adf.ly

Selasa, 30 Juni 2009

Mohon Perhatian

Sehubungan dengan ditemukannya beberapa trouble, serta rencana penggantian system internal blog www.emirgarden.com dan atau www.emirgarden.blogspot.com, maka untuk sementara waktu, blogg ini tidak mendapatkan update secara berkala.

Bagi anda yang membutuhkan informasi yang biasa didapatkan di www.emirgarden.com, maka sementara waktu bisa mengakses www.emirgarden.blogspot.com.

kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Terima kasih.

Salam

Emir Network

Senin, 22 Juni 2009

Mengenal Hydrogel


Hydrogel, produk yang MENAWAN dan RAMAH LINGKUNGAN ini merupakan kristal polimer yang berfungsi menyerap dan menyimpan air dan nutrisi untuk tanaman dalam jumlah besar. Hydrogel dapat terurai melalui pembusukan oleh mikroba sehingga produk ini aman digunakan.

Hydrogel tidak larut dalam air tetapi dia hanya menyerap dan akan melepaskan air dan nutrisi secara proporsional pada saat dibutuhkan oleh tanaman. Dengan demikian tanaman akan selalu mempunyai persediaan air dan nutrisi setiap
saat karena hydrogel berfungsi menyerap dan melepaskan (absorption - release cycles). Hydrogel mampu menyerap air sebanyak 500 kali berat hydrogel itu sendiri.

Selain tampak indah, butiran hydrogel yang lebih mirip kristal sering mengecoh siapa saja yang baru melihatnya. Hydrogel juga menarik karena warnanya. Bisa dibayangkan betapa indahnya jika ruangan Anda ada vas bening berisi tanaman yang tumbuh di dalam media hydrogel dengan warna-warna yang menawan seperti Merah, Pink, Ungu, Biru, Hijau, Kuning, Orange dan Putih yang berkilauan.

Selain untuk mempercantik ruangan, hydrogel ini dapat digunakan untuk campuran media tanam pada tanaman pot, lahan pertanian, perkebunan, hutan dll. Jadi Anda yang tinggal di daerah yang kekurangan persediaan air atau daerah yang harga airnya mahal atau Anda yang ingin mengurangi volume dan frekuensi penyiraman tanaman Anda dan Anda yang akan melakukan perjalanan jauh dan panjang, Anda tak perlu khawatir, HYDROGEL akan menyediakan air dan memenuhi kebutuhan air tanaman Anda. Keuntungan menggunakan hydrogel :

1. Memastikan keteresediaan air sepanjang tahun.
2. Mengurangi ferekuensi penyiraman / irigasi hingga 50%.
3. Mengurangi hilangnya air dan nutrient disebabkan oleh leaching dan evaporasi.
4. Memperbaiki physical properties dari compact soils dengan membentuk aerasi udara yang baik.
5. Meningkatkan pertumbuhan tanaman karena air dan nutrient selalu tersedia di sekitar tanaman sehingga mengoptimalkan penyerapan oleh akar.
6. Mengurangi angka mortalitas.
7. Mengurangi pencemaran lingkungan dari erosi dan pencemaran air tanah.

horties via aglaonemaku

Minggu, 21 Juni 2009

Krisan, Si Ratu Timur Pengusir Nyamuk


Penampilan bunga krisan dengan aster memang sangat mirip. Terlebih kalau hanya melihat bunganya semata, bisa-bisa kita 'tertipu'. Sebab, setelah uji penyilangan sering berhasil, ragam bunga krisan dan aster pun kini semakin banyak.

Bentuk daun krisan (Chrysanthemum morifolium), khusus pada bagian tepi, tampak bercelah dan bergerigi. Daun tersebut tersusun berselang-seling pada cabang atau batang. Sedangkan batangnya tumbuh tegak, berstruktur lunak, dan berwarna hijau. Namun demikian, bila batang dibiarkan terus tumbuh, maka batang pun akan menjadi keras berkayu dan warnanya menjadi hijau kecokelat-cokelatan.

Bunga krisan tumbuh tegak pada ujung tanaman dan tersusun dalam tangkai berukuran pendek sampai panjang. Yang menarik adalah bentuk bunganya. Beraneka ragam dan bisa dikelompokkan menjadi 5 golongan sebagai berikut:

1. Tunggal
Pada setiap tangkai hanya memiliki satu kuntum bunga. Piringan dasar bunga sempit dan susunan mahkota hanya satu lapis.

2. Anemone
Sekilas mirip dengan bunga tunggal, tapi piringan dasar bunganya lebih tebal dan lebar.

3. Besar
Di setiap tangkai hanya terdapat satu kuntum, tetapi ukurannya besar (bisa mencapai 10 cm). Saking gedenya hingga piringan dasar tidak kelihatan.

4. Pompon
Karakteristik bentuk bunga pompon adalah bulat mirip bola, mahkota bunga menyebar ke segala penjuru, dan piringan dasar bunganya tidak tampak.

5. Dekoratif
Sesuai namanya, penampilannya memang sangat dekoratif. Punya mahkota bunga bertumpuk-tumpuk rapat, di tengah pendek dan bagian tepinya memanjang.
Kuntum bunga krisan pun ternyata juga memiliki karakter masing-masing, antara lain:

6. Standar
Setiap tangkai memiliki 1 kuntum bunga, biasanya berukuran besar. Perlu diketahui, tanaman krisan semula memiliki beberapa kuntum bunga pada setiap tangkainya.

Namun, berkat teknik disbudding, jumlah kuntum bunga dibuat hanya satu, yang kemudian dikenal sebagai krisan standar atau krisan tunggal. Contohnya: krisan Shamrock, dark red pompon, regal mist, Borholm, dan sebagainya.

7. Spray
Setiap tangkai memiliki sekitar 10 - 20 kuntum bunga, namun diameternya kecil-kecil, sekitar 2 - 3 cm. Contohnya krisan Puma, Salmon, Granada, Klondike, dan sebagainya.

rawabelong

Kamis, 18 Juni 2009

Tabulampot Lengkeng (Bagian Kedua)


Cara Menanam di Pot

Menanam lengkeng di pot tentu berbeda caranya dibanding menanamnya di atas tanah halaman atau kebun. Butuh trik tersendiri untuk menanam dalam pot agar tanaman tumbuh subur, meski media tanam dan haranya terbatas.

Caranya, letakkan styrofoam setebal 5 cm di bagian dasar pot, mengikuti bentuk pot. Pecahan genting atau batu bata juga bisa menggantikan styrofoam, tapi akan membuat pot lebih berat. Pemasangan ini bertujuan agar air yang disiramkan bisa turun dan keluar dari pot.

“Kalau airnya banyak enggak keluar, pertumbuhan pohon jadi enggak maksimal. Sebab, di situ kan, ada cacingnya juga. Media tanam yang enggak tepat juga bisa membuat pohon tidak tumbuh baik,” jelas Tardi. Di atas styrofoam, masukkan campuran tanah, pupuk kandang dan pasir, atau serutan kayu dengan perbandingan 2:1:1.

Tinggi campuran tanah ini sekitar 20 cm. Masukkan pohon lengkeng, lalu masukkan campuran tanah, pupuk, dan serutan kayu atau sekam sebagai penutup. Terakhir, siram pohon sampai air keluar dari bagian bawah pot.

Untuk perawatan selanjutnya, cukup siram pohon dua hari sekali dan lakukan pemangkasan cabang serta buah. Tardi menambahkan, pohon lengkeng bisa langsung dipindahkan ke pot tanpa harus diaklimatisasi alias disesuaikan dulu dengan cuaca di tempat tanamnya.

Soal wadah yang dipilih untuk menanam, bisa tergantung selera. Drum yang dibelah lebih awet selama lima tahun sebagai pot. Namun, pot plastik diameter 70 cm pun boleh. Hanya saja, lebih mudah pecah.

Untuk menghindari hama lengkeng yaitu kutu putih, tutup buah dengan keranjang anyaman bambu. Untuk menghilangkan kutu, semprot dengan insektisida atau sikat daun yang terkena kutu dengan sikat gigi. Bila daun yang terkena cukup banyak, rontokkan daun agar segera tumbuh daun baru.

Agar Berbuah Lebat

1. Memangkas

Saat tajuk pertama muncul, disarankan untuk dipangkas agar buah yang dihasilkan bisa
rindang alias tidak tinggi.

2. Menyiram

Cara menyiram harus benar, karena volume media tanamnya tak banyak. Jadi, dua hari sekali harus disiram sampai airnya keluar meluber dari pot bagian bawah.

3. Pupuk

Selalu gunakan pupuk kandang, agar hasilnya lebih baik dan pohon tumbuh subur. Untuk tabulampot, setiap 3 bulan sekali (minimal 6 bulan sekali) ambil separuh tanah yang jadi media tanamnya, masukkan pupuk kandang ke dalam pot dan tutup lagi dengan sedikit tanah. Siram dengan air sampai tanah benar-benar basah.

Cara ini akan membuat daun muda cepat tumbuh, sehingga cepat berbunga. Pupuk kimia seperti NPK boleh digunakan, tapi cukup sedikit saja, sebulan sekali. Penggunaan potasium klorat yang dikenal sebagai bahan peledak juga bisa digunakan untuk merangsang pertumbuhan bunga, walaupun lengkeng sebetulnya tetap bisa berbuah tanpa harus dirangsang. Penggunaan pupuk kimia justru membuat tanah jadi keras.

4. Perontokan

Umumnya, lengkeng pada pembuahan pertama dagingnya kurang tebal. Ketebalan daging baru bisa dilihat setelah lengkeng 2-3 kali berbuah. Agar mendapatkan buah yang maksimal, rontokkan bunga yang pertama kali muncul. Sehingga, cabang akan bertambah dan bunga akan makin banyak. Bila bunga kedua sudah muncul tapi cabang belum ada, bunga bisa kembali dirontokkan.

5. Ganti Media

Masa produktif tabulampot lengkeng adalah usia 3 – 10 tahun. Agar tetap produktif selama masa itu, setidaknya setahun sekali ganti media tanamnya agar tidak keras, atau beri pupuk kandang.

6. Cangkok

Tabulampot yang sudah tinggi dan besar bisa dicangkok untuk dijadikan beberapa tanaman baru. Sehingga cabang yang tumbuh tak akan besar, karena bagian atasnya sudah dipangkas dan pohon jadi rimbun.

tabloidnova

Selasa, 16 Juni 2009

Tabulampot Lengkeng (Bagian Pertama)


Menanam lengkeng dalam pot? Mengapa tidak! Lengkeng sekarang sudah “modern”, sudah bisa berbuah meski tinggi pohon cuma dua jengkal.

Aturan” yang menyebutkan perlunya pohon lengkeng berjenis kelamin sepasang – laki-laki dan perempuan – agar si pohon bisa berbuah, kini tak berlaku lagi. Penantian bertahun-tahun yang dulu dilakukan agar si mata naga ini bisa dipetik dan dirasakan manisnya, juga sirna.

Kini, berkat kemajuan di dunia pertanian, buah lengkeng sudah bisa berbuah meski pohon terbilang masih pendek. “Lengkeng sekarang sudah modern,” ujar Sutardi, pemilik
Bimo Nursery di kawasan Tangerang. Maka, bila Anda penggemar buah bulat yang manis ini, tak perlu pusing bila hanya punya lahan sempit di rumah.
Menanam lengkeng dalam pot kini menjadi pilihan banyak orang. Meski hasilnya memang tak sebaik bila ditanam di tanah yang memiliki jumlah hara lebih banyak, bukan berarti tabulampot (tanaman buah dalam pot) lengkeng yang kini jadi tren tak berbuah maksimal, lho!

Selain daunnya bisa rimbun, tabulampot lengkeng juga bisa berbuah banyak. Jenis pingpong, misalnya, meski tingginya hanya dua jengkal orang dewasa, sudah bisa berbuah, karena memang sifat pohonnya yang sudah mampu berbuah sejak kecil.
Hanya saja, jumlah buahnya memang lebih sedikit bila pohonnya masih kecil. Makin besar pohon, makin banyak buahnya. Namun, ukuran buah relatif tak jauh berbeda. Kecil atau besarnya buah tergantung dari banyaknya buah dalam satu pohon. Jika dalam pot berat buah sudah lebih dari 10 kg, ukuran buahnya akan kecil.

“Jadi, jumlah buah untuk tabulampot umumnya diperjarang, agar ukurannya membesar. Kalau tidak, ukuran buah jadi tidak maksimal,” papar Tardi sambil menambahkan, selain memperjarang buah, memangkas cabang yang tak perlu juga harus dilakukan agar pohon tumbuh maksimal.

Pingpong Jadi Idola

Benarkah lengkeng hanya bisa tumbuh subur di kawasan dataran tinggi? “Enggak, kok, lengkeng zaman sekarang cocok saja ditanam di dataran rendah maupun tinggi. Tapi memang, sih, di daerah yang sejuk akan lebih bagus tumbuhnya,“ papar Tardi.

Lengkeng juga, lanjutnya, tak perlu ditanam sepasang (berjenis kelamin laki-laki dan perempuan) seperti pada zaman nenek moyang dulu agar bisa berbuah. Untuk bisa berbuah, jenis-jenis lengkeng masa kini yang kebanyakan dari Thailand cukup membutuhkan satu pohon saja, dan tak perlu tumbuh tinggi.

Lengkeng juga punya banyak jenis, baik lokal maupun impor. Menurut Tardi, semua jenis lengkeng umumnya bisa ditanam dalam pot. Beberapa jenis di antaranya, diamond river, itoh, kristal, pingpong, puang rai, dan lengkeng aroma durian.

Kebanyakan bibitnya berasal dari Thailand. Diamond river memiliki daun berwarna hijau cerah dengan panjang 10 cm, buahnya berdaging tebal, berair, biji kecil dan beraroma. Jenis itoh yang ukuran buahnya sebesar uang logam Rp 500 memiliki ciri buah mirip diamond river, tapi ukuran daunnya sekitar dua kali panjangnya.

Daun kristal mirip dengan daun itoh, berwarna hijau muda dan kurus, dengan buah berdaging setebal 4-5 mm, kering, kenyal, dan sangat manis. Yang kini sedang jadi “idola” dan paling banyak dicari adalah jenis pingpong, dengan daun berbentuk oval dan melengkung ke bawah, warna daun lebih gelap dibanding diamond river. Sesuai namanya, jenis ini menghasilkan buah berukuran sebesar bola pingpong, dengan daging tipis, biji besar, kering, dan beraroma. “Semua lengkeng pasti manis. Tapi, manis atau tidaknya buah biasanya tergantung curah hujan. Makin banyak curah hujan, manisnya berkurang,” papar Tardi, seraya mengatakan, lengkeng impor banyak juga yang dikawinsilangkan oleh petani lokal, sehingga menghasilkan jenis baru.

Semakin besar pohon, semakin banyak buah yang dihasilkannya. Itu pula penyebab makin tinggi pohonnya, makin mahal harganya. Pohon setinggi 1 meter harganya mulai Rp 300 ribu, sedangkan yang tingginya 2 meter harganya mulai Rp 600 ribu. Lengkeng jenis diamond river dan lainnya relatif lebih murah, sekitar separuh harga jenis pingpong.
Bila diamond river dan jenis-jenis lain dengan ketinggian pohon 50 – 70 cm dijual dengan harga sekitar Rp 45 ribu, harga jenis pingpong sekitar Rp 70 ribu. Sedangkan lengkeng rasa durian harganya bisa mencapai dua kali lipat dari pingpong.

Lengkeng “modern” yang perawatannya tidak sulit, menurut Tardi, tak kenal musim panen. Setiap selesai dipanen, pohon langsung siap berbunga. “Tiga bulan sekali berbuah. Kalau sekarang panen, bulan berikutnya tumbuh daun dan berbunga lagi. Jadi, sepanjang tahun bisa berbuah,” jelasnya lagi. Yang penting, imbuhnya, cara penyiraman harus benar, agar daun tak rontok dan berwarna kuning.

Usia 2 – 3 bulan atau pohon setinggi sejengkal tangan orang dewasa, lengkeng sudah bisa berbuah, meski buahnya tak banyak dan belum besar. Tabulampot lengkeng setinggi 1,5 m dan bercabang banyak yang ditanam dalam drum bisa menghasilkan 5 – 8 kg buah dalam sekali panen.

Mungkinkah lengkeng mogok berbuah? “Ya, mungkin saja. Penyebabnya bisa karena terlalu gemuk atau rindang. Cara mengatasinya, pangkas saja cabang-cabang yang tidak perlu,” pungkas Tardi.

Bagaimana cara menanam di pot dan membuatnya berbuah lebat ? silahkan simak posting berikutnya ….

tabloidnova

Minggu, 14 Juni 2009

Gebyar TAIP 2009


Taman Anggrek Indonesia Permai kembali menggelar pameran tanaman hias menjelang pertengahan tahun 2009 ini. Dengan tajuk Gebyar TAIP 2009, pameran tanaman hias kali ini berlangsung selama dua minggu, yaitu mulai 30 Mei sampai 14 Juni 2009.

Dengan jumlah peserta kurang lebih 100 stand, dan penataan stand yang cukup baik, serta lokasi yang terletak ditepi jalan besar,
sebenarnya Gebyar TAIP 2009 cukup menarik untuk dikunjungi. Selain menggelar bursa tanaman hias dan beberapa stand Fauna, Gebyar TAIP kali ini juga diramaikan dengan Kontes Sansevieria yang digelar oleh Komunitas Penggemar Sansevieria Indonesia (Kompensasi) pada tanggal 7 Juni 2009.

Namun demikian, beberapa kelebihan yang ditawarkan diatas sepertinya belum cukup maksimal untuk menarik pengunjung datang dan bertransaksi. Menurut pengakuan beberapa pserta / penjaga stand, hampir dalam satu minggu pertama, jumlah pengunjung belum menggembirakan. Bahkan di hari sabtu dan minggu yang biasanya jumlah pengunjung pameran tanaman hias meningkat, tampaknya belum terjadi di Gebyar TAIP kali ini.

Mengenai jenis tanaman hias yang banyak digelar, tampaknya Aglaonema masih menjadi yang paling banyak dijajakan peserta. Demikian pula anggrek cukup menyita tempat di pameran kali ini. Untuk melihat situasi dan kondisi Gebyar TAIP kali ini, silahkan simak beberapa foto berikut ini.

























Kamis, 11 Juni 2009

Rumput Gajah Mini, Minim Biaya Tahan Cuaca


Ibarat lantai alam yang menghijau seluas mata memandang, rumput bisa dijadikan lantai dasar halaman depan rumah, yang boleh diinjak siapa saja. Aneka rumput, seperti rumput gajah biasa, manila, peking, babat, swiss, golf, atau rap bisa dijadikan pilihan.

Rumput jenis apa pun yang dijadikan pilihan, memiliki kelebihan dan kekurangan. Misalnya, rumput gajah biasa yang harganya murah, tetapi tumbuh cukup cepat. Sehingga, harus
rajin dipangkas agar tetap terlihat rapi dan indah dipandang. Sementara, rumput peking dan manila relatif lebih mudah dirawat, asalkan mendapat sinar matahari yang cukup.

"Bisa dikatakan kedua rumput jenis ini tidak perlu dipotong lagi karena tumbuhnya lambat," jelas Imas, MT, Spd., ahli landscape dari Nusa Indah Flora. Begitu pun dengan rumput gajah mini. Sesuai namanya, rumput gajah mini ukuran daunnya lebih kecil dari rumput gajah biasa. Halaman rumah sekecil apapun pasti bisa ditanami rumput ini. Kelebihan jenis rumput ini, diantaranya, bisa memotong biaya pemangkasan. Tak heran jika rumput gajah mini kini semakin dijadikan pilihan banyak orang.

Rumput gajah mini memiliki karakter unik, dilihat dari pola pertumbuhannya. Daunnya tidak tumbuh ke atas, melainkan menyamping, sehingga membuat tampilan rumput jadi lebih bagus. "Tekstur daunnya tidak tinggi, jadi tidak perlu dipangkas. Mirip rumput gajah biasa, hanya pola hidupnya saja yang merayap atau menyamping. Warna hijaunya melebihi rumput biasa," sambung adik dari Yanto, petani rumput gajah mini.

Tahan Cuaca

Rumput gajah mini, menurut Imas, berasal dari Amerika dan pertumbuhannya melalui proses evolusi. Semakin lama, bentuknya semakin mengecil. Berhubung secara genetik sudah berukuran kecil, ditanam di mana pun rumput ini tak akan berubah bentuk. Sedangkan rumput gajah biasa daunnya lebih rapat, sehingga membutuhkan perawatan lebih.

"Apalagi di musim hujan, dalam waktu dua minggu saja rumput gajah biasa sudah tinggi dan harus segera dipangkas." Berbeda dengan gajah mini yang tumbuhnya tidak tinggi. Namun, lanjut Imas, jika ruang hidupnya terlalu padat, warna daunnya cenderung akan menguning. Sehingga, harus diremajakan dalam jangka waktu setahun. Artinya, rumput dipangkas total sampai ke batang, kemudian akan muncul rumput baru dan hijau lagi.
Penanaman rumput gajah mini untuk petani, dari tandur sampai ke panen, membutuhkan waktu tiga bulan. "Sebenarnya dua bulan juga sudah bisa dipanen. Tapi, kalau langsung ditanam di halaman, jadi kurang bagus. Waktu tiga bulan panen sangat pas. Tinggal di tanam di halaman, bisa langsung jadi," jelas Imas seraya menyarankan untuk memupuk rumput dengan urea dan NPK.

Untuk petani, sambung Imas, dalam jangka waktu 20 hari setelah ditanam, idealnya diberi pupuk dasar. Sebulan kemudian, setelah rumput menjalar, diberi pupuk lagi. "Sebaiknya jangan dipupuk seminggu sebelum dipanen, karena pupuknya belum sampai ke bawah dan masih tersimpan di daun. Ini bisa menyebabkan rumput kering."

Saat musim hujan, rumput relatif tidak perlu disiram. Namun, di musim kemarau bisa disiram sehari dua kali. Menurut Imas, rumput gajah mini memiliki kemampuan hidup tinggi dan tidak sensitif terhadap patogen tanah. Meskipun ada perubahan cuaca, kondisi rumput tidak pernah nge-drop.
"Rumput Swiss di musim hujan bakal tumbuh tinggi. Tapi, jika ditanam di bawah pepohonan, rumput ini akan botak. Rumput golf pun agak susah untuk ditanam di perumahan. Sementara gajah mini lebih mampu bertahan. Hanya saja, di tempat dingin pertumbuhannya tidak rapat dan cepat, tekstur daunnya jadi lebih lebar, dan kualitas warna lebih hijau. Sedangkan di tempat panas, daun akan tumbuh lebih kecil."
Rumput swiss dan manila pun bisa dihinggapi hingga empat jenis hama, sedangkan rumput gajah mini hanya dihinggapi satu hama. "Namun, hama ini tidak sampai mendominasi rumput. Karena tekstur daun gajah mini ini jenis pegangan."

Hebatnya lagi, rumput gajah mini tak banyak ditumbuhi gulma seperti rumput lain. "Rumput gajah mini bandel dan mampu bertahan. Karena kemampuan hidupnya lebih tinggi, gulma jadi kalah bersaing dengan daun gajah mini. Jadi, bisa dibilang resikonya sangat sedikit. Kalau pun ada, rumput ini lebih suka air karena termasuk rumput tropis. Tapi, di musim panas rumput ini tidak akan kering, meski dua bulan dibiarkan terlantar. Begitu masuk musim hujan, daunnya akan tumbuh lagi."

Peremajaan

Agar rumput gajah mini tetap berwarna hijau dan segar, Imas menyarankan, untuk memberi pupuk sebulan sekali agar unsur hara tanamannya seimbang. Lalu, tanam rumput rapat-rapat, sehingga bisa langsung dinikmati. Akan tetapi, jika kondisi rumputnya stres, warna daunnya tidak akan kuat. "Tetap siram rumputnya, apalagi jika baru saja ditanam. Tiga minggu kemudian warna hijaunya akan semakin kuat, akarnya sudah tumbuh, dan sudah boleh diinjak-injak," kata Imas yang mematok harga rumput gajah mini dari petani sekitar Rp 15-17 ribu per meter persegi.

Dari segi harga, setelah rumput dipasang di halaman bisa saja lebih mahal, meski tak jauh berbeda dengan rumput lain. "Tapi, jika diperhitungkan dengan perawatan justru lebih murah. Jangan sampai dalam sebulan harus dua kali memangkas rumput saja. Berapa budget yang dikeluarkan? Nah, dengan rumput gajah mini, tidak akan ada lagi pemangkasan karena tidak tumbuh ke atas."

Jenis taman tropis yang masih banyak ditemui di Indonesia, sangat cocok untuk pertumbuhan rumput gajah mini. "Rumput yang mampu hidup di iklim seperti di sini, ya, gajah mini. Biaya perawatannya murah, kemampuan hidupnya tinggi, dan tidak memerlukan peremajaan yang sering. Paling hanya setahun sekali," ujar Imas yang lebih suka melakukan peremajaan daripada pemangkasan.

Peremajaan yang Imas maksud, saat sebulan setelah rumput ditanam, jarak antara satu daun dengan daun lain akan tumbuh jarang-jarang. "Semakin bertambah bulan, jarak daun semakin rapat, sehingga tidak ada ruang lagi di antara rumput. Dengan pemangkasan, justru bisa membagi ruang tadi. Tapi, dengan peremajaan rumput tumbuh semakin rapat dan menumpuk ke atas. Setiap daun yang tumbuh saling mendorong hingga bentuknya menjadi bagus." (Noverita K. Waldan/NOVA)

kompas

Selasa, 09 Juni 2009

Haworthia, Si Bandel Yang Kerap Disangka Kaktus


Tanaman ini menyukai media tanam yang kering. Perawakannya mirip kaktus. Tak heran banyak orang menyangka Haworthia sebagai kaktus.

Haworthia adalah tanaman bandel asal Afrika Selatan. Ia menyukai matahari, tidak perlu sering disiram, sehingga cocok untuk mereka yang tak punya banyak waktu mengurus tanaman.

Daun tanaman ini unik. Tebal, berwarna hijau tua
berhias bercak atau garis putih, dan memiliki susunan daun yang beragam. Ada daun yang tebal dan kaku menyerupai batu. Inilah sebabnya mengapa orang juga menyebutnya dengan sebutan daun batu.

Para penjual tanaman kerap kali memajang Haworthia berdekatan dengan kaktus. Perawakan tanaman mungil (tingginya sekitar 1-3cm saja). Karena kemiripannya dengan kaktus, banyak orang mengira Haworthia adalah sejenis kaktus. Padahal Haworthia sama sekali tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan kaktus. Ia lebih dekat dengan famili Lyliceae.

Beberapa jenis Haworthia bahkan membutuhkan waktu satu tahun untuk menambah tinggi badannya. Di habitat aslinya, sangking pendeknya ukuran daun, Haworthia seringkali terkubur pasir. Itulah sebabnya tak mudah menemukan spesies ini di habitat aslinya.
Menanam dan merawat Haworthia tidak sulit. Ia dapat ditanam pada pot berukuran mungil juga. Yang penting, media tanamnya kering. Untuk itu dapat digunakan campuran pasir malang dan kompos atau pupuk kandang. Soal penempatan, bisa di dalam ruangan.

Namun begitu, jemur tanaman ini beberapa hari untuk memenuhi kebutuhan akan sinar matahari. Penyiraman tak perlu sering dilakukan, cukup tiga sampai empat hari sekali. Media tanam yang terlalu lembap, apalagi sampai tergenang air, akan mengakibatkan akar Haworthia membusuk. (Anissa/iDEA)

kompas

Minggu, 07 Juni 2009

Rumput Hijau Penyambut Tamu


Nuansa hijau di halaman rumah memberikan kesan sejuk nan ramah. Seolah-olah siap menyambut baik tamu yang datang.

Taman tak harus selalu rimbun dengan banyak tanaman. Hamparan rumput hijau sudah cukup untuk membuat halaman yang indah. Konsep demikian itu sekaligus menciptakan entrance yang "ramah" menyambut tamu.

Banyak orang menutup seluruh halamannya dengan
semen dan lantai keramik. Padahal, keadaan demikian dapat menciptakan tampilan fasad yang "kering", kaku, bahkan tak ramah. Warna hijau alami selalu bisa menjadi solusi jitu "mencairkan" kekakuan tampilan fasad.

Tak harus memiliki lahan luas. Lahan sempit pun bisa dimaksimalkan. Agar tak terlihat penuh, tak perlu tempatkan banyak jenis tanaman. Cukup tentukan satu atau dua jenis tanaman. Fokuskan pada tepi (border), biarkan bagian tengahnya kosong. Dengan demikian, lahan sempit pun tampak lega. Halaman yang hijau pun siap menyambut setiap tamu yang berkunjung ke rumah. (Anissa/iDEA)

kompas

Kamis, 04 Juni 2009

Budi Daya Lidah Buaya Menjanjikan


Budi daya lidah buaya atau Aloevera sangat menjanjikan. Karena lidah buaya bukan semata tanaman hias, tapi menjadi bahan dasar minuman yang menyehatkan. Bahkan bisa dijadikan tepung untuk bahan dasar kosmetika.

”Lidah buaya yang dapat menambah nilai ekonomis dan jenis unggulan adalah barbadencise dan sinencise. Karena pelepahnya besar dan tebal,” kata Syamsuri Ketua Koperasi Serba Usaha (KSU)
Tani Aloevera di Kampus UI Depok, Rabu (29/4).

Selama ini, KSU Tani Aloevera bekerja sama dengan Pusat Sinergi Riset dan Bisnis Fakultas MIPA UI yang dipimpin Erlin Nurtiyani. Menurut Erlin, pihaknya sudah memiliki lima paten produk lidah buaya dalam bentuk minuman, kapsul, tepung, dan evervesant.

Dengan mendirikan PT Kavera Biotech, Erlin memproduksi semua itu dengan bahan baku yang dipasok dari KSU Tani Aloevera. Namun, kata Erlin, produknya hanya menggunakan lidah buaya organik.

”Dari uji coba laboratorium, aloevera yang menggunakan pupuk kimia hasilnya tidak bagus,” katanya yang meneliti pengolahan lidah buaya sejak 1998 dan baru mempatenkannya tahun 2001.

Menurut Erlin, sambutan pasar sangat bagus atas minuman lidah buaya. Petinggi di Mabes Polri menjadi salah satu pelanggannya. Bahkan pernah dikirim ke Abu Dhabi. ”Namun kami belum siap memenuhi permintaan pasar karena kekurangan bahan baku,” kata Erlin yang berharap minuman lidah buaya bisa menjadi ”Coca-Cola”-nya Indonesia. ”Bulan depan kami sudah ada investor yang sanggup menyediakan mesin untuk pabrik pembuatan minuman dalam kemasan sachet di Sawangan, Depok,” kata Erlin.

Minuman lidah buaya Kavera dikemas dalam botol kaca ukuran 300 ml dijual Rp 7.500 dan untuk ukuran gelas Rp 3.000. Minuman Kavera bisa bertahan sampai satu tahun, meskipun tanpa bahan pengawet. ”Namun Kavera tidak dipasarkan ke pasar modern,” kata Erlin.
Rp 1.000/kg

Sementara itu, Syamsuri mengatakan, KSU Tani Aloevera sudah membina petani-petani di Depok untuk bercocok tanam lidah buaya yang hasilnya mencapai 5 ton sekali panen. Panen lidah buaya rutin dilakukan setiap bulan dengan memetik dua pelepah dari setiap pohon. ”Padahal, kebutuhan lidah buaya dalam satu hari minimal 1 ton,” katanya.

Karena itu, KSU Tani Aloevera mengajak masyarakat menjadi petani lidah buaya dan hasil panennya nanti akan dibeli koperasi dengan harga Rp 1.000/kg. ”Semua lidah buaya hasil dari petani yang kami bina, pasti dibeli oleh koperasi,” ujar Syamsuri.

Syarat untuk mendapat jaminan hasil lidah buaya di beli koperasi antara lain wajib menjadi kelompok tani binaan KSU Tani Aloevera, membeli bibit dari koperasi, serta kualitas tanaman standar koperasi, seperti pelepah tidak luka dan cara pemetikan dilakukan dengan benar.

Harga bibit lidah buaya Rp 2.000/batang umur dua bulan, untuk pupuk organik dan pupuk kandang kambing dipasok koperasi. ”Karena pupuk organik dan pupuk kotoran kambing sangat baik untuk pertumbuhan lidah buaya. Jika menggunakan pupuk kotoran ayam hasilnya tidak bagus. Kalau menggunakan kotoran sapi harus direbus dulu,” kata Syamsuri sambil menambahkan petani bisa menjual bibit anakan lidah buaya ke koperasi Rp 1.000/batang. (Mirmo Saptono)

situshijau
pic from tanamanberkhasiat

Selasa, 02 Juni 2009

Membuat Adenium Rajin Berbunga


Adenium bentuknya memang unik. Apalagi jika berbunga, cantik sekali. Kini banyak silangan adenium yang menampilkan bunga dengan bermacam warna. Tapi sayangnya jika sekali berbunga, ditunggu-tunggu yang selanjutnya lama baru berbunga.

Padahal, adenium bisa dibuat berbunga sepanjang waktu. Chandra Gunawan, pehobi adenium, telah membuktikannya di Godongijo, nursery-nya yang luas di Sawangan (Bogor). Berikut ini tipsnya agar tanaman asal gurun
pasir itu rajin berbunga.

Pemangkasan adalah kuncinya. Batang adenium yang tumbuh memanjang akan memberi kesan berantakan. Pemangkasan batang utama bisa dilakukan sesuai dengan keinginan pehobi. Kalau mau yang bentuknya tinggi maka batang yang dipotong juga agak tinggi pula. Selain batang utama, pemangkasan cabang juga dilakukan. Tujuannya agar tampil rimbun. Pemangkasan cabang tersebut, juga bisa memutus siklus hidup hama dan penyakit, serta kunci utama untuk membungakan adenium secara serempak di tiap cabangnya.

Pemangkasan itu akan menghasilkan tunas-tunas baru di tiap cabang yang dipangkas. Dari tunas baru inilah, nanti bakal keluar bunga. Tapi yang harus diperhatikan sebelum melakukan penggundulan, pastikan tanaman itu sehat dan media tanamnya subur. Pemberian pupuk slow release atau NPK sebaiknya dua minggu sebelum ”eksekusi” itu.

Menurut Chandra, yang jarang diperhatikan oleh pehobi adalah kesterilan alat pemotong. Gunting atau pisau yang dipakai sering kali kotor.

Peralatan yang tidak steril seringkali menyebabkan kegagalan. Sebab bekas irisannya menjadi busuk yang bisa merembet ke bagian lain. Harapan untuk memperoleh adenium yang indah, sirna karena kecerobohan.

Sebaiknya pemangkasan dilakukan di pagi hari agar bekas potongan bisa cepat kering. Tidak disarankan penggundulan itu dilakukan di musim hujan, sebab batang yang baru terpotong bila terkena air akan membusuk.

Jika adenium yang sudah gundul sejak awal dalam kondisi bagus, tanaman sehat dan kondisi medianya subur maka dalam tujuh sampai 12 hari sesudah pemangkasan akan tumbuh tunas-tunas baru dan enam sampai delapan minggu kemudian muncul kuncup bunga.

Jangan lupa menaruhnya di tempat yang mendapat matahari minimal tujuh jam per hari. Sebab tanaman ini menyukai sinar matahari. Jika tidak terkena matahari maka proses pembungaan akan gagal. Kuncup yang sedang terbentuk bisa gagal.

nusacendanabiz