adf.ly
Minggu, 25 Januari 2009
Adenium Dan Jenis Jenisnya
Penggemar tanaman hias mana yang tidak kenal Adenium ?. Bahkan orang awam sekalipun banyak tahu apa itu adenium, walaupun mereka menyebutnya dengan berbagai nama alias seperti : mawar gurun, kamboja Jepang, dll. Untuk lebih menyegarkan ingatan kita akan beberapa jenis Adenium, berikut petikan artikel dari bijiadenium.com
Adenium merupakan suatu genus yang berada dalam famili Apocynaceae. Jadi, adenium masih sekeluarga dengan Plumeria, Nerium, Pachypodium ataupun Allamanda
Dari berbagai literatur, diketahui bahwa ada beberapa cara penggolongan Adenium. Ada yang menganggap suatu jenis sebagai species, ada yang menganggapnya sebagai subspecies (varietas).
Menurut definisi spesies, mereka tidak bisa kawin dan menghasilkan keturunan dengan species lain, kalau bisa sangatlah sulit. Inilah yang terjadi dengan berbagai species Adenium yaitu mereka sangat sulit untuk dapat menghasilkan keturunan dari persilangan antar spesies.
Jenis-jenis tersebut antara lain:
Adenium Obesum (Desert Rose)
Ditemukan di daerah Afrika, di sebelah selatan gurun Sahara dari Senegal sampai Sudan dan juga Kenya. Warna normal bunga-nya adalah pink sampai merah. Karena ditanam dari biji, maka muncul varietas-varietas baru yang sangat beragam bentuk penampilannya, bentuk bunga, ataupun bentuk daunnya. Oleh berbagai nursery di Thailand dan Taiwan , varietas baru ini dipilih dan dikembangkan secara intensif. Varietas pilihan ini diberi nama masing-masing dan lebih banyak dikembangkan sebagai batang atas untuk grafting, sedangkan batang bawah diperoleh dari biji warna pink karena paling mudah dikembangkan biji-nya. Tidak mempunyai masa dorman yang jelas, sehingga pertumbuhannya cukup cepat. Secara umum merupakan steril jika penyerbukan sendiri, sehingga seringkali tak terjadi penyerbukan saat tanaman tersebut sendirian.
Adenium Multiflorum (sabi star)
Ditemukan di Afrika bagian selatan di sisi timur, seperti Mozambik dan Afrika Selatan bagian Timur. Tumbuh tinggi dan bercabang dengan daun yang lebar. Bonggolnya tidak membesar, tapi mempunyai batang dan akar yang membesar. Mempunyai masa dorman yang cukup panjang (lebih dari 4 bulan), saat masa itulah jenis ini akan berbunga (2-4 bulan) dengan tanpa daun.
Banyak adenium hibrida yang punya sedikit “darah” multiflorum karena bunga-nya yang memang sangat cantik. Bunganya putih dengan garis merah di pinggirnya. Namun keturunannya sering kali malas berbunga dan batangnya terlalu panjang sehingga pemilihan secara intensif terus dilakukan.
Adenium Oleifolium
Ditemukan di gurun Kalahari yaitu perbatasan antara Namibia , Botswana dan Afrika selatan. Daunnya sempit, panjang dan hampir paralel di kedua sisi dengan warna mengkilap. Bunga-nya kecil tapi berbiji cukup besar. Cukup mudah untuk menumbuhkannya, sayang pertumbuhannya sangat lambat. Bonggolnya cukup kecil jika dibanding jenis lain.
Adenium Somalense
Ditemukan di Somalia selatan sampai Tanzania , dan Kenya . Ukurannya bervariasi dari kecil sampai setinggi 5m. Bunganya lebih kecil dari obesum dengan warna pink sampai merah tua. Pola strip dari pinggir menuju corong merupakan ciri khas somalense. Jenis ini biasa disilangkan dengan obesum sehingga sebagian “darahnya” terkandung dalam kebanyakan adenium hibrida saat ini.
Adenium Somalense var. Crispum
Jenis ini cukup beda dengan somalense asli. Tanaman ini sangat kompak dengan daun yang memanjang dan bergelombang. Perumbuhannya cukup lambat dengan bonggol yang tidak begitu membesar yang tumbuh di dalam tanah.
Adenium Swazicum
Ditemukan di pesisir timur Afrika bagian selatan seperti di pesisir timur Afrika Selatan , Swaziland , dan perbatasan Afrika selatan dan Mozambik. Mempunyai bentuk daun yang sempit dan panjang dengan warna lebih muda dari kebanyakan jenis lain. Bunga-nya berwarna magenta hingga ungu muda. Jenis ini mudah berbunga dan kompak tapi sangat sulit untuk berbiji. Bisa juga digunakan sebagai pejantan untuk persilangan dengan obesum. Hibrida dari jenis ini akan rajin berbunga dibanding hibrida jenis lain. Seperti halnya obesum, memiliki masa tumbuh yang panjang jika terdapat kondisi hangat dan diberi air cukup.
Adenium Boehmianum
Ditemukan di Namibia dan Angola yaitu di sisi barat atau sisi kebalikan dari ditemukannya Swazicum. Mempunyai bunga yang serupa dengan swazicum tapi mempunyai daun yang panjang dan lebar. Jika dibandingkan dengan semua jenis adenium, daun boehmianum merupakan yang paling besar. Mempunyai masa tumbuh yang sangat pendek dan pada masa itulah muncul bunga yang lebih kecil dari bunga swazicum. Jenis ini juga hanya berdaun saat masa tumbuh tersebut, sedangkan saat dorman daunnya akan rontok. Bonggolnya sama sekali tidak membesar dan pertumbuhannya lambat.
Adenium Arabicum
Ditemukan di sebelah selatan dan barat semenanjung Arab. Spesies ini mempunyai bonggol yang sangat besar bercabang banyak dengan daun yang tebal. Bunga-nya berwarna pink cerah. Jenis ini biasa ditanam dari biji untuk mendapatkan bentuk bonggol yang besar. Adenium arabicum mempunyai masa dorman yang jelas, meski ada jenis arabicum tertentu yang daunnya tidak berguguran saat dorman.
Di Thailand, sudah diadakan pemilihan sedemikian rupa sehingga muncul varietas-varietas baru dengan varietas asli biasa diberi nama Yak Saudi. Varietas baru itu antara lain: Ra Chee Ni Pan Dok (RCN), Petch Na Wang (PNW), Petch Muang Kong (PMK), Black Giant, Black Knight,Yak Kaset, Yak Lop Bu Ri, Yak Sim Bu Ri, Yak Bang Yai dan yang paling baru adalah RCN Double flower atau Tub Tim Thong Chai.
Adenium Socotranum
Adenium socotranum ditemukan di Pulau Socotra Yaman (sebelah selatan semenanjung Arab). Mudah dikenali dari struktur batangnya yang menjulang yang membesar di atas permukaan tanah. Sebagian akarnya tumbuh di atas permukaan tanah sehingga membuatnya makin indah. Tanaman setinggi beberapa meter dapat mempunyai bonggol dengan diameter 2,4 m. Merupakan yang terbesar di antara jenis lain. Mempunyai bunga berwarna pink dan dua kali ukuran multiflorum.
Di Thailand sudah berkembang anakan dari jenis ini yang dinamai Thai Socotranum. Kemudian berbagai varietas baru ditemukan, antara lain: Golden Crown, Diamond Crown, Petch Ban Na, S1, dan Kao Hin Zon. Namun orang barat sering menyebut Thai Soco ini sebagai Socotranum palsu karena sebenarnya merupakan jenis Arabicum. Mana yang benar ?
Adenium Hibrida
Penyilangan dan pemilihan secara intensif membuat kian beragamnya jenis adenium. Hibridisasi pada awalnya melibatkan indukan Adenium obesum yang disilangkan dengan multiflorum dan somalense juga swazicum. Sedangkan Adenium arabicum dan socotranum mempunyai jalur tersendiri karena tidak bisa disilangkan dengan species lain. Dipilih obesum sebagai indukan karena termasuk paling mudah berbiji. Kebanyakan hibrida bernama saat ini mengandung sedikit ”darah” multiflorum dan somalense. Ada puluhan jenis adenium bernama yang sudah dikenal luas, meskipun sebenarnya jenis hibrida adenium ada ratusan bahkan ribuan.
Biasanya adenium hibrida dipilih warna bunga yang bagus dan rajinnya berbunga. Namun ada pula yang dipilih karena corak daun dan pola pertumbuhan.
Adenium hibrida ini biasa disambung/digrafting sebagai batang atas karena bunga ataupun coraknya yang bagus, sedangkan batang bawah berasal dari biji yang berbonggol bagus. Dengan cara ini anakan pasti akan mempunyai tipe seperti indukannya dengan bonggol yang membesar.
Di Taiwan ada pula biji hibrida yang bernama, namun anakannya tidak akan 100% seperti indukannya. Tingkat kesamaan dengan induknya antara 20%-80% dari anakan. Cara ini akan mendapatkan anakan yang lebih halus tanpa bekas sambungan. Namun di Thailand, cara ini tidak digunakan melainkan anakan dibedakan menurut warna, yaitu pink, merah, putih dan ungu. Sehingga anakan hampir pasti akan berwarna sesuai yang telah ditentukan.
bijiadenium
pic from flickr
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar