adf.ly

Jumat, 04 Maret 2011

Harimau Sumatera: Populasinya Tersebar di Seluruh Pulau Sumatera

(Panthera tigris sumatrae Pocock)
Nama lain: Harimau loreng, Balamun, Babiat
Suku: Felidae

Latar Belakang
Propinsi Daerah Tingkat I Jambi adalah termasuk salah satu wilayah sebaran habitat alami harimau Sumatera, karena itu sudah sewajarnyalah apabila Peme rintah Daerah Tingkat I Jambi, mengkaji : kondisi, eksistensi dan perspektif serta prospek Harimau Sumatera yang berada dalam wilayah Propinsi Jambi. Harimau Sumatera dilindungi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian 1972 No. 327/Kpts/Um/7/1972.

Semenjak jaman dahulu harimau memiliki tempat tersendiri di dalam tatanan adat istiadat penduduk Propinsi Jambi, sehingga harimau dihormati dan di segani serta diakui keberadaannya, terbukti dengan panggilan "datuk" : terhadap satwa karnivora tersebut. Penduduk beranggapan bahwa harimau akan mengamuk apabila penduduk itu sendiri melakukan kesalahan, sehingga kejadian pemangsaan manusia oleh harimau tidak dianggap masalah besar.

Pertelaan
Ukuran panjang tubuh dapat mencapai 280 cm dan panjang ekor berkisar 60 - 95 cm. Sedangkan berat tubuhnya berkisar 227 - 272 kg. Garis-garis loreng ter susun rapat, rambut-rambutnya di pipi berkembang baik dan seringkali mem punyai rambut tengkuk yang pendek. Rambut-rambut pada bagian perut ber warna putih yang membatasi daerah loreng-loreng yang sempit. Harimau memiliki sifat soliter (menyendiri) terutama pada yang jantan. 

Hal ini dapat dilihat dari pemantauan gangguan harimau dilakukan oleh harimau jantan secara sendiri-sendiri (soliter), terkecuali harimau betina yang sedang mengasuh anaknya. Perilaku alamiah harimau memakan ternak penduduk dan menyerang ma nusia, merupakan pengecualian dari perilaku alamiah. Hal ini terjadi apabila harimau dalam kondisi terancam, dalam keadaan terluka karena terkena pe rangkap, dan pada anak harimau yang sedang belajar berburu.

Habitat & Penyebaran
Harimau Sumatera yang merupakan salah satu anak jenis harimau di dunia, populasinya tersebar di seluruh pulau Sumatera yang memiliki hutan hujan tropis. Tipe habitat Harimau Sumatera bervariasi dari dataran pantai berawa payau dan tawar, dataran rendah dan perbukitan dengan tipe vegetasi hutan, primer, sekundei; padang rumput, lahan perkebunan dan pertanian masya rakat. 

Habitat yang paling disukai adalah wilayah perbatasan hutan dengan areal garapan masyarakat, yang biasanya banyak dihuni oleh jenis makanan buruan. Tidak sedikit harimau yang menjarah kebun-kebun dan tanah pertanian penduduk, atau sesekali masuk kampung karena tertarik dengan temak penduduk. Satwa ini menyukai tempat-tempat yang sejuk bahkan sering berendam dalam air pada siang hari yang panas.

Makanan
Makanan mencakup hampir apa saja seperti babi hutan, kancil, monyet, bahkan sampai-sampai binatang air seperti ikan, buaya dan kura-kura pun dicarinya.

Perkembangbiakan
Perkawinan harimau dilakukan sepanjang tahun di daerah yang mempunyai iklim tropis. Masa kehamilan harimau adalah 103 -112 hari. Anak yang dilahir kan berjumlah 1- 6 ekor, akan tetapi biasanya hanya 2 ekor yang hidup. Induk harimau akan mengasuh anaknya hingga anak tersebut telah mampu untuk mandiri, yaitu pada usia 2 - 3 tahun. Sedangkan jantan harimau tidak secara langsung membesarkan anaknya.
***
Sumber: Balai Kliring Keanekaragaman Hayati Nasional, KLH RI (http://bk.menlh.go.id)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar