adf.ly

Kamis, 16 April 2009

Sepasukan Tanaman Anti Nyamuk


Musim hujan belum berlalu. Genangan air masih tampak disana sini, membuat nyamuk bersarang dan berkembangbiak dengan riangnya. Tak hanya mengganggu, nyamuk juga sudah menjadi "musuh" yang bisa membahayakan keselamatan jiwa. Siapa tak kenal nama Aedes Aegypti ?. Serangga kecil penghisap darah penyebar penyakit demam berdarah.

Menjalankan program 3M, tentu sangat diajurkan. Demikian pula tindakan prefentif lain semisal
penggunaan obat anti nyamuk kimiawi, yang sepertinya sudah menjadi bagian hidup sehari-hari. Tetapi sadarkah anda bahwa penggunaan obat anti nyamuk kimia, bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan kita ?. Penggunaan obat anti nyamuk semprot maupun bakar, bisa berpengaruh pada kesehatan pernafasan. Belum lagi biaya yang harus dikeluarkan untuk membelinya.

Lalu harus bagaimana ?. Jawabannya, kenapa tidak menggunakan “anti nyamuk” yang bersifat alami dan relatif lebih aman bagi kesehatan saja. Ya, seperti kita ketahui, banyak sekali jenis tanaman atau tanaman hias yang berkhasiat mengusir nyamuk dari sekitar kita. Selain berkhasiat mengusir nyamuk, mereka juga sekaligus bisa dimanfaatkan untuk menghias ruangan atau taman di sekitar rumah kita.

Paling tidak ada enam jenis tanaman yang diketahui bermanfaat untuk mengatasi “serangan” nyamuk. Hanya saja perlu diingat bahwa mereka tidak bersifat mematikan atau melumpuhkan nyamuk seperti halnya anti nyamuk kimia, tetapi mereka mengusir nyamuk dengan aroma yang dikeluarkannya. Lalu jenis-jenis tanaman apakah yang bisa dimanfaatkan untuk mengusir nyamuk dari sekitar kita ?. Silahkan simak beberapa ulasan berikut ini :

1. Zodia


Kenapa nyamuk takut pada zodia ?. Hal ini disebabkan karena tanaman yang termasuk dalam keluarga Rutaceae ini mengandung zat evodiamine dan rutaecarpine. Menurut Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), minyak yang disuling dari daun zodia mengandung linalool 46% dan apinene 13,26%. Nah, karena berbau tajam dan karenanya tidak disukai nyamuk, linalool ini bisa dimanfaatkan sebagai pengusir nyamuk.

Menurut Agus Kardiman (2004), daun zodia mampu menghalau nyamuk selama 6 jam, dengan daya halau (daya proteksi) sebesar lebih dari 70%. Selain efektif mengusir nyamuk, belakangan ini para ilmuwan menemukan khasiat lain dari daun zodia, misalnya penyembuh sakit kepala, disentri, dan pembunuh sel kanker. Bunganyapun dapat dijadian obat gosok untuk mengobati masuk angin.

Orang Papua terbiasa menggosok kulitnya dengan dedaunan tertentu sebelum masuk ke hutan. Maksudnya agar terlindung dari serangan serangga, khususnya nyamuk. Daun-daun tersebut berasal dari tanaman yang disebut Zodia (Evodia suaveolens). Kita ketahui, zodia ini adalah tanaman asli Indonesia yang berasal dari Papua. Saat ini tanaman ini sangat mudah diperoleh karena merupakan salah satu jenis tanaman anti nyamuk favorit yang cukup dikenal masyarakat.

Zodia akan mengeluarkan aromanya bila daun-daunnya saling bergesek. Karena itu letakkanlah tanaman ini di sekitar tempat di mana angin masuk dalam ruangan, bisa juga di sudut ruangan tertentu, kemudian tiuplah dengan kipas angin. Aroma yang cukup wangi pun akan menyebar. Namun demikian, kita tetap harus waspada. Kalau tanaman zodia diletakkan di ruangan yang cukup sempit dan sirkulasi udaranya hanya sedikit, bisa-bisa orang yang berada di dalamnya pun akan menjadi pusing atau mabuk.

Biasanyanya tanaman ini ditanam dalam pot, dan digunakan sebagai tanaman dalam ruangan (indoor plant). Namun, baik juga kalau langsung ditanam di halaman rumah. Bahkan dengan demikian bisa memberikan kesejukan tersendiri. Tinggi tanaman ini- bila dibiarkan tumbuh bebas di halaman - bisa mencapai 200 cm. Daunnya cantik sekali, hijau agak kekuningan, pipih panjang tapi lentur, dan menyejukkan mata yang memandang.

Tanaman zodia juga cukup mudah diperbanyak, baik melalui stek ranting maupun bijinya. Ketika sudah berbunga dan berbiji, biji zodia akan jatuh dan tumbuh di sekitarnya. Hanya saja, dalam fase pertumbuhan awalnya membutuhkan perhatian tersendiri. Bila langsung terkena sinar matahari, bisa-bisa malah mati. Sebaliknya, bila kurang sinar matahari justru pertumbuhannya tidak sehat. Tanaman ini akan tumbuh subur bila dikembangkan di daerah yang bersuhu cukup dingin.

2. Geranium



Kalau zodia lebih banyak ditanam di dalam pot, maka geranium lazim ditanam outdoor, meskipun cara penggunaannya sama, yakni dengan menggoyang-goyang helaian daun, atau tertiup oleh angin maupun kipas angin, dia akan mengeluar bau wangi yang khas (agak langu). Bau tersebut berasal dari kandungan yang dimiliki geranium, yakni zat yang disebut citronelol dan geraniol yang juga bersifat antiseptik. Nah zat-zat inilah yang mampu mengusir nyamuk karena baunya yang harum menyengat.

Tanaman geranium (Pelargonium citrosa) adalah tanaman perdu yang tumbuh berumpun, banyak mempunyai tunas anakan. Daunnya hijau berbentuk menjangkar (menyerupai jangkar), tepi daunnya bergerigi. Batangnya banyak mengandung air. Lazimnya diperbanyak dengan menggunakan stek anakan. geranium dapat dijadikan tanaman hias karena penampilannya yang indah.

Tanaman geranium sekurang-kurangnya memiliki tiga varian, yakni Citrosa mosquito fighter, Citrosa queen of lemon, dan Citrosa lady Diana. Citrosa mosquito fighter dulu-dulunya cukup mudah ditemukan di kawasan sekitar Bandung dan Sukabumi. Tumbuh liar di seputar sawah dan digunakan oleh penduduk kampung. Daunnya diambil lalu diselipkan diantara pakaian di dalam almari. Khasiatnya mampu mengusir nyamuk dan ngengat, juga memberikan aroma yang khas. Sekarang tanaman ini kembali diburu orang, terlebih di zaman di mana pola hidup kembali ke alam semakin populer

3. Lavender


Tanaman anti nyamuk jenis ini sering digunakan sebagai bahan baku lotion anti nyamuk. Tanaman yang berbentuk seperti semak atau pohon kecil ini, bunganya yang berwarna ungu dan indah ini mengeluarkan aroma yang sangat harum, inilah yang tidak disukai serangga. Bunga lavender ini juga bisa digosokkan ke tubuh untuk menghindari gigitan nyamuk. Lavender yang bisa ditanam dalam pot ini bisa ditaruh dalam ruang tamu untuk menambah kenyamanan ketika berbincang-bincang di situ, sekaligus untuk menghalau nyamuk dan serangga.

Aroma terapi dengan lavender dilakukan dengan mengambil wadah atau cawan, lalu diisi air panas. Tambahkan minyak lavender 4-5 tetes, lalu biarkan menguap sehingga aromanya menyebar ke seluruh ruangan.

4. Suren



Tumbuhan ini memiliki daun dan kulit kayu yang beraroma tajam yang dapat dimanfaatkan untuk mengusir serangga. Pohonnya berukuran cukup besar, bisa mencapai tinggi 20 meter. Biasanya secara tradisional para petani menggunakan suren untuk menghalau hama serangga tanaman

5. Serai Wangi


Tanaman serai wangi (Cymbopogon nardus) tumbuh berumpun dengan tinggi sekitar 50-100 cm. Daun tunggal berjumbai, panjang sampai 1 meter, lebar 1.5 cm, bagian bawahnya agak kasar, tulang daun sejajar. Batang tidak berkayu, berusuk-rusuk pendek, dan berwarna putih. Akarnya serabut.
cara memperbanyak dilakukan dengan pemisahan stek anakan. Stek diperoleh dengan cara memecah rumpun yang berukuran besar namun tidak beruas. Potong sebagian daun stek atau kurangi hingga 3-5 cm dari pelepah daun. Sebagian akar juga dikurangi dan ditinggalkan sekitar 2.5 cm di bawah leher akar. Setelah itu, ditanam di halaman rumah. Aromanya yang sangat wangi akan menyebabkan nyamuk menyingkir

6. Selasih


Aroma yang dikeluarkan daun selasih ini cukup tajam, bila terlalu lama diletakkan dalam sebuah ruangan, akan menghasilkan bau yang cukup pekat sehingga serangga, termasuk nyamuk enggan mendekat. Bijih selasih biasa dicampurkan dalam minuman karena rasanya menyegarkan diyakini berkhasiat meredakan panas dalam.

Source : pranaindonesia
Lavender2 pic from gardenguide



Tidak ada komentar:

Posting Komentar