adf.ly

Minggu, 14 September 2008

Plant Growth Regulator

Selain pupuk sebagai sumber nutrisi, tanaman juga memerlukan beberapa unsur (Zat) lain untuk mengendalikan dan mendukung kelangsungan hidupnya. Unsur tersebut biasa disebut dengan Zat Pengatur Tumbuh atau ZPT. Selama ini ahli biologi tumbuhan telah mengidentifikasi lima tipe utama ZPT yaitu : Auksin, Sitokinin, Giberelin, Asam Absisat dan Etilen.

1. Auksin

Istilah auksin diberikan pada sekelompok senyawa kimia yang memiliki fungsi utama mendorong pemanjangan kuncup yang sedang berkembang. Beberapa auksin dihasilkan secara alami oleh tumbuhan, misalnya IAA (Indo-leacetic Acid), PAA (Phenylacetic Acid) dan IBA (Indolebutric Acid). Auksin juga sudah diproduksi secara sintetic, seperti NAA (Napthalene Acetic Acid) 2,4 D dan MCPA (2-Methyl-4 Chlorophenoxyacetic Acid).

Auksin secara sederhana digambarkan sebagai berikut :

adalah ZPT yang memacu pemanjangan sel yang menyebabkan pemanjangan batang dan akar. Auksin bersifat memacu perkembangan meristem akar adventif sehingga sering digunakan sebagai zat perangsang tumbuh akar pada stek tanaman. Auksin juga mempengaruhi perkembangan buah, dominasi apikal, fototropisme dan geotropisme.

Kombinasi auksin dengan giberelin memacu perkembangan jaringan pembuluh dan mendorong pembelahan sel pada kambium pembuluh, sehingga mendukung pertumbuhan diameter batang.

2. Sitokinin

Sitokinin secara sederhana digambarkan sebagai ZPT yang mendorong pembelahan (sitokinensis), mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar, mendorong perkecambahan dan menunda penuaan. Sitokinin secara alami dihasilkan pada jaringan yang tumbuh aktif, terutama pada akar, embrio dan buah. Ahli biologi tumbuhan menemukan bahwa sitokinin dapat meningkatkan pembelahan, pertumbuhan dan perkembangan kultur sel tanaman. Sitokinin bersifat menunda penuaan daun, bunga dan buah.

Pada tanaman, efek sitokinin sering dipengaruhi oleh keberadaan Auksin. Interaksi antagonis antara keduanya merupakan salah satu cara tanaman dalam mengatur derajat pertumbuhan akar dan tunas.


3. Giberelin

Secara umum, Giberelin diketahui sebagai sebuah ZPT yang mampu mendorong perpanjangan batang, mendorong perkembangan biji, perkembangan kuncup, memacu pembungaan, serta mematahkan dormansi tunas-tunas serta biji. Saat ini ditemukan ada 110 macam senyawa giberelin yang biasa disingkat dengan kode GA, dimana setiap GA dikenali dengan angka yang terdapat padanya, misalnya GA-6.

Giberelin umumnya meningkatkan kinerja auksin, walaupun mekanisme interaksi diantara keduanya belum diketahui secara pasti. Giberelin juga berperan penting dalam perkecambahan biji pada banyak tanaman. Biji-biji yang memerlukan kondisi khusus untuk berkecambah, akan segera berkecambah apabila disemprot dengan giberelin.


4. Asam Absisat (ABA)

ABA secara umum diketahui menghambat pertumbuhan, merangsang penutupan somata pada waktu kekurangan air, serta mempertahankan dormansi.

Pada musim dingin atau kering, merupakan waktu dimana tanaman beradaptasi menjadi dorman (penundaan pertumbuhan). Pada saat itu ABA yang dihasilkan oleh kuncup menghambat pembelahan sel pada jaringan meristem apikal pada kambium pembuluh sehingga menunda pertumbuhan primer dan sekunder. ABA juga memberi sinyal pada kuncup untuk membentuk sisik yang akan melindungi kuncup dari kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Disebut dengan asam absisat karena ZPT ini menyebabkan absisi / kerontokan daun tumbuhan pada musim gugur

Selain berperan pada dormansi, ABA disebut juga Sress Plant Growth Hormone, yang membantu tanaman menghadapi kondisi yang tidak menguntungkan, misalnya pada keadaan kekurangan air, ABA dikonsentrasikan di daun dan menyebabkan stomata daun menutup. Hal ini walaupun mengurangi laju fotosintesis, tetapi juga menyelamatkan tanaman dari kehilangan air melalui proses transpirasi.

5. Etilen

Secara umum, Etilen diketahui sebagai ZPT mendorong pematangan, memberikan pengaruh yang berlawanan dengan yang diberikan auksin, mendorong atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan akar, daun, batang dan bunga, serta meristem apikal tunas ujung, daun muda dan embrio dalam biji.

Pematangan buah merupakan suatu variasi dari proses penuaan yang melibatkan konversi pati atau asam-asam organik menjadi gula, pelunakan dinding-dinding sel atau perusakan membrane sel yang berakibat pada hilangnya cairan sel sehingga jaringan mengering.

Seperti halnya pematangan buah, pengguguran daun pada pada setiap musim gugur yang diawali dengan terjadinya perubahan warna, kemudian daun mengering dan gugur adalah juga merupakan proses penuaan.

Seperti telah kita ketahui, penggunaan ZPT sintetik telah banyak digunakan dalam pertanian modern akhir-akhir ini. Dengan ZPT sintetik, kita bisa mengendalikan pertumbuhan tanaman, mengendalikan gulma dan pengawetan buah-buahan. Akan tetapi juga harus diingat bahwa, penggunaan ZPT sintetik secara berlebihan, akan menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan yang serius. Semoga membantu.

Sumber : Tulisan ibu Thari Wie (www.omahijo.com) serta milist adeniumania@yahoogroups.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar