adf.ly

Minggu, 30 November 2008

Bunga Kuburan Sanggup Menyembuhkan


Bunga dari tanaman yang satu ini memang jarang yang peduli. Sebagian besar orang peduli hanya karena lokasi penanamannya saja yang memang kurang strategis sehingga akhirnya bunganya sering disebut sebagai "bunga kuburan". Ya, kamboja, adalah nama sebenarnya. Di Bali atau di Hawaii, tanaman ini jauh lebih tinggi derajatnya. Mereka ditanam di mana-mana, bahkandikenakan sebagai hiasan di tubuh. Dan hari ini, Anda akan mengenal pohon kamboja lebih dekat, sebagai tanaman yang ternyata memiliki begitu banyak kasiat bagi kesehatan.

Pohon yang bunganya selalu ada sepanjang tahun ini menyukai sinar matahari yang berlimpah karena ia adalah tanaman khas daerah tropis. Ada bunganya yang putih, ada pula yang merah. Tapi yang putih-lah yang lazim dimanfaatkan sebagai bahan obat alami karena bunganya besar-besar dan lebih gampang ditemukan disana-sini.

Tidak banyak yang tahu bahwa bunga kamboja termasuk jenis bunga yang dapat dimakan seperti layaknya ketika Anda menyantap bunga papaya dan bunya turi. Dimakan Ala Jepang, ala Jawa Barat maupun ala Jawa Timur, boleh saja. Bunga kamboja ini berkhasiat meredakan demam, menghentikan batuk, melancarkan keluar air seni, menghentikan mencret karena disentri, mencegah pingsan karena hawa panas dan menyembuhkan sembelit (jika dikonsumsi dalam jumlah banyak).

Untuk mengkonsumsi bunga kamboja, Anda tidak boleh asal kunyah sehabis mencabut dari pohon. Pertama, Anda harus mencucinya dengan bersih dan dibuat menjadi layu dulu dengan tujuan agar getahnya hilang lalu dimakan mentah atau dikukus. Cara lain, ambil mahkotanya saja, karena di sana tidak ada getah. Sedangkan bagian tangkai bunga (tempat menguncupnya bunga), harus dibuang sebelum dimakan karena merupakan sumber getahnya. Jika Anda malas memakannya, Anda bisa merebus bunga ini dan meminum air rebusannya sebanyak 3 kali sehari.

Walau resep di atas selalu menghindar dari getah, tapi getah pohon kamboja tetap memiliki khasiat yang baik bagi tubuh. Jika dioleskan pada bagian yang sakit sebanyak 2-3 kali sehari, maka getah tersebut bisa mempercepat pematangan bisul, merontokkan kutil dan kapalan, mengeluarkan benda (tulang ikan atau duri) dari bawah kulit serta menyembuhkan tumit yang pecah-pecah. Untuk mendapat getah, patahkan pangkal daun atau potong batang kamboja. Tapi hati-hati, getah ini jangan sampai kena mata karena bisa mengakibatkan kebutaan.

Potongan batang, kulit batang atau bagian akar kamboja juga bisa dipakai sebagai obat luar untuk mengempiskan bengkak, menyembuhkan borok atau untuk menghaluskan kulit yang pecah-pecah. Caranya, tinggal rebus saja dan air rebusan yang masih hangat dapat dioleskan atau dipakai merendam bagian yang sakit.

Dan hebatnya lagi, walaupun masih dalam penelitian, senyawa fulvoplumierin yang terdapat pada daun, batang dan akar kamboja ditemukan dapat dipakai untuk menghambat perkembangan kuman TBC, menghambat disentri, radang saluran pernafasan dan hepatitis. Semoga penelitiannya bisa cepat selesai dan diterapkan, berhubung tanaman yang satu ini sangat mudah ditemukan.

Karena itu, jangan 'takut' lagi dengan si bunga kamboja yang harum. Ciptaan Tuhan yang satu ini memang tidak mengecewakan!

Terima kasih kepada : www.rawabelong.com

Rabu, 26 November 2008

KAKTUS, Menebar Pesona Lewat Durinya


Konon, kaktus berasal dari bahasa Yunani "kaktos" yang berarti tanaman berduri. Dari literature diketahui kaktus berasal dari Amerika, namun ada beberapa jenis yang berasal dari padang tandus Afrika.

Di Indonesia kaktus mulai dikenal awal tahun 1900-an. Mulanya pemerintah Belanda mendatangkan kaktus jenis duri entong (Cereus Peruvianus) dan kaktus duri gambas (Opuntia Monocantha) sebagai makanan ternak.
Majunya teknologi pertanian membuka lembaran baru dunia tanaman, termasuk kaktus. Teknologi mutakhir seperti kultur jaringan menghasilkan bibit baru dengan mutu prima dan seragam. Silangan antar jenis, menghasilkan varietas kaktus yang kian beragam. Teknik grafting atau sambung kaktus lebih mempercantik penampilan. Singkatnya, bagi Anda yang inginmenanam kaktus kini banyak pilihan jenis dan cara menanam.

Jenis Kaktus

Lebih dari 2000 jenis kaktus ada di belahan bumi. Dari 100 an marga, kaktus dikelompokan menjadi 3 suku: Preskioidea, Opuntodeae dan Cereoidea. Jenis Preskioidea biasanya mempunyai daun dan berduri. Bentuknya bisa berupa pohon semak hingga tinggi 10 meter.

Karakteristik opuntodeae lain lagi, kelompok ini memiliki batang beruas. Bentuknya bulat telur, pipih, memanjang atau berupa semak. Adakalanya berdaun namun mudah gugur.

Opuntodeae juga memiliki areole yang berduri. Jenis terakhir, Cereoidea paling banyak dijumpai. Bentuk batangnya beragam dan sekulen (banyak mengandung air). Sebagian jenis ada yang menyerupai silinder, beruas, bulat, bahkan memanjang. Jenis ini tidak memiliki daun dan areolenya ditumbuhi aneka bentuk duri.


Memperbanyak Kaktus


Kaktus bisa dikembang-biakkan dengan berbagai cara. Sebagian orang meperbanyak dengan biji. Walaupun sedikit rumit, cara ini masih tetap dilakukan. Pertama biji kaktus harus dikeringkan, direndam dalam air hangat baru disebar dalam media semai yang biasanya berupa pasir halus, batu bata tumbuk dan tanah kompos. Setelah kaktus berumur setahun dan mempunyai panjang 4-5 cm, kaktus sudah bisa dipindahkan ke media tanam.

Cara yang paling mudah memperbanyak kaktus dengan setek batang. Jika dilakukan dengan cara yang benar, steak paling rendah risiko kegagalannya. Pilih batang kaktus yang tidak terlalu tua atau muda. Potong dengan pisau tajam sepanjang 6 cm. Biarkan 7 - 10 hari di tempat yang sejuk agar luka mengering. Proses berikutnya tinggal menanam di media tanam. Perlu diperhatikan, untuk jenis kaktus bulat atau beruas, pemotongan sebaiknya dilakukan tepat pada bagian ruasnya. Bekas potongan pada tanaman induk biasanya akan tumbuh tunas baru yang siap menjadi bibit setek baru.
Menyambung kaktus/grafting semakin diminati. Teknik ini mempunyai kelebihan, selain diperoleh bibit tanaman baru, grifting juga menciptakan dua jenis tanaman dari due kaktus yang berbeda sehingga mempercantik penampilan.

Pertama, siapkan batang induk/batang bawah, jenis cereus spachianus atau opuntia ficus indica bisa digunakan karena kuat perakarannya. Proses sambung kaktus harus cepat dilakukan sebelum bekas potongan mengering agar menempel sempurna.

Ada banyak cara sambung kaktus, namun metode sambung rata dan sambung serong paling banyak dilakukan. Prosesnya hampir sama, potong rata atau serong batang induk dan batang atas dari jenis yang berbeda. Cara cepat tempelkan dan perkuat dengan tali rafia atau benang.

Sambung kaktus terlihat berhasil jika terjadi pertumbuhan pada batang atas dan tali pengikat bisa dilepas.

Menanam & Perawatan


Tanaman dari keluarga Cactaceae ini memang unik. Biasa tumbuh subur di lahan tandus dan kekurangan air. Usianya juga bisa mencapai puluhan tahun, namun bisa mati dalam sekejap jika salah perawatan.

Singkatnya, menanam dan merawat kaktus perlu ketelatenan karena tanaman ini sangat rentan terhadap penyakit. Umumnya kaktus menyukai media yang porus (tidak mengikat air). Gunakan pasir halus, pupuk kandang, tepung tulang dan sekam dengan perbandingan 20:40:10:30. Setelah diaduk rata, media ini dikukus atau di sangrai agar mikroorganisme pembusuk mati.

Batang kaktus dilapisi jaringan lilin yang dapat mengurangi penguapan, kondisi ini menjadikan kaktus mampu menyimpan air dan tahan kekeringan.
Meski begitu, kaktus tetap perlu air untuk bertahan hidup. Penyiraman sebaiknya dilakukan 3 minggu sekali atau 1 bulan sekali, raba media tanam, jika sudah kering berarti kaktus harus disiram. Perlu diingat, air harus ber-pH normal, tidak mengandung garam atau asam yang dapat menyebabkan kebusukan.

Kaktus sangat suka bermandi cahaya matahari langsung, jika Anda menaruh kaktus di dalam rumah, keluarkan setiap 1 minggu sekali dan letakkan di tempat yang terkena matahari langsung selama 2-3 minggu. Kaktus juga pantang kena air hujan berlebihan.
Agar kaktus tampil prima perlu dilakukan pemupukan 4 bulan sekali. Beri pupuk tulang atau pupuk ikan dengan P dan Ca tinggi. Jangan memberi pupuk urea yang dapat mengakibatkan kebusukan.

Bila kaktus sudah terlalu besar atau sebaliknya lambat pertumbuhannya lakukan pemangkasan akar atau ganti medianya.
Hama kaktus umumnya cendawan jenis phytophthora infestans, kutu wol (dactylopius tomentosus), kutu lilin (Pseudococcus Longispinus), tungau dan keong tanah. Lakukan pencegahan dengan penyemprotan fungisida, bakterisida secara berkala.

Buah Kaktus yang Menyehatkan
Tak hanya indah dipandang, jenis kaktus tertentu seperti Hylocereus undatus ternyata dapat berbuah dan bisa dimakan. Salah satunya buah naga yang bercitarasa manis, asam dan segar.

Dibalik aroma segarnya buah naga kaya manfaat. Banyak orang percaya buah ini dapat menurunkan kolesterol dan penyeimbang gula darah. Buah naga mengandung vitamin C, beta karoten, kalsium, karbohidrat dan tinggi serat yang dapat memperlancar proses pencernaan dan mampu pengikat zat karsinogen penyebab kanker.

http://budiboga.blogspot.com/2006/07/kaktus-menebar-pesona-lewat-durinya.html

Minggu, 23 November 2008

Sirih Merah, Teknik Perbanyakan


Tanaman sirih merah (Piper crocatum) lebih umum dikembangbiakkan secara vegetatif atau aseksual. Secara alami tanaman sirih merah sulit diperbanyak dengan biji. Perbanyakan dengan cara tersebut mempunyai keuntungan yang terpenting adalah mewarisi sifat genetik dari tanaman induknya.

Perbanyakan tanaman sirih merah secara vegetatif dapat dilakukan dengan beberapa cara yakni stek, cangkok dan perundukan.

1. Stek
Stek merupakan potongan organ vegetatif (akar, batang, daun, dll) tanaman yang digunakan untuk perbanyakan tanaman, dengan maksud agar bagian tersebut membentuk
akar. Stek yang dapat digunakan untuk tanaman sirih merah ini adalah dengan cara stek batang.

Alasan mengapa perbanyakan melalui stek batang adalah karena stek merupakan cara yang sederhana, murah dan cepat. Jumlah bibit yang dihasilkan dari satu tanaman induk lebih banyak. Seluruh bibit yang dihasilkan memiliki sifat genetis yang sama dengan tanaman indukknya.

Tahap-tahap pembibitan tanaman sirih merah dengan cara stek dapat dilakukan sebagai berikut:

a. Pilih tanaman induk yang sehat dan memiliki batang kokoh sebesar tusuk sate bambu atau lebih baik bisa lebih besar. Lebar daun sedang atau bisa lebih dan tebal. Berdasarkan pengalaman penulis, bahan stek dengan batang dan ukuran daun kecil, maka akan menghasilkan bibit yang berukuran kecil pula dan cenderung tanaman kurang mampu berkembang dengan baik.

b. Potong batang tersebut menjadi satu atau dua ruas dengan syarat masing-masing ruas masih memiliki daun. Jika bahan stek yang digunakan 2 ruas, minimal salah satu ruasnya memiliki daun tetapi lebih baik kedua ruas berdaun. Bahan stek dengan ruas tanpa daun, prosentase tumbuh sangat kecil, atau bahkan tidak dapat tumbuh sama sekali. Karena proses fotosintesis yang terjadi tidak sempurna, sehingga menghambat pertumbuhan dan perkembangan bibit stek.

c. Rendam bahan stek tersebut ke dalam air bersih selama 15 – 30 menit. Untuk hasil yang lebih baik dan mengurangi resiko kegagalan pertumbuhan bibit stek, air rendaman dapat ditambah vitamin B1 yang khusus untuk tanaman atau yang biasa dijual di apotik dalam bentuk tablet. 1 ml vitamin B1 dilarutkan dalam 1 liter air bersih. Atau 1 tablet /1 liter air. Rendam bahan stek tersebut selama 30 menit atau lebih. Vitamin B1 mengandung tiamin yang berfungsi untuk mempercepat pembelahan sel pada meristem akar.
Berdasarkan uji coba dan pengalaman penulis, bahan stek yang direndam dalam larutan vitamin B1 selama ± 24 jam dengan 1 ruas diperoleh tingkat keberhasilan 90%. Selain itu pertumbuhan tunas dan akar lebih cepat bila dibandingkan dengan yang tidak direndam dengan vitamin B1.
Bahan stek dapat juga direndam dalam larutan zat pengatur tumbuh (ZPT) terlebih dahulu seperti Rootone F atau Atonik. Cara menggunakan Rootone F adalah olesi pangkal stek dengan ZPT tersebut yang telah dibuat pasta agak encer, karena Rootone F berbentuk serbuk. Kemudian diangin-anginkan sebentar. Bila menggunakan ZPT Atonik, caranya adalah larutkan Atonik sebanyak 1 ml dalam 1 liter air bersih, kemudian rendam bahan stek tersebut selama 15 menit. Setelah itu angkat dan diangin-anginkan sebentar, baru ditanam. Tujuan perlakuan ZPT adalah untuk merangsang pembentukan akar sehingga mempercepat pertumbuhan tunas stek.

d. Siapkan tempat penyemaian berupa pot bibit berdiameter 10 cm atau polybag yang sudah dilubangi bagian bawah dan samping. Kemudian diisi campuran media semai berupa hasil ayakan pakis (berupa serbuk menyerupai tanah), pasir,arang sekam,pupuk organik dengan perbandingan 4:2:2:1. Selain media diatas dapat juga menggunakan campuran humus daun bambu, arang sekam, pasir, pupuk organik dengan perbandingan 4:4:2:1. Atau bisa juga dimodifikasi sendiri oleh pembibit. Untuk mencegah adanya hama dalam media semai tersebut, sebaiknya ditabur Furadan 3G sebanyak satu ujung sendok teh per polybag. Kemudian media disiram dengan air bersih hingga cukup basah.
Pada dasarnya, media semai yang digunakan untuk stek sirih merah ini harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Cukup kompak (firm and dense)
2. Mempunyai kapasitas pegang air (Watter holding capacity) yang baik/tinggi.
3. Mempunyai aerasi yang baik.
4. Bebas dari benih gulma, nematoda, jamur, bakteri patogenik dan musuh alami lainnya.
5. Menyediakan unsur hara esensial bagi tanaman.

e. Tanam bahan stek tadi pada media semai dengan tepat dan benar. Perhatikan letak mata tunas pada ketiak daun menghadap keatas dan jangan sampai terbalik. Usahakan buku (letak daun, mata tunas dan akar serabut) tertutup media sedalam 0,5 cm – 1 cm dari permukaan media. Hal ini disebabkan jika terlalu dalam, maka mata tunas dan akar cepat membusuk. Setelah ditanam, siram kembali dengan air bersih agar stek tidak layu. Letakkan bibit stek tersebut di tempat yang teduh dan sejuk, jangan terkena sinar matahari langsung.

f. Pemeliharaan bibit stek. Penyiraman dapat dilakukan 2 kali sehari pada musim kemarau. Pada musim hujan cukup 1 kali sehari atau sesuai kondisi, jika media terlalu basah tidak perlu disiram. Untuk memperkuat pertumbuhan bibit, dapat disiram dengan larutan vitamin B1 seminggu sekali. Kurang lebih pada umur 2 minggu, tunas akan muncul kepermukaan media. Pada umur 4 minggu memiliki daun 2 sampai 3 lembar berasal dari tunas baru (daun asal bahan stek tidak dihitung), dan akar tanaman dari pangkal batang sudah panjang memenuhi bagian dasar polybag / pot. Bibit siap untuk dipindah tanam ke pot yang berukuran lebih besar atau langsung ke tanah.

2. Cangkok ( Marcottage atau air layerage)
Perbanyakan sirih merah dapat juga dilakukan dengan cara mencangkok. Cangkok pada prinsipnya adalah mengusahakan perakaran dari suatu cabang tanaman tanpa memotong cabang tersebut dari tanaman induknya. Perbanyakan dengan cara ini memiliki kelebihan diantaranya, tanaman memiliki sifat-sifat unggul tanaman induknya dan tanaman lebih cepat berproduksi.
Teknik pencangkokan tanaman sirih merah ini berbeda dengan tanaman lain pada umumnya, yaitu hanya menempelkan media tanam pada bagian buku tanaman dan dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa.

Tahap-tahap pencangkokan sirih merah dapat dilakukan sebagai berikut:

a. Bagian buku tanaman yang akan dicangkok, sebaiknya terlebih dahulu disemprot dengan larutan zat pengatur tumbuh (ZPT) perangsang akar dengan konsentrasi 1 ml/liter air (sesuai anjuran) atau larutan vitamin B1. Penggunaan ZPT atau vitamin B1 ini berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan dan pembentukan akar sehingga akan mempercepat pula terhadap pembentukan tunas pada ketiak daun. Bila tidak menggunakan cara tersebut juga tidak apa.

b. Siapkan media tanam. Media yang digunakan hampir sama dengan pembibitan stek, yaitu hasil ayakan akar pakis (berbentuk serbuk seperti tanah, arang sekam dan pupuk kandang kambing halus dengan perbandingan 4:2:1. atau dapat juga menggunakan campuran media tanah dan pupuk kandang saja dengan perbandingan 2:1. Campuran media tersebut kemudian ditempelkan pada buku dan bungkus dengan plastik yang sudah dilubangi.

c. Selanjutnya siram cangkokan tersebut dengan menggunakan air bersih hingga seluruh media basah.

d. Setelah satu bulan, akar sudah tumbuh memenuhi media. Potonglah batang yang berada di bawah cangkokan. Buka bungkus cangkokan tersebut dan tanam dalam pot atau langsung di tanah. Bibit dengan cara cangkok, memiliki persentase tumbuh 90% sampai 100%.

3. Merunduk (Layering)
Perbanyakan sirih merah ini dapat pula menggunakan sistem runduk. Prinsip dari perundukan adalah merangsang (menstimulasi) terbentuknya akar atau tunas sebelum dipisahkan dari induknya.

Tahap-tahap merunduk dapat dilakukan sebagai berikut:

a. Sediakan beberapa polybag atau pot dengan diameter 12 cm yang sudah diberi media tanam dan dijajar di sebelah tanaman induk. Media tanam yang digunakan sama dengan cara stek atau cangkok. Dapat juga hanya menggunakan campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 3 : 1. Sebagai bahan tanaman induk adalah tanaman sirih merah yang mempunyai sulur dengan panjang 2 meter atau lebih.

b. Rentangkan sulur tanaman sirih merah, kemudian tanam ruas-ruas batang yang berakar dengan dirundukkan pada polybag-polybag yang telah dipersiapkan.

c. Kemudian siramlah tanaman tersebut sehari sekali atau melihat kondisi. Apabila media masih basah tidak perlu disiram. Secara umum, pada musim kemarau kondisi media cenderung lebih cepat mengering, sehingga perlu penyiraman lebih intensif. Begitu juga sebaliknya, pada saat musim hujan media cenderung lebih lembab, dan penyiraman dilakukan bila perlu.

d. Setelah kurang lebih 1 bulan, pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman sudah mulai banyak dan kuat. Selanjutnya masing-masing bibit dapat dipisahkan per polybag. Tanam bibit-bibit tersebut pada media yang lebih besar atau dapat langsung ditanam di pekarangan rumah yang telah disediakan.

Source : www.rawabelong.com

Minggu, 16 November 2008

Saksikan Tanaman Dua Milyar


"Saksikan Tanaman Dua Milyar” begitulah bunyi sebuah spanduk, yang saya temui ketika pertama kali masuk ke area Trubus Agro Expo 2008 di Lapangan Parkir Timur Senayan. Sejenak pikiran saya menerawang. Setahun yang lalu sempat beredar kabar tentang satu pot Anthurium Jenmanii yang tembus angka Satu Milyar (Walaupun sampai sekarang masih belum jelas kebenarannya). Lalu tanaman macam apa yang berharga Dua Milyar ?.

Tanpa pikir panjang, saya langsung menuju sebuah tenda besar yang memasang spanduk dengan tulisan yang sama. Di dalam tenda yang luas itu dipajang tanaman-tanaman hias dari berbagai jenis dengan kategori eksklusif, langka dan berlabel mahal. Dari sini saya baru mengerti, bahwa ternyata apa yang dimaksud dengan “Tanaman Dua Milyar” adalah pameran sekumpulan tanaman hias yang apabila di total harga keseluruhan mencapai kurang lebih Dua Milyar. Berikut adalah parade tanamana hias eksklusif tersebut :

Dari pintu masuk, apabila mengambil jalan sebelah kanan, pengunjung disambut dengan sederetan aglaonema eksklusif, diantaranya :

Aglaonema Super Langka “HARLEQUIN” Koleksi Hary Setiawan (Irene Flora) yang dilabeli harga Rp. 150.000.000,-


BIDADARI Koleksi Hary Setiawan (Irene Flora) yang dilabeli harga Rp. 300.000.000,-


WIDURI Koleksi Krismanto seharga Rp. 50.000.000,-


TIARA Koleksi Krismanto seharga Rp. 50.000.000,-


INFINITY Koleksi Tuty Hairinoor


SUN SUN Koleksi Hary Setiawan (Irene Flora) dengan label Rp. 100.000.000,-


RINDU Koleksi Hary Setiawan (Irene Flora) seharga Rp.100.000.000,-


SEXY PINK Koleksi Songgo Tjahaja


Selanjutnya siap menyambut deretan Sansevieria eksklusif koleksi kolektor papan atas, diantaranya :

PINGUICULA ukuran Jumbo


MALAWI MIDNIGHT ukuran Jumbo Koleksi Arief


FISCHERII Variegata Koleksi Eddy Sebayang


PATENS Variegata Koleksi Eddy Sebayang


DORIS PFENNING Koleksi Adenium Nursery dengan label Rp. 30.000.000,-


SILVER BLUE Ukuran Jumbo Koleksi Eddy Sebayang


Puas dengan Sansevieria, pengunjung disambut barisan puring-puring eksklusif dengan harga puluhan juta hingga seharga mobil SUV Keluaran terbaru

ANGEL WING Koleksi Hendy dari Yogyakarta seharga Rp. 75.000.000,-


REMBULAN Koleksi Hendy seharga Rp. 120.000.000,-



DIANA Koleksi Hendy seharga Rp. 280.000.000,-


WIDURI Koleksi Firmansyah


Selanjutnya deretan Anthurium berukuran Jumbo siap menyambut

KERIS BLACK HYBRID


JENMANII PREDATOR Koleksi Iwan Hendrayanta


JENMANII COBRA & PREDATOR


HOOKERI


GARUDA


Setelah Anthurium, giliran beberapa pot Pachypodium unjuk gigi

LAMEREI Kristata Koleksi Rusli Handinata seharga Rp. 50.000.000,-


LAMEREI Kristata Koleksi Eddy Sebayang


Selepas deretan Pachypodium, pengunjung disambut oleh beberapa pot Adenium eksklusif ukuran besar. Kebanyakan dari Jeni Socotranum koleksi Socotra Garden






Berikutnya parade Bonsai FICUS MICROCARPHA Koleksi Oasis Nursery – Sentul, Bogor memamerkan keindahannya




Setelah Bonsai, beberapa tanaman unik dan Zamia menutup Parade tanaman dua milyar.

AGLAOMORPHA

CACTUS SPIRALIS Koleksi Godong Ijo

ZAMIA FURFURACHAE

Trubus Agro Expo 2008 Senayan


Menyambung Agro Expo 2008 sebelumnya di Taman Wiladatika – Cibubur, Trubus kembali menggelar rangkaian Agro Expo 2008 di Area Parkir Timur Gelora Bung Karno, Senayan - Jakarta. Expo yang diikuti tak kurang dari 200-an peserta ini akan berlangsung selama kurang lebih dua pekan, yaitu antara tanggal 8 – 23 November 2008.

Berbeda dengan agro expo sebelumnya, Expo kali ini terlihat lebih semarak dan meriah. Faktor lokasi yang lebih luas, jumlah peserta yang lebih banyak, serta jumlah kegiatan yang lebih bervariasi membuat gelaran kali ini terasa
lebih “hidup”. Selain bursa tanaman hias yang menjadi “jualan” utama, pihak penyelenggara berusaha menarik animo pengunjung dengan mengadakan “Pameran Tanaman Dua Milyar” (Selengkapnya baca postingan Pameran Tanaman Dua Milyar), serta berbagaimacam kontes tanaman hias. Tak mau berjalan sendirian, pihak penyelenggara menggandeng Komunitas Aglaonema Indonesia ( AI ) untuk menggelar Kontes Aglaonema pada Hari Minggu, 16 November 2008. Pada saat yang bersamaan, diadakan pula Lomba Sansevieria yang kali ini digelar atas kerjasama penyelenggara dengan Komunitas Pecinta Sansevieria Indonesia ( KPSI ) yang dilanjutkan dengan lelang Sansevieria setelah Lomba. Selain dua lomba tersebut diatas, panitia juga menggelar Lomba Anthurium dan Lomba Kreatifitas Anak.



Dari sekian banyak stan yang ditawarkan panitia, tampak terisi penuh tanpa satupun yang tersisa. Nama-nama seperti Godong Ijo, Istana Alam Nursery, Maharany garden, Bloomfield, Deesent Art Galery, tampil dengan andalan masing-masing.

Seperti pada expo sebelumnya, hampir semua jenis tanaman hias dijajakan dalam porsi yang berimbang. Khusus pada hari Sabtu dan Minggu kemaren, walaupun tidak bisa dibilang banyak, tetapi jumlah pengunjung terbilang cukup lumayan. Transaksi ?. Walaupun masih belum maksimal dan belum menggembirakan, setidaknya masih bisa membuat mayoritas stan tersenyum. Memang masih kalah jauh dari Indocomtech (pamerah komputer) yang pada saat bersamaan juga digelar dilokasi yang berdekatan (JCC).

Sebagai ilustrasi, silahkan simak rangkaian gambar-gambar berikut, yang diambil pada Minggu, 16 November 2008.