Warna-warna cantik menjadi ciri khas tanaman asli Asia ini. Ciri khas lainnya, tanaman ini mudah tumbuh dan tidak rewel. Selain itu beberapa bagian tanamannya bisa dipakai sebagai obat P3K.
Di dunia, tanaman Impatiens balsamina Linn ini dikenal sebagai bunga balsam. Di Indonesia lebih dikenal dengan nama bunga pacar air. Memiliki bunga dengan beragam warna, semisal pink, merah, putih, oranye, peach, atau salem. Sepintas, bentuk bunganya mirip anggrek dalam ukuran kecil, dengan daun yang bergerigi.
Impatiens cukup populer sebagai tanaman hias dan banyak dijumpai di dataran tinggi, misalnya Puncak, Jawa Barat. Tingginya mencapai 30-80 centimeter. Setiap daerah di Indonesia memiliki nama lain untuk pacar air ini. Di Minangkabau (Sumatera Barat), pacar air dikenal dengan nama paruinai. Pacar cai (Sunda), kimhong (Jakarta), pacar banyu (Jawa), pacar foya (Bali), bunga jebelu (Halmahera Selatan).
Tanaman ini menyukai tempat teduh dan suka air. "Jadi, kalau rumah Anda banyak terkena sinar matahari, letakkan tanaman pacar air di bawah pohon," papar Ida Widaningsih, General Manager PT Bina Usaha Flora. Meski warna bunganya banyak, pacar air tak bagus dipakai untuk landscape.. "Biasanya bagus digantung atau diletakkan di pot. Mungkin karena senang di tempat teduh untuk landscape jadi kurang bagus."
Meski Impatiens lokal pun ada di Indonesia, para pengusaha bunga masih mengimpor bibitnya dari luar negeri. "Bunga ini, kan, biasanya tumbuh di pinggir sungai. Tanaman yang lokal lebih tinggi, bunganya kecil, ruas batangnya kekar. Dan warna bunga tidak sebanyak dibanding bibit dari luar dengan warna yang beragam," ujar Ida.
Tanaman ini termasuk tidak susah memilih media tanam. Pakai saja campuran tanah, kompos, sekam atau tanah, cocopeat. "Boleh juga memakai pupuk kandang." Meskipun tergolong bukan tanaman rewel, ada satu musuh utamanya, yaitu hama. Begitu terkena hama, tanaman akan langsung busuk. Jadi, awasi tanaman pacar air Anda dari segala hama pengganggu.
RAJIN BERBUNGA
1. Impatiens tanaman yang berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara. Tanaman ini diperkenalkan di Amerika pada abad ke-19.
2. Tanaman ini juga disebut Busy lizzie (Lizzie yang sibuk) karena berbunga terus.
3. Tanaman ini sangat disukai lebah dan serangga lain yang membantu penyerbukannya.
4. Tanaman ini tidak dapat hidup di lingkungan yang kering.
5. Bagian-bagian tanaman ini bisa dipakai untuk obat. Misalnya bunga untuk obat bisul, rheumatik, radang kulit. Sedangkan daunnya untuk anti-inflamasi, atau mencuci luka.
Noverita K. Waldan
tabloidnova
Tanaman ini menyukai tempat teduh dan suka air. "Jadi, kalau rumah Anda banyak terkena sinar matahari, letakkan tanaman pacar air di bawah pohon," papar Ida Widaningsih, General Manager PT Bina Usaha Flora. Meski warna bunganya banyak, pacar air tak bagus dipakai untuk landscape.. "Biasanya bagus digantung atau diletakkan di pot. Mungkin karena senang di tempat teduh untuk landscape jadi kurang bagus."
Meski Impatiens lokal pun ada di Indonesia, para pengusaha bunga masih mengimpor bibitnya dari luar negeri. "Bunga ini, kan, biasanya tumbuh di pinggir sungai. Tanaman yang lokal lebih tinggi, bunganya kecil, ruas batangnya kekar. Dan warna bunga tidak sebanyak dibanding bibit dari luar dengan warna yang beragam," ujar Ida.
Tanaman ini termasuk tidak susah memilih media tanam. Pakai saja campuran tanah, kompos, sekam atau tanah, cocopeat. "Boleh juga memakai pupuk kandang." Meskipun tergolong bukan tanaman rewel, ada satu musuh utamanya, yaitu hama. Begitu terkena hama, tanaman akan langsung busuk. Jadi, awasi tanaman pacar air Anda dari segala hama pengganggu.
RAJIN BERBUNGA
1. Impatiens tanaman yang berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara. Tanaman ini diperkenalkan di Amerika pada abad ke-19.
2. Tanaman ini juga disebut Busy lizzie (Lizzie yang sibuk) karena berbunga terus.
3. Tanaman ini sangat disukai lebah dan serangga lain yang membantu penyerbukannya.
4. Tanaman ini tidak dapat hidup di lingkungan yang kering.
5. Bagian-bagian tanaman ini bisa dipakai untuk obat. Misalnya bunga untuk obat bisul, rheumatik, radang kulit. Sedangkan daunnya untuk anti-inflamasi, atau mencuci luka.
Noverita K. Waldan
tabloidnova
Tidak ada komentar:
Posting Komentar