di masing-masing kota. Hanya diperhatikan bahwa tren tanaman biasanya berputar. Jadi kalau ketinggalan tren – tak masalah – toh nantinya tanaman kita bisa terangkat naik

tabloidgallery
pic ; Aglaonema Legacy, koleksi Bp. Gede. S, diambil dari milis aglaonema

Selasa, 28 April 2009

Memperindah Bonggol Adenium


Selain memperindah batang dan bunga, adenium sangat diharapkan penggemarnya memiliki bonggol besar dan unik. Sebelumnya telah diulas untuk menumbuhkembangkan adenium agar memiliki batang yang indah dengan tata cara pengembangbiakan.

Layaknya manusia, adenium dalam berkembangbiaknya tergantung dari gen indukan. Kelangkaan bonggol bagus membuat beberapa penggemar bereksperimen merancang bonggol sejak tanaman masih berumur muda. Bonggol muda berukuran 4 smapai 5 cm sudah dapat dibentuk.

Dari sisa umbi masih bisa tumbuh akar, bahkan bentuknya lebih rapi karena akar muncul serempak dari pinggir bonggol yang menganga. Memaksa bonggol untuk tumbuh besar memang relatif sulit. Salah potong dan penanganan tidak tepat membuat tanaman merana dan mati.

‘’Itu sebabnya kebanyakan penggemar menggunakan tanaman sakit untuk dipotong. Kompensasinya jika tanaman mati maka tidak merasa rugi. Sebenarnya beberapa penggemar malah menggunakan bonggol baru yang sehat. Justru tanaman yang sehat lebih cepat pulih, setelah dilukai. Masa pemulihan tanaman yang relatif lama, bahkan risiko mati.

Pilih tanaman yang batangnya berwarna hijau, mulus dan bebas penyakit puru,’’ kata salah seorang penggemar sekaligus pebisnis tanaman hias di seputaran Denpasar, Komang Suweca, Kamis (28/2) kemarin di Denpasar.

Meskipun bentuk bonggol bagus, tetapi jika dipenuhi dengan puru akan mengurangi keindahan tanaman. Selain sehat, syarat lain adalah pertumbuhan tanaman harus bagus. Itu ditandai dengan adanya guratan di sekitar bonggol yang menandakan pertumbuhannya cepat.

Supaya penampilan terlihat cantik dan unik, gunakan bonggol sehat dan bercabang banyak. Tidak ada syarat khusus untuk ukuran tanaman. Baik kecil bisa dipermak menjadi besar. Jika digunakan bonggol bercabang banyak, ketika besar sosok tanaman akan terlihat eksklusif.

Setelah tamanan adenium tersedia dan siap dilakukan pemolesan dengan cara:

• Siapkan pisau besih/carter yang tajam dan seteril.
• Cabut tanaman dari pot perlahan-lahan dengan cara menggoyang-goyangkan agar bonggol dan akar merenggang, tujuannya agar akar tidak putus. Kalau perlu dilakukan perendaman menggunakan air melalui selang air dimasukan ke dalam media, sehingga tanah gembur. Perlahan tanaman angkat dan akar tetap utuh.
• Letakkan tanaman di atas kertas atau talenan.
• Potong tanaman tepat di bagian yang paling besar dari bonggol. Lakukan perlahan-lahan supaya bonggol tidak retak. Setelah itu celupkan batang yang sudah dipotong ke dalam larutan fungisida selama 6 sampai 10 menit. Selanjutnya angkat dan keringkan di tempat teduh selama 30 sampai 60 menit.
• Olesi dengan zat perangang akar, rooton F atau atonik untuk memacu pertumbuhan akar. Supaya bekas potongan seteril, olesi luka dengan bawang putih. Bawang putih bukan untuk memacu pertumbuhan, tetapi mensterilkan luka.
• Selanjutnya kering-anginkan di tempat teduh selama 5 sampai 10 menit.
• Tanam kembali dan simpan ditempat teduh.

Adenium dinilai karena bonggolnya. Orang pun berlomba-lomba menggemukkan bonggol adenium. Celakanya, salah penanganan, tanaman malah busuk. Alih-alih adenium menjadi bagus, malah kadang jadi mampus. Ini catatan kecil mengenai cara membesarkan bonggol adenium secara baik dan benar.

Hampir 90 % sel tanaman tersusun air dan tidak salah bila dikatakan dimensi tanaman sangat tergantung dengan banyaknya air yang ditampung dalam sel (vacuola / rongga sel). Faktor-faktor yang berpengaruh dalam hal ini adalah tingkat kelenturan (extensibilitas) dinding sel dan besarnya influk air ke dalam sel.

Tingkat pertumbuhan sel meningkat dengan cepat bila extensibilitas sel dan influk air ke dalam sel juga meningkat. Nah tinggal dicari apa yang mempengaruhi dua faktor tersebut di atas.

Perlu digarisbawahi, pertumbuhan sel tanaman dimulai dengan pemanjangan (ratio pemanjangan jauh lebih tinggi dari pelebaran) dan disebut pertumbuhan primer. Setelah tahap pemanjangan sampai titik maksimum kemudian diikuti pertumbuhan kearah lateral/pelebaran (pertumbuhan sekunder). Pertumbuhan selanjutnya terjadi pada titik tumbuh baru (meristem) dengan mekanisme dan proses yang sama seperti di atas.
Bahwa hormon auksin, hormon giberelin, dan ekspansin (sejenis senyawa protein)dipercaya dapat meningkatkan kelenturan dinding sel.

Berita baik, urea yang sudah sangat kita kenal mempunyai dampak mirip dengan kerja ekspansin. Berita buruk, hati-hati dengan urea, tanaman mudah layu dan dinding sel jadi rawan pembusukan.

Mungkin tambahan 1 sendok makan (10 gram) urea dilarutkan dalam 25 liter air (setara 186 ppm urea 46%) diberikan satu minggu sekali akan cukup aman.

Catatan : bila pakai urea, agar efektif pastikan media tanam jangan pasir melulu, karena urea seperti halnya pupuk organik yang lain, perlu dekomposisi oleh mikroorganisme sebelum dapat diserap tanaman

potkembangku
pic from utaka

Minggu, 26 April 2009

Mawar, Si Bunga Romantis


Hampir semua orang mengenal dan menyukai mawar (Rosaceae). Tanaman dari ordo Rosanales ini pantas dijuluki "ratu bunga". Rupanya yang cantik dengan warna beragam, membuat suasana taman jadi hidup dan semarak. Pesona mawar kian bertambah dengan tebaran aroma yang semerbak. Anda ingin mengenal lebih dekat dengan si lambang cinta ini?

Sejak dulu bunga mawar mempunyai banyak varietas. Itulah sebabnya orang menyebutnya Rosaceae atau keluarga mawar-mawaran. Seiring dengan kemajuan teknologi budidaya keluarga mawar semakin beragam. Warna-warnanya pun semakin bervariasi dari merah, ungu, hitam hingga campuran beberapa
warna. Tampilan kelopak bunga juga semakin bervariasi, dari yang berkuntum tunggal, ganda hingga bertumpuk.
Mawar dikelompokkan berdasarkan perawakan dan sifat pertumbuhannya. Secara umum, ada 4 kelompok besar. Pertama, mawar semak yang banyak ditanam sebagai pagar. Kedua, mawar kerdil berupa tanaman dalam pot. Ketiga, mawar pohon dan terakhir mawar liana yang tumbuh merambat.

Berkebun Mawar

Menanam mawar sangat mudah karena bunga ini tidak memerlukan perawatan yang khusus. Mawar bisa tumbuh di daerah beriklim panas, sedang hingga dingin.
Mawar membutuhkan media tanam tanah berhumus dan drainase/pengairan yang baik. Mawar kurang subur jika ditanam pada media yang terlalu gembur dan berpasir. Jangan lupa, pilih lokasi tanam yang cukup sinar matahari agar pohon rajin berbunga dan tumbuh subur.

Menanam mawar banyak caranya, Anda bisa memperbanyak tanaman lewat biji, setek, okulasi, cangkokan dan membelah anakan. Lebih praktisnya, lakukan dengan cara setek. Agar mawar rajin berbunga, lakukan pemangkasan secara berkala supaya muncul tunas baru dan jangan lupa, beri pupuk perangsang bunga secara teratur.
Satu hal yang perlu diingat, pemangkasan sebaiknya dilakukan pada musim hujan karena tunas akan segera tumbuh dan kuntum bunga baru akan bermunculan.

Menanam Dalam Pot

Jika Anda tidak punya lahan cukup, tanamlah mawar di pot. Memang untuk cara yang satu ini perlu perlakuan khusus dan sedikit ketelatenan.

* Gunakan pot dari tanah liat/tembikar atau dari semen cor. Pot plastik kurang disarankan karena tidak berpori dan lembab sehingga akar mudah busuk dan suplai oksigen kurang.

* Terapkan media tanam dengan perbandingan 1:1:1/4 antara tanah, pupuk kandang dan pasir halus. Jika memungkinkan, kukus lebih dulu media tanam agar mikroorganisme pembusuk mati dan mawar terbebas dari penyakit.

* Tambahkan potongan batu bata atau batu kecil di dasar pot agar kelebihan air siraman dapat keluar.

* Jangan lupa, lakukan pemotongan akar dan penggantian media setiap 1-2 tahun sekali agar tanaman tumbuh subur. Jika Anda merawat dengan baik dan penuh kasih sayang, si cantik ini dapat berbunga sepanjang tahun dan bisa bertahan hidup hingga 15-20 tahun.

Mawar Potong Tahan Lama

Keindahan mawar di jambangan akan sirna seiring dengan masa layu bunga. Agar bunga potong lebih tahan lama, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan.

* Umumnya bunga layu karena pembusukan pada bekas pemotongan tangkai bunga. Kondisi ini akan menyebabkan bakteri pembusuk berkembang biak dan menyumbat saluran vaskuler. Akibatnya bunga cepat layu karena suplai makanan terhambat. Tambahkan asam benzoate pada air agar bakteri mati dan pembusukan dapat diperlambat. Cara lain, tambahkan 3 tetes cairan pemutih kain per 1 liter air.

* Bunga potong juga memerlukan nutrisi untuk memperpanjang kesegarannya. Tambahkan 1 sdt gula pada 1 liter air perendam. Jika tersedia, Anda bisa menggunakan nutrisi khusus bunga potong yang tersedia di toko bunga potong.

* Biasanya bunga potong akan menyerap air secara maksimal pada pH 3,5-4,5. Agar tidak menimbulkan dehidrasi, turunkan air pada pH ideal dengan menambahkan asam sitrat 200 mg per 1 liter air.

* Gunakan vas dari kaca, keramik atau plastik dan hindari penggunaan vas bunga yang terbuat dari logam karena bunga biasanya sensitif terhadap ethylene dalam kandungan logam.

* Potong pangkal batang menyerong agar penampang batang lebih besar dan serapan air lebih maksimal sehingga bunga lebih tahan lama.

* Luruhkan daun yang tidak diperlukan agar bunga potong mendapat suplai makanan cukup.

Bunga Simbol Kasih Sayang

Ada banyak arti di balik setangkai mawar, mulai rasa tulus, sukacita, kasih sayang bahkan dukacita. Namun di balik semua itu, ada makna cinta yang tersirat di dalam mawar.

Keanekaragaman warna bunga mawar seringkali mengungkapkan banyak arti. Agar tak terjadi salah pengertian, sebelum memberi kenali arti warna dibalik keelokan bunga mawar.

Merah: cinta, keberanian, penghargaan
Kuning: kegembiraan, kebahagiaan, kebebasan
Pink/peach: terima kasih, syukur, kekaguman, penghargaan dan simpati
Putih: penghormatan, kesucian hati, kerahasiaan, pertunangan
Merah & Putih: kebersamaan

Nikmat, Aman & Menyehatkan


Bila suatu ketika Anda jalan-jalan di Bangkok, jangan kaget kalau disuguhi makanan yang terbuat dari bunga mawar. Di Ibukota Thailand ini banyak restoran menyuguhkan menu andalan dari bahan bunga mawar. Di Indonesia pun kita sudah terbiasa mengkonsumsi sirup mawar, atau air mawar untuk aroma kue.

Selain aman dikonsumsi, bunga mawar juga memiliki beragam khasiat. Dalam minyak asirinya terkandung geraniol dan limonene yang berfungsi sebagai antiseptik, pembunuh jamur candida albican penyebab keputihan dan menambah daya tahan tubuh.
Aromanya yang harum juga sering digunakan sebagai aromaterapi yang bersifat menenangkan dan meningkatkan mood.

Jika Anda punya waktu luang, buatlah esen mawar. Caranya: pilih varietas mawar yang beraroma sangat harum seperti jenis Papa Meilland atau Buff Beauty. Keringkan bunga, ambil daun kelopak bunga dan buang putik bunga yang berwarna putih karena akan memberi rasa pahit. Masukkan daun kelopak bunga ini ke dalam botol, tambahkan sedikit vodka atau Brandy agar aroma lebih keluar. Biarkan di tempat tertutup selama enam minggu atau hingga aroma mawar tercium tajam. Saring dan simpan di tempat tertutup. Kini Anda memiliki esen mawar yang siap digunakan untuk campuran minuman atau membuat kue.

Daun kelopak bunga kering juga dapat digunakan untuk mengharumkan teh. Rebus kelopak mawar dengan teh dan air, saring. Tambahkan gula, madu dan sedikit air jeruk lemon. Nikmati teh mawar dalam keadaan hangat, sembari mereguk kesegarannya Anda dapat menghirup aromanya.

Teks: Budi Sutomo

budiboga

Kamis, 23 April 2009

Encephalartos Series ( bagian V )

41. En. Senticocus

Memiliki habitat dibagian utara Kwazulu-Natal, Afrika Selatan dan Swaziland. Merupakan jenis cycads berukuran sedang, mencapai tinggi 4 meter dengan daun berwarna hijau mengkilap sepanjang 2 meter.

Senticocus, sangat mirip dengan Lebomboensis dan Msinganus. Menyukai sedikit naungan dan drainase yang baik.



42. En. Septentrionalus

Banyak tumbuh di areal bukit berbatu-batu dengan ketinggia 1200 meter di bagian utara Uganda dan Bagian Selatan Sudan. Merupakan jenis cycads berukuran kecil dengan ketinggian dibawah 2 meter. Pada umumnya tumbuh menyemak dengan 2-3 batang, dengan daun berwarna hijau muda.

Tumbuh baik di daerah bersinar matahari penuh maupun dengan sedikit naungan. Tetapi tetap membutuhkan drainase yang cukup baik.



43. En. Tegulaneus

Tumbuh di hutan-hutan hijau dibagian tengah hingga utara Kenya. Merupakan jenis Cycads besar dengan tinggi batang mencapai 10 meter. Daun Tegulaneus berwarna hijau keabu-abuan sepanjang 3 meter.

Menyukai daerah berdrainase baik, lembab tetapi terhindar dari kebekuan dan hawa dingin. Menyukai sinar matahari penuh ataupun sedikit naungan.



44. En. Transvenosus

Sering disebut juga sebagai Modjadji Cycads atau Modjjadji Broodboom. Banyak ditemukan di Afrika Selatan di sekitar Distrik Letaba, Mpumalanga, Transvaal Utara didaerah berketinggian 600 – 1000 meter.

Transvenosus merupakan jenis cycads terbesar, dengan ketinggian batang mencapai 12 meter dan diameter batang mencapai 45 meter. Daun Transvenosus berwarna hijau gelap mengkilap sepanjang sampai 2,5 meter.

Menyukai daerah yang cerah, lembab tetapi berdrainase baik. Tidak toleran terhadap cuaca beku. Sangat cepat tumbuh untuk ukuran cycads, dan cepat membentuk pohon yang sangat besar.



45. En. Trispinosus

Tumbuh didaerah terbuka dan berbatu-batu disekitar Sungai Bushmans dan Sungai Fish di Eastern Cape Province, Afrika Selatan. Merupakan jenis cycads berukuran kecil dengan ketinggian mencapai 1 meter. Tumbuh sebagai cycads perdu yang berkelompok sampai dengan 6 batang. Memiliki daun berbentuk lurus berwarna hijau kebiru-biruan. Sehingga masuk dalam salah satu jenis Cycads Biru ( Blau Cycads ). Pada mulanya, Trispinosus dikategorikan sebagai En. Horridus, tetapi kemudian dikategorikan sebagai jenis tersendiri.

Menyukai daerah yang cerah, berdrainase baik dan bersifat toleran terhadap hawa dingin dan kebekuan.



36. En. Turneri

Hanya ditemukan diNampula, Mozambique, digunung-gunung yang dipenuhi batu granit. Merupakan jenis cycads berukuran sedang, dengan ketinggian batang mencapai 3 meter. Daun berukuran panjang 2 meter berwarna hijau gelap.

Menyukai daerah yang cerah dan berdrainase baik.



37. En. Umbeluziensis

Tumbuh disepanjang sungai Mbeluzi, Swaziland dan Mozambique. Merupakan jenis cycads berukuran kecil dengan daun-daun lurus sepanjang 2 meter. Secara umum sangat mirip dengan Villosus.

Menyukai sedikit naungan, Drainase baik dan sangat sensitif terhadap kebekuan.



38. En. Vilosus

Tumbuh dihutan-hutan terbuka di Afrika Selatan dan Swaziland. Merupakan jenis cycads berukuran sedang, berbentuk perdu. Daun Vilosus berwarna hijau gelap mengkilap dengan panjang mencapai 3 meter.

Menyukai sedikit naungan, Berdrainase baik dan daerah sub tropis.



39. En. Whitelocki

Disebut juga Encephalartos Successibus. Ditemukan dihutan-hutan sepanjang Sungai Mpanga, Uganda. Merupakan jnis cycads berukuran besar dengan batang bisa mencapai 5 meter dan diameter batang mencapai 1 meter. Daun Whitelocki berwarna hijau mengkilap sepanjang 4 meter. Whitelocki sering ditemui tumbuh membentuk perdu yang besar.

Menyukai daerah yang cerah, lembab tetapi berdrainase baik. Tumbuh sangat vigourous. Apabila anda ingin mengebunkannya, maka anda memerlukan kebuh yang sangat luas, mengingat ukurannya yang besar.



40. En. Woodi

Diketahui hanya tumbuh hutan Ngoye sekitar 30 Km dari Mtunzizni, Kwazulu-Natal. Merupakan jenis cycads berukuran besar, dengan tinggi batang mencapai 6 meter. Daun-daun berwarna hijau gelap mengkilap sepanjang hingga 3 meter.

Sangat terkenal sebagai tanaman terlangka didunia, karena sangat sulit menghasilkan biji/benih. Kebanyakan Woodi yang ditemukan berjenis betina, sangat sulit menemukan woodi jantan, sehingga sangat sulit terjadi perkawinan yang akan menghasilkan biji woodi yang murni.

Namundemikian beberapa orang mencoba menyilangkannya dengan Natalensis (jenis yang relatif paling dekat dengan woodi). Kemudian disilangkan kembali dengan woodi sampai 3 generasi berturut-turut, hingga dianggap telah menjadi woodi yang murni.



Selesai

Pacsoa.org.au

Selasa, 21 April 2009

Pacar Air, Warna Memikat Sarat manfaat


Warna-warna cantik menjadi ciri khas tanaman asli Asia ini. Ciri khas lainnya, tanaman ini mudah tumbuh dan tidak rewel. Selain itu beberapa bagian tanamannya bisa dipakai sebagai obat P3K.

Di dunia, tanaman Impatiens balsamina Linn ini dikenal sebagai bunga balsam. Di Indonesia lebih dikenal dengan nama bunga pacar air. Memiliki bunga dengan beragam warna, semisal pink, merah, putih, oranye, peach, atau salem. Sepintas, bentuk bunganya mirip anggrek dalam ukuran kecil, dengan daun yang bergerigi.

Impatiens cukup populer sebagai tanaman hias dan banyak dijumpai di dataran tinggi, misalnya Puncak, Jawa Barat. Tingginya mencapai 30-80 centimeter. Setiap daerah di Indonesia memiliki nama lain untuk pacar air ini. Di Minangkabau (Sumatera Barat), pacar air dikenal dengan nama paruinai. Pacar cai (Sunda), kimhong (Jakarta), pacar banyu (Jawa), pacar foya (Bali), bunga jebelu (Halmahera Selatan).

Tanaman ini menyukai tempat teduh dan suka air. "Jadi, kalau rumah Anda banyak terkena sinar matahari, letakkan tanaman pacar air di bawah pohon," papar Ida Widaningsih, General Manager PT Bina Usaha Flora. Meski warna bunganya banyak, pacar air tak bagus dipakai untuk landscape.. "Biasanya bagus digantung atau diletakkan di pot. Mungkin karena senang di tempat teduh untuk landscape jadi kurang bagus."

Meski Impatiens lokal pun ada di Indonesia, para pengusaha bunga masih mengimpor bibitnya dari luar negeri. "Bunga ini, kan, biasanya tumbuh di pinggir sungai. Tanaman yang lokal lebih tinggi, bunganya kecil, ruas batangnya kekar. Dan warna bunga tidak sebanyak dibanding bibit dari luar dengan warna yang beragam," ujar Ida.

Tanaman ini termasuk tidak susah memilih media tanam. Pakai saja campuran tanah, kompos, sekam atau tanah, cocopeat. "Boleh juga memakai pupuk kandang." Meskipun tergolong bukan tanaman rewel, ada satu musuh utamanya, yaitu hama. Begitu terkena hama, tanaman akan langsung busuk. Jadi, awasi tanaman pacar air Anda dari segala hama pengganggu.

RAJIN BERBUNGA

1. Impatiens tanaman yang berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara. Tanaman ini diperkenalkan di Amerika pada abad ke-19.
2. Tanaman ini juga disebut Busy lizzie (Lizzie yang sibuk) karena berbunga terus.
3. Tanaman ini sangat disukai lebah dan serangga lain yang membantu penyerbukannya.
4. Tanaman ini tidak dapat hidup di lingkungan yang kering.
5. Bagian-bagian tanaman ini bisa dipakai untuk obat. Misalnya bunga untuk obat bisul, rheumatik, radang kulit. Sedangkan daunnya untuk anti-inflamasi, atau mencuci luka.

Noverita K. Waldan
tabloidnova

Minggu, 19 April 2009

Kumis Kucing dan Khasiat Obat


Kumis kucing (Orthosiphon Spicatus BBS) berbentuk semak, batangnya basah, tingginya bisa mencapai 1,5 meter itu. Bisa tumbuh di tempat yang kering maupun basah pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, tanaman ini memiliki daun berbentuk telur taji, tepi daunnya bergerigi kasar. Bunganya mengeluarkan benang sari dan putik berwarna putih atau ungu.

Tanaman ini memiliki sejumlah khasiat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Daunnya mengandung kadar kalium (boorsma) yang cukup tinggi. Ia juga mengandung glikosida orthosiphonin yang berkhasiat untuk melarutkan asam urat, fosfat dan oksalat dari tubuh. Terutama dari kandung kemih, empedu dan ginjal.

Menurut buku Atlas Tumbuhan Obat Indonesia karya Dr Setiawan Dalimartha, seperti dikutip situs pusat data perhimpunan rumah sakit seluruh Indonesia (Persi), bunga tanaman kumis kucing merupakan bunga majemuk dalam tandan yang keluar di ujung percabangan. Warnanya ungu pucat atau putih sedangkan benang sarinya lebih panjang dari tabung bunga. Buah kumis kucing berupa buah kotak dan berbentuk bulat telur. Tanaman ini bisa diperbanyak dengan biji maupun setek batang.

Herba tanaman ini rasanya manis namun sedikit pahit. Herba kumis kucing ini bisa digunakan untuk mengobati sejumlah penyakit yaitu infeksi ginjal akut dan kronis, rematik, tekanan darah tinggi, kencing manis, kencing batu serta infeksi kandung kencing. Untuk mengobati penyakit infeksi ginjal dan hipertensi, cuci 30 gram herba segar kumis kucing, herba daun sendok dan rumput lidah ular. Rebus itu semua dalam tiga gelas air sampai hanya tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring airnya lalu diminum setengah gelas sebanyak dua kali sehari.

Bagi yang menderita infeksi saluran kencing, sering buang air kecil (volume sedikit dan anyang-anyangan), bisa dicoba penyembuhannya dengan ramuan herba segar daun kumis kucing, meniran, dan akar alang-alang masing-masing 30 gram lalu dicuci sampai bersih. Bahan-bahan tersebut selanjutnya dipotong-potong seperlunya lalu direbus dalam tiga gelas air hingga hanya tersisa setengahnya. Setelah dingin, air tersebut kemudian diminum masing-masing setengah gelas sebanyak tiga kali sehari.

Untuk mengobati kencing batu, 90 gram herba kumis kucing dicuci bersih lalu direbus dalam satu liter air hingga mendidih dan tersisa 750 cc. Setelah dingin, minumlah sebanyak tiga kali sehari masing-masing sepertiga bagian. Minumlah ramuan ini hingga penyakitnya sembuh.

Beberapa cara pemanfaatan kumis kucing untuk pengobatan menurut kweklina adalah sebagai berikut :

*Nyeri buang air seni :

Cara I: Seduh dan minum sejumput daun kumis kucing yang dikeringkan seperti teh, boleh juga kalau diberi gula aren.

Cara II: 1 sendok daun kumis kucing yang dilumatkan, 7 batang meniran, rebus dengan dua gelas air sampai air tinggal setengah. Minum air rebusan itu sebanyak 3x sehari.

* Batu ginjal :

Cara I: 25 g daun kumis kucing, 25 g daun ngokilo, 25 g daun meniran dengan akarnya, 25 g daun keji beling, dicuci. Rebus dengan 4 gelas air sampai mendidih. Minum semua air rebusan itu dalam sehari.

Cara II: 3 genggam daun kumis kucing, 5 helai daun keji beling dicuci, rebus dengan 2 gelas air. Minum airnya 2x sehari, pagi dan sore, selama 10 hari. Sesudah 10 hari, ganti dengan air rebusan jagung muda, 1 x sehari. Hindari makan daging kambing, durian serta makanan pedas.

* Rematik :

Sesendok kecil daun kumis kucing yang dilumatkan, 1 sendok makan daun meniran yang sudah dilumatkan juga, direbus dengan segelas air sampai airnya tinggal 3/4. Saring. Lalu diminum.

*Sakit pinggang :

7 helai daun dan 2 potong akar kumis kucing dicuci. Rebus dengan 1 gelas air. Biarkan satu malam, baru diminum.

* Radang ginjal :

40 helai bunga dan daun kumis kucing, 3 belimbing wuluh tua dicuci, dihaluskan. Seduh dengan 2 gelas air. Minum 3x sehari. Lakukan selama 1 minggu.

* Masuk angin :

1 sendok daun kumis kucing dan direbus dengan segelas air sampai air tinggal setengah. Diminum sekaligus.

* Demam :

100 g akar kumis kucing dicuci, rebus dengan 3 gelas air. Setelah mendidih, saring, dan ambil airnya. Minum air rebusan ini 1 gelas sehari.

* Susah kencing

Daun kumis kucing segar 1/4 genggam; Air 1 gelas, Direbus hingga memperoleh cairan 1/2 gelas, Diminum setiap hari 2 kali dan tiap kali minum 1/2 gelas

* Batu ginjal

Herba kumis kucing 6 g; Herba meniran 7 pohon; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 2 kali sehari; tiap kali minum 100 ml

*Kencing manis

Daun kumis kucing 20 helai; Daun sambiloto 20 helai; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari; 100 ml

*Sakit pinggang

Daun kumis kucing segar 1 genggam; Kulit batang pepaya seluas 4 cm2; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari 100 ml

Source : gizi.net
Pic from flickr

Kamis, 16 April 2009

Sepasukan Tanaman Anti Nyamuk


Musim hujan belum berlalu. Genangan air masih tampak disana sini, membuat nyamuk bersarang dan berkembangbiak dengan riangnya. Tak hanya mengganggu, nyamuk juga sudah menjadi "musuh" yang bisa membahayakan keselamatan jiwa. Siapa tak kenal nama Aedes Aegypti ?. Serangga kecil penghisap darah penyebar penyakit demam berdarah.

Menjalankan program 3M, tentu sangat diajurkan. Demikian pula tindakan prefentif lain semisal
penggunaan obat anti nyamuk kimiawi, yang sepertinya sudah menjadi bagian hidup sehari-hari. Tetapi sadarkah anda bahwa penggunaan obat anti nyamuk kimia, bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan kita ?. Penggunaan obat anti nyamuk semprot maupun bakar, bisa berpengaruh pada kesehatan pernafasan. Belum lagi biaya yang harus dikeluarkan untuk membelinya.

Lalu harus bagaimana ?. Jawabannya, kenapa tidak menggunakan “anti nyamuk” yang bersifat alami dan relatif lebih aman bagi kesehatan saja. Ya, seperti kita ketahui, banyak sekali jenis tanaman atau tanaman hias yang berkhasiat mengusir nyamuk dari sekitar kita. Selain berkhasiat mengusir nyamuk, mereka juga sekaligus bisa dimanfaatkan untuk menghias ruangan atau taman di sekitar rumah kita.

Paling tidak ada enam jenis tanaman yang diketahui bermanfaat untuk mengatasi “serangan” nyamuk. Hanya saja perlu diingat bahwa mereka tidak bersifat mematikan atau melumpuhkan nyamuk seperti halnya anti nyamuk kimia, tetapi mereka mengusir nyamuk dengan aroma yang dikeluarkannya. Lalu jenis-jenis tanaman apakah yang bisa dimanfaatkan untuk mengusir nyamuk dari sekitar kita ?. Silahkan simak beberapa ulasan berikut ini :

1. Zodia


Kenapa nyamuk takut pada zodia ?. Hal ini disebabkan karena tanaman yang termasuk dalam keluarga Rutaceae ini mengandung zat evodiamine dan rutaecarpine. Menurut Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), minyak yang disuling dari daun zodia mengandung linalool 46% dan apinene 13,26%. Nah, karena berbau tajam dan karenanya tidak disukai nyamuk, linalool ini bisa dimanfaatkan sebagai pengusir nyamuk.

Menurut Agus Kardiman (2004), daun zodia mampu menghalau nyamuk selama 6 jam, dengan daya halau (daya proteksi) sebesar lebih dari 70%. Selain efektif mengusir nyamuk, belakangan ini para ilmuwan menemukan khasiat lain dari daun zodia, misalnya penyembuh sakit kepala, disentri, dan pembunuh sel kanker. Bunganyapun dapat dijadian obat gosok untuk mengobati masuk angin.

Orang Papua terbiasa menggosok kulitnya dengan dedaunan tertentu sebelum masuk ke hutan. Maksudnya agar terlindung dari serangan serangga, khususnya nyamuk. Daun-daun tersebut berasal dari tanaman yang disebut Zodia (Evodia suaveolens). Kita ketahui, zodia ini adalah tanaman asli Indonesia yang berasal dari Papua. Saat ini tanaman ini sangat mudah diperoleh karena merupakan salah satu jenis tanaman anti nyamuk favorit yang cukup dikenal masyarakat.

Zodia akan mengeluarkan aromanya bila daun-daunnya saling bergesek. Karena itu letakkanlah tanaman ini di sekitar tempat di mana angin masuk dalam ruangan, bisa juga di sudut ruangan tertentu, kemudian tiuplah dengan kipas angin. Aroma yang cukup wangi pun akan menyebar. Namun demikian, kita tetap harus waspada. Kalau tanaman zodia diletakkan di ruangan yang cukup sempit dan sirkulasi udaranya hanya sedikit, bisa-bisa orang yang berada di dalamnya pun akan menjadi pusing atau mabuk.

Biasanyanya tanaman ini ditanam dalam pot, dan digunakan sebagai tanaman dalam ruangan (indoor plant). Namun, baik juga kalau langsung ditanam di halaman rumah. Bahkan dengan demikian bisa memberikan kesejukan tersendiri. Tinggi tanaman ini- bila dibiarkan tumbuh bebas di halaman - bisa mencapai 200 cm. Daunnya cantik sekali, hijau agak kekuningan, pipih panjang tapi lentur, dan menyejukkan mata yang memandang.

Tanaman zodia juga cukup mudah diperbanyak, baik melalui stek ranting maupun bijinya. Ketika sudah berbunga dan berbiji, biji zodia akan jatuh dan tumbuh di sekitarnya. Hanya saja, dalam fase pertumbuhan awalnya membutuhkan perhatian tersendiri. Bila langsung terkena sinar matahari, bisa-bisa malah mati. Sebaliknya, bila kurang sinar matahari justru pertumbuhannya tidak sehat. Tanaman ini akan tumbuh subur bila dikembangkan di daerah yang bersuhu cukup dingin.

2. Geranium



Kalau zodia lebih banyak ditanam di dalam pot, maka geranium lazim ditanam outdoor, meskipun cara penggunaannya sama, yakni dengan menggoyang-goyang helaian daun, atau tertiup oleh angin maupun kipas angin, dia akan mengeluar bau wangi yang khas (agak langu). Bau tersebut berasal dari kandungan yang dimiliki geranium, yakni zat yang disebut citronelol dan geraniol yang juga bersifat antiseptik. Nah zat-zat inilah yang mampu mengusir nyamuk karena baunya yang harum menyengat.

Tanaman geranium (Pelargonium citrosa) adalah tanaman perdu yang tumbuh berumpun, banyak mempunyai tunas anakan. Daunnya hijau berbentuk menjangkar (menyerupai jangkar), tepi daunnya bergerigi. Batangnya banyak mengandung air. Lazimnya diperbanyak dengan menggunakan stek anakan. geranium dapat dijadikan tanaman hias karena penampilannya yang indah.

Tanaman geranium sekurang-kurangnya memiliki tiga varian, yakni Citrosa mosquito fighter, Citrosa queen of lemon, dan Citrosa lady Diana. Citrosa mosquito fighter dulu-dulunya cukup mudah ditemukan di kawasan sekitar Bandung dan Sukabumi. Tumbuh liar di seputar sawah dan digunakan oleh penduduk kampung. Daunnya diambil lalu diselipkan diantara pakaian di dalam almari. Khasiatnya mampu mengusir nyamuk dan ngengat, juga memberikan aroma yang khas. Sekarang tanaman ini kembali diburu orang, terlebih di zaman di mana pola hidup kembali ke alam semakin populer

3. Lavender


Tanaman anti nyamuk jenis ini sering digunakan sebagai bahan baku lotion anti nyamuk. Tanaman yang berbentuk seperti semak atau pohon kecil ini, bunganya yang berwarna ungu dan indah ini mengeluarkan aroma yang sangat harum, inilah yang tidak disukai serangga. Bunga lavender ini juga bisa digosokkan ke tubuh untuk menghindari gigitan nyamuk. Lavender yang bisa ditanam dalam pot ini bisa ditaruh dalam ruang tamu untuk menambah kenyamanan ketika berbincang-bincang di situ, sekaligus untuk menghalau nyamuk dan serangga.

Aroma terapi dengan lavender dilakukan dengan mengambil wadah atau cawan, lalu diisi air panas. Tambahkan minyak lavender 4-5 tetes, lalu biarkan menguap sehingga aromanya menyebar ke seluruh ruangan.

4. Suren



Tumbuhan ini memiliki daun dan kulit kayu yang beraroma tajam yang dapat dimanfaatkan untuk mengusir serangga. Pohonnya berukuran cukup besar, bisa mencapai tinggi 20 meter. Biasanya secara tradisional para petani menggunakan suren untuk menghalau hama serangga tanaman

5. Serai Wangi


Tanaman serai wangi (Cymbopogon nardus) tumbuh berumpun dengan tinggi sekitar 50-100 cm. Daun tunggal berjumbai, panjang sampai 1 meter, lebar 1.5 cm, bagian bawahnya agak kasar, tulang daun sejajar. Batang tidak berkayu, berusuk-rusuk pendek, dan berwarna putih. Akarnya serabut.
cara memperbanyak dilakukan dengan pemisahan stek anakan. Stek diperoleh dengan cara memecah rumpun yang berukuran besar namun tidak beruas. Potong sebagian daun stek atau kurangi hingga 3-5 cm dari pelepah daun. Sebagian akar juga dikurangi dan ditinggalkan sekitar 2.5 cm di bawah leher akar. Setelah itu, ditanam di halaman rumah. Aromanya yang sangat wangi akan menyebabkan nyamuk menyingkir

6. Selasih


Aroma yang dikeluarkan daun selasih ini cukup tajam, bila terlalu lama diletakkan dalam sebuah ruangan, akan menghasilkan bau yang cukup pekat sehingga serangga, termasuk nyamuk enggan mendekat. Bijih selasih biasa dicampurkan dalam minuman karena rasanya menyegarkan diyakini berkhasiat meredakan panas dalam.

Source : pranaindonesia
Lavender2 pic from gardenguide



Selasa, 14 April 2009

Encephalartos Series ( bagian IV )

31. En. Msinganus

Habitat aslinya di sebuah areal kecil dekat Msinga, Kwazulu-Natal, dengan ketinggian 900-1200 meter diatas permukaan laut, di daerah tanah berbatu karang dan berumput.

Merupakan jenis cycads berukuran sedang, dengan tinggi sampai 3 meter. Daun membentuk bentangan busur sepanjang 1,5 meter dan berwarna hijau mengkilat.

Msinganus menyukai sinar matahari yang cerah dan areal dengan drainase yang baik.



32. En. Middleburgensis

Berasal dari Distrik Middleburg, Provinsi Transvaal, Afrika Selatan. Hidup di daerah yang teduh dengan ketinggian 100-1400 meter, dimana cuaca sangat kering dan panas ketika musim panas, dan berubah menjadi sangat dingin membeku ketika musim dingin tiba.

Merupakan jenis cycads nerukuran besar, dengan batang mencapai tinggi 7 meter. Daun-daun yang baru muncul berwarna keperakan, akibat banyaknya bulu-bulu halus yang menutupinya.

Middleburgensis menyukai sinar matahari penuh dan drainase yang sangat baik.



33. En. Munchii

Tumbuh di semak belukar terbuka dan berbatu-batu di Mozambique, dalam koloni-koloni tunggal. Merupakan jenis cycads berukuran kecil dengan tinggi batang 1 meter dan diameter 35 Cm. Memiliki daun berjumlah banyak, dengan warna hijau “soapy” berukuran 1-1,3 meter.

Menyukai sinar matahari penuh atau sedikit naungan. Habitat asli mereka mempunyaicuaca yang sangat panas dan kering di musim kering, dan sangat basah dan dingin di musim dingin.



34. En. Manikensis

En. Manikensis yang sering pula disebut sebagai Gorongowe Cycad ini mempunyai habitat asli di Zimbabwe dan Mozambique. Merupakan jenis cycads berukuran sedang, dengan ketinggian batang mencapai 1,5 meter dan berdiamater 30 cm, dengan daun-daun mengkilap berukuran 1-2 meter.



35. En. Natalensis

Habitatnya aslinya berada di wilayah pegunungan terbuka di wilayah Natal dan Zululand, Afrika Selatan. Merupakan jenis cycads berukuran besar dengan tinggi batang mencapai 6 meter. Umumnya Natalensis tumbuh solitair, walaupun kadang-kadang ditemukan tumbuh merumpun. Daun natalensis berwarna hijau terang, dan sangat menyerupai En. Alstenteinii.

Bersifat toleran terhadap hawa dingin dan menyukai drainase yang cukup baik.



36. En. Paucidentatus

Ditemukan di daerah-daerah tebing-tebing curam berhutan di ketinggian 1500 meter, sebelah tenggara Transvaal sampai Swaziland. Merupakan jenis cycads berukuran besar dengan tinggi batang mencapai 6 meter. Mempunyai daun berwarna hijau cerah dan mengkilat sepanjang 2 meter, menyerupai En. Heenanii dan En. Transvenosus.

Merupakan jenis yang sangat terancam kepunahan, karena eksploitasi dari alam yang berlebihan. Paucidentatus menyukai daerah dengan sedikit naungan, mempunyai drainase yang baik.



37. En. Poggei

Distribusi Poggei berada di Selatan zaire dan Timur Laut Angola. Merupakan jenis cycads merumpun berukuran sampai dengan tinggi batang 2 meter, dengan daun sepanjang 1,5 meter.

Menyukai daerah dengan sinar matahari cerah dan berdrainase baik. Sangat sensitip terhadap hawa dingin dan pembekuan.


38. En. Princeps

Banyak tumbuh di permukaan berbatu-batu di provinsi Eastern Cape, Afrika Selatan, yang beriklim kering dan panas dimusim panas, dan sangat dingin dan beku dimusim dingin. Merupakan jenis cycads berukuran sedang sampai besar, dengan tinggi batang mencapai 4 meter, dan berdaun hijau kebiruan. Princeps sangat serupa dengan En. Lehmanii.



39. En. Pterogonus

Berhabitat asli di Mt Mruwere, Mozambique, dan sering ditemukan dalam koloni-koloni tunggal. Merupakan jenis cycads berukuran sedang, dengan tinggi sampai dengan 1,5 meter. Daun berwarna hijau cerah sepanjang 1,5 meter.

Menyukai daerah yang cerah, lembab, berdrainase baik.



40. En. Schlavoi

Habitat aslinya di hutan-hutan hujan Pegunungan Usambara, Timur Laut Zaire. Merupakan jenis cycads perdu kecil berukuran tinggi sampai 1 meter dan umumnya terdiri dari tiga batang dalam setiap rumpun. Daun berukuran panjang sampai 2 meter dan mirip dengan En. Hildebranti.

Menyukai daerah dengan sinar matahari cerah, mempunyai drainase baik dan sensitif terhadap hawa dingin dan kebekuan.



Bersambung

pacsoa

Minggu, 12 April 2009

Tanaman Pagar Yang Indah dan Sehat


Salah satu tren yang kini tengah digemari adalah konsep rumah berpagar tanaman. Selain cantik, jenis tanaman pun banyak memberi manfaat lain, seperti pengobatan.

Pagar dimaksudkan sebagai pembatas. Pembatas antara pemilik rumah atau pekarangan yang satu dengan pemilik lainnya. Oleh karena itu, setiap rumah membangun pagar sesuai selera dan kebutuhan masing-masing. Ada yang tembok megah, ada pula berupa pagar besi yang kaku dan kokoh. Ada juga kombinasi tembok dan besi, sehingga terkesan padat. Alasan membuat pagar semacam itu antara lain demi faktor
keamanan, dan alasan yang berkaitan dengan status sosial. Pagar yang megah dan mewah akan mengangkat pemilik rumah menuju sebutan sebagai orang modern.

Namun, kini mulai muncul gerakan back to nature. Serba natural. Serba alami. Penuh pesona asri. Ramah lingkungan. Dan salah satu wujudnya adalah pembuatan pagar tanaman. Apa yang menarik? Di samping alami dan sejuk, pagar tanaman juga berkesan indah artistik. Setelah pucuk tumbuh bertunas, tanaman kemudian diatur dan dipangkas hingga membentuk "bangunan" yang cantik. Ada pula pagar tanaman yang berbunga, mekar, hingga menampilkan kesan semarak dan energik.

Bahkan, sebetulnya leluhur kita sudah mempraktikkan membuat pagar tanaman, bukan sekedar dimaknai keindahannya, namun lebih sebagai bahan pengobatan alternatif. Orang Jawa tempo lalu, misalnya, suka menanam beluntas sebagai pagar tanaman. Semua tahu, beluntas juga dapat dipakai untuk sayur dan penyembuhan tradisional. Orang Sunda, misalnya, punya tradisi menanam hanjuang merah sebagai tanaman pagar. Dan hanjuang merah "dipercaya" sebagai tanaman tolak bala pengusir roh-roh jahat.

PILIH BIBIT KECIL

Bagaimana cara menanam pagar tanaman? Cangkul tanah sedalam 20 cm dan bentuk lubang tanam, tergantung selera Anda. Bisa dibuat sederhana seperti empat persegi panjang memanjang, atau dipotong-potong kubus atau segi enam tapi menyambung, misalnya.

Biarkan lubang tanam terbuka sekitar 2 minggu, sementara tanah cangkulan diberi pupuk organik sebanyak 2 - 4 kg/m2, juga 30 gram NPK (15 15 - 125)/m2. Atau Urea, TSP dan KCL masing-masing 10 gram/m2. setelah 2 minggu, tanah cangkulan yang diberi pupuk tersebut dimasukkan kembali ke dalam lubang tanam, lalu biarkan lagi selama 2 minggu.

Berikutnya, pilih bibit dari jenis tanaman yang akan ditanam. Sebaiknya pilih bibit yang masih kecil ketimbang yang sudah besar. Buat lubang kecil, dan masukkan bibit. Tekan tanah sekitar pangkal bibit, beri ajir dan ikat bibit pada ajir itu. Setelahnya, siram sampai basah.

Agar pagar tanaman tumbuh subur, sebaiknya setiap bulan diberi pupuk. Untuk tanaman pagar berbunga, gunakan pupuk NSK (15 25 - 15) yang kandungan P-nya tinggi. Sedangkan untuk pagar tanaman yang berdaun, gunakan pupuk NPK (25 15 - 15) yang kandungan N-nya tinggi. Di samping pemupukan, lakukan juga penyiraman, terutama di musim kemarau bisa disiram 2 kali pagi dan sore.

CUKUR-MENCUKUR

Kecantikan pagar tanaman juga bisa diperoleh lewat pemangkasan, yakni kegiatan cukur-mencukur batang dan daun tanaman. Malas memangkas, maka tanaman akan tumbuh malang melintang tak karuan dan menambah kesan jorok. Tujuan semula untuk menciptakan keindahan, bsia-bisa menghasilkan sebaliknya, jorok tak terurus.

Kenapa harus dicukur? Pertama, supaya selalu tumbuh tunas-tunas baru, dan membuat tanaman jadi rimbun teratur. Yang kedua untuk mendapatkan bentuk pagar tanaman yang indah, rapi dan sehat. Pemangkasan sebaiknya dilakukan sekurang-kurangnya 2 minggu atau 3 minggu sekali. Jangan terlalu lama (lebih 1 bulan), sebab selain lebih sulit memangkas, juga sulit membentuk tanaman tersebut.

Bagaimana kiat memangkas yang benar? Siapkan 2 buah bambu dan tali rafia. Tancapkan bambu tersebut pada ujung-ujung pagar tanaman. Ikatkan tali rafia pada bambu di sebelah ujung pagar tanaman dengan tinggi tergantung selera dan kebutuhan, lantas tali rafia ditarik dan diikatkan pada bambu yang berada di ujung lainnya. Tampaklah batas bentangan tali rafia tersebut. Dan di sanalah Anda bisa mencukur tanaman. Demikian seterusnya. Gampang bukan?

tabloidnova

Kamis, 09 April 2009

Teratai, Tanaman Hias lagi Menyehatkan


Oleh : Dr Rochajat Harun Med

KabarIndonesia - Teratai kini banyak dijumpai di kota-kota besar baik yang ditanam di dalam pot, jambangan, maupun di kolam taman. Utamanya masyarakat elit di perkotaan menggunakan tanaman air teratai ini adalah sebagai tanaman hias guna menambah keindahan pekarangan rumah atau pertamanan. Di perdesaan pun teratai sudah lama banyak ditanam terutama di kolam-kolam yang berguna selain untuk hiasan kolam, juga untuk makanan ikan terutama ikan gurame.

Biasanya tanaman Teratai ditanam sebagai penghias kolam. Sosoknya yang cantik dapat memperindah taman di rumah-rumah mewah. Terlebih padasaat bunganya bermekaran, semakin menyemarakkan suasana. Tetapi, mungkin saja diantara kita belum tahu bahwa si cantik ini ternyata dapat diolah menjadi makanan lezat dan berkhasit bagi kesehatan guna menyembuhkan berbagai penyakit.

Pada jaman dulu, keagungan teratai selalu dikaitkan dengan upacara-upacara ritual. Pemeluk Hindu mem persembahkan teratai ungu atau biru lembayung kepada Dewa Wisnu, teratai merah kepada Brahma, dan teratai putih kepada Syiwa. Masyarakat Budha pun menganggap bunga ini sebagai lambang kesucian. Hal ini tercermin dalam berbagai lukisan dan patung yang menggambarkan Sang Budha duduk bersemedi di atas bunga teratai yang sedang mekar.

Sebagai tanaman hias, keindahan dan keanggunan teratai tak perlu diragukan lagi. Tanaman ini bisa berbu nga beberapa kali dalam setahun, sehingga boleh dibi lang masa pembungaannya tidak mengenal musim. Pada saat mekar, diameter bunga mencapai 25 cm.

Tanaman teratai ada 2 jenis yaitu lotus (Nymphaea pube scens Willd) dan Seroja (Nelumbium nelumbo Gaernth). Banyak orang mengira bahwa kedua tanaman ini sama, karena bentuk bunga yang memang serupa dan sulit dibedakan. Tetapi sebenarnya ada ciri-ciri tertentu untuk membedakan dan mengenali kedua tanaman ini.

Jenis yang pertama, lotus, mempunyai ciri utama batang atau rimpangnya tumbuh tegak dalam air, buahnya pun masak dalam air. Daunnya yang bundar lonjong melipat dan bergerigi pada tepinya serta mengapung di permukaan air. Bunga lotus mekar pada malam hari dan pada umumnya berwarna putih. Akan tetapi, banyak pula dijumpai bunga yang berwarna merah atau merah jambu. Ada satu jenis lotus yang berwarna ungu atau biru lembayung, yang dikenal dengan Nymphaea ca pensis Thunb. Jenis ini mekar pada siang hari. Di Inggris, tanaman air jenis ini dikenal dengan water lotus.

Berbeda dengan lotus, seroja yang dikenal sebagai water lily oleh orang Inggris, mempunyai daun bundar yang disangga oleh tangkai yang sangat panjang. Daun nya menyembul ke atas permukaan air bagai payung yang terbuka dan menjulang tegak seperti daun keladi. Bunga seroja umumnya berwarna merah jambu, jarang yang berwarna putih. Perbedaan lain, buah seroja masak di permukaan air.

Potensi tanaman teratai sebagai sayur dan obat sudah dikenal masyarakat Cina sejak ratusan tahun yang silam. Seluruh bagian tanaman , mulai dari akar, umbi, batang, daun, bunga, buah, dan biji, dapat diolah menjadi sayuran dan berkhasiat mengobati penyakit penyakit tertentu.

Daun teratai banyak mengandung vitamin C dan sering dipakai untuk membungkus makanan yang ditim, seperti nasi tim dan tim ayam, untuk menimbulkan aroma khas teratai. Di samping itu, daun teratai yang telah dibakar dapat digunakan untuk mengobati luka memar dan bisul.

Umbi teratai yang menyerupai ubi jalar tetapi ber lubang-lubang ini banyak mengandung protein, vita min C, B1, B2, dan asam dasar NH3, yang dapat menghangatkan tubuh serta menghilangkan memar.

Sebagai makanan, biji teratai ternyata mengandung protein tinggi, vitamin C, dan senyawa kimia ragi. Oleh karena itulah teratai dipercaya dapat mengembalikan kekuatan tubuh dan memperlancar peredaran darah. Saat ini, di pasar swalayan banyak tersedia umbi kering dan biji teratai yang siap diolah sebagai bahan sup dan makanan ringan (snack).

Akar rimpang teratai yang mengandung air, lodoh, dan berasa manis, dapat dimakan setelah direbus atau dipendam dalam abu. Tunas-tunas akar muda, yang banyak mengandung zat pati, dapat diolah menjadi sayuran lezat dan berkhasiat menyembuhkan diare. Sedangkan akar yang agak tua, liat, dan berserabut, air rebusannya bermanfaat untuk melancarkan air seni.

Ternyata bukan hanya orang Cina saja yang menge tahui khasiat tanaman air ini. Penduduk suku Makasar pun sudah lama memanfaatkan teratai sebagai obat bermacam-macam penyakit. Daun mudanya yang masih menggulung dimakan sebagai lalaban mentah, atau dimasak terlebih dahulu. Tangkai daun yang masih muda dapat disayur, sedangkan daun tua yang besar dan berbentuk corong digunakan sebagai pembungkus.

Di samping itu, lendir dari irisan tangkai daun dan bunga teratai ini mereka gunakan untuk mengobati mencret dan muntah-muntah yang disertai kejang. Penduduk juga menggunakan air seduhan daun seroja untuk mengobati kuda peliharaan mereka yang sukar mengeluarkan air kencing.

Khasiat lain dari tum buhan ini adalah buah teratai, yang mirip buah karang dan berwarna hijau kekuningan berasa sepat. Hal ini baik sekali sebagai obat datang bulan yang tidak teratur.

Tumbuhan teratai mempunyai biji sebesar butiran kacang tanah. Biji-biji itu tersembunyi di dalam iubang lubang buah yang menyerupai sarang lebah dan diseli muti kulit yang rasanya sepat. Biji teratai yang tua dan kering dimasak atau disangraisampai kulitnya pecah. Lalu kita dapat menikmatinya seperti laiknya kacang goreng.

Berbeda dengan di Cina, Filipina, dan India. Bangsa Cina membuat bubur dari biji teratai yang telah dikupas dan masih segar, kemudian dicampur dengan gula batu. Bubur ini baik sekali untuk penderita yang baru sembuh dari berak darah, karena bersifat mendinginkan. Di Filipina, biji teratai yang tua dijadikan makanan pula. Bahkan di India, biji yang sudah menjadi tepung itu dibuat roti.

Meskipun demikian, sebaiknya kita agak berhati hati terhadap lembaga yang terdapat dalam biji teratai sebab mengandung alkoid nelumbine. Jika alkoid ini sampai masuk ke peredaran darah manusia, maka akan menyebabkan kelumpuhan pada sumsum tulang pung gung dan jantung. Oleh karena itu, sebelum biji teratai diolah, sebaiknya bagian lembaga dibuang terlebih dahulu.

Si cantik multiguna ini tidaklah sulit dipelihara, asalkan kita tahu kesukaannya. Teratai menyukai tempat yang bersuhu 20-30 derajat Celcius, cukup air dan sinar matahari, namun tidak banyak angin. Sebagai tanaman hias di kolam, sebaiknya teratai ditanam di kolam yang berair tenang dan tidak mengalir.

Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan me nanam biji, umbi, atau dengan memisahkan anaknya menjadi satu individu baru. Jika penanaman dimaksud kan untuk memanen hasilnya sebagai sayuran dan bahan obat, sebaiknya bibit biji dan umbi tersebut lang sung ditanam di dasar kolam atau disemaikan terlebih dulu.

Sebelum penana man dimulai, persiapkan lahan atau kolam yang akan digunakan. Bersih kan lahan dari rumput dan kotoran, kemudian dipupuk dengan kotoran ayam, kapur dan kalium. Setelah itu bibit dapat langsung ditanam dan kolam diairi. Agar tanaman hias ini tetap cantik, lakukan pemupukan rutin setiap 15 hari dengan pupukSulfur Radon Hidrogen (SRnH2) dan kalium.

Untuk menghindari pengerutan daun, keropos, bintil kulit daun, dan hama penyakit lain, sebaiknya tanaman disemprot dengan pestisida sistematik.

Teratai sangat potensial untuk dikembangkan sebagai sayuran yang berkhasiat. Agaknya masakan yang dibuat dari tanaman ini, baik sebagai bahan pokok maupun penunjang, sangat disukai dan sesuai dengan lidah masyarakat kita. Terbukti, restoran khusus masakan teratai yang terletak di kawasan Puncak Bogor, tidak pemah sepi pengunjung. Kita dapat memilih aneka masakan teratai, seperti ikan kakap teratai, kang kung hoplate biji teratai, tumis akar teratai, sup teratai, sup akar teratai, dan sup asam pedas teratai. Di restoran ini juga tersedia es dan sekoteng biji teratai, bahkan jus bunga teratai.

Di daerah pedesaan, teratai banyak tumbuh liar di kolam atau rawa. Bila masyarakat di sekitarya mau memberikan sedikit perhatian pada tanaman ini, tentu dapat menambah pendapatan mereka. Mereka dapat membudidayakan tanaman tersebut secara lebih intensif agar memperoleh mutu yang baik. Selanjutnya, petani petani itu dapat menjadi pemasok teratai ke retoran restoran, atau mengembangkan usaha serupa yang dike¬lola sendiri

kabarindonesia
pic from fotokita

Selasa, 07 April 2009

Encephalartos Series ( bagian III )

21. En. Hildebranti

Mempunyai habitat di dataran berpasir dan bukit-bukit berbatu di Kenya dan Tanzania. Merupakan jenis cycads sedang hingga besar, dengan tinggi batang bisa mencapai 6 meter. Daun baru Hildebranti memiliki warna yang sangat atraktif dengan warna oranye sampai hijau olive.

Hildebranti merupakan jenis cycads yang paling umum ditemui di Kenya, dengan sifat sangat mudah tumbuh, bisa hidup baik dipaparan sinar matahari terbuka maupun dengan perlindungan, dan sangat adaptif terdapat kelembaban yang ekstrim sekalipun.




22. En. Inopinus

Ditemukan hanya disebuah daerah terbatas di Lydenburg, Transval, Afrika Selatan. Tumbuh dalam semak-semak yang tebal pada tebing-tebing curam dan bebatuan dolomit. Merupakan jenis cycads berukuran sedang dengan tinggi mencapai 4 meter dengan daun berwarna hijau keperakan, yang merupakan warna paling unik pada encephalartos.



23. En. Kisambo

Habitatnya terletak di hutan-hutan berkabut dan bebukitan rendah di Distrik Voi, Kenya. Merupakan jenis cycads berukuran sedang dengan tinggi batang antara 2,5 sampai 4 meter. Kisambo tumbuh merumpun dan bisa tumbuh sampai 12 batang dengan cepat. Daun-daun kisambo berbentuk lurus yang bisa mencapai panjang 4 meter. “cone” kisambo sangat atraktif dengan warna kuning kehijauan mirip warna bulu burung kenari.

Kisambo disebut sebagai salah satu jenis yang paling menarik. Ia merupakan jenis yang mudah tumbuh, menyukai tempat yang ternaung dari cahaya matahari langsung, sensitif terhadap hawa dingin dan memiliki akar yang sangat panjang, sehingga kalau kita menanamnya dalam pot, dibutuhkan pot yang sangat dalam.



24. En. Latifrons

Banyak ditemukan di tebing-tebing berbatu di provinsi Eastern Cape, Afrika Selatan. Merupakan jenis cycads berukuran sedang, sampai dengan tinggi 3 meter. Tumbuh membentuk perdu dengan jumlah sampai dengan 8 batang. Mempunyai daun berwarna hijau terang dan mengkilat sepanjang 1.5 meter.

Latifrons merupakan salah satu jenis cycads yang sangat diinginkan olek kolektor tanaman. Hal ini menyebabkan populasinya dialam terus berkurang, karena kurangnya upaya penangkaran. Latifrons mudah tumbuh, tetapi umumnya tumbuh sangat lambat, menyukai sinar matahari dan areal berdrainase baik



25. En. Laurentianus

Merupakan cycads endemik di hutan-hutan lembah sungai Kwango, disebelah barat daya Republik Demokratik Kongo dan Angola utara, dimana banyak ditemukan hutan yang rindang dengan tanah berbatu-batu dan berpasir. Merupakan jenis cycads ukuran raksasa (masive), dan ukuran paling besar di jajaran keluarga encephalartos.Tinggi batang Laurentianus bisa mencapai 15 meter, dengan daun berwarna hijau gelap mencapai 7 meter.

Laurentianus menyukai daerah yang Cerah, lembab, tetapi berdrainase baik.

pic from cycadpalm



26. En. Lanatus

Tumbuh dipadang-padang rumput terbuka dan jurang berbatu-batu sekitar 1500 meter didalam provinsi Transval – Afrika Selatan, di sekitar cakupan daerah sungai Wilge, Sungai Olifants dan sungai Olifants kecil. Merupakan jenis cycads berukuran sedang setinggi 2 meter, tumbuh sebagai perdu dan merumpuk sampai dengan 3 batang. Daun Lanatus berwarna hijau kebiruan sepanjang 1 meter.

Lanatus menyukai sinar Matahari penuh, daerah dengan drainase baik. Tumbuh sangat lambat dan toleran terhadap hawa dingin.



27. En. Laevifolius

Mempunyai habitat di daerah tebing berbatu-batu dan areal terbuka dipegunungan sebelah timur provinsi Transval , Afrika Selatan dan Swaziland. Merupakan jenis cycads berukuran sedang dengan tinggi mencapai 4 meter. Tumbuh dalam bentuk perdu dengan jumlah mencapai 6 batang. Daun-daun Laevifolius berwarna hijau kebiru-biruan dengan panjang mencapai 1,4 meter.

Tumbuh baik di daerah dengan sinar Matahari penuh, berdrainase baik dan toleran terhadap hawa dingin.



28. En. Lehmani

Habitat aslinya terletak di daerah berbatu-batu dan berpasir di Provinsi Easter Cape, Afrika Selatan yang beriklim sangat panas dan kering di musim kering, dan sangat basah dan dingin ketika musim dingin tiba. Merupakan jenis cycads berukuran sedang dengan tinggi batang sekitar 2 meter. Memiliki daun yang berwarna cenderung biru, sehingga disebut sebagai encephalartos biru.

Merupakan jenis encephalartos yang sangat mudah tumbuh, memerlukan sinar matahari penuh, drainase yang baik, dan sangat toleran terhadap hawa dingin.



29. En. Lebomboensis

Habitat lebomboensis berada di Mozambik, Swaziland, dan Natal Utara serta provinsi Transvall, Afrika Selatan. Merupakan jenis cycads dengan ukuran medium dan besar setinggi 4 meter. Lebomboensis mempunyanyai kekerabatan yang sangat dengan En. Natalensis.

Leboboensis termasuk jenis cycads yang mudah tumbuh, menyukai sinar matahari penuh, drainase yang baik dan tidak menyukai hawa dingin.



30. En. Longifolius

Banyak ditemukan di Provinsi Eastern Cape, Afrika Selatan. Merupakan jenis cycads berukuran sedang dengan tinggi mencapai 4,5 meter. Sering berbentuk rumpun dengan jumlah batang mencapai 10 batang. Daun Longifolius berwarna hijau gelap sepanjang 2 meter.

Longifolius menyukai sinar matahari penuh dan berdrainase baik.



Bersambung

pacsoa