adf.ly

Rabu, 30 Juli 2008

Media Tanam Adenium


Adenium atau adalah tanaman yang aslinya berasal dari gurun yang tandus, panas dan beriklim kering. Untuk itu apabila kita ingin menanam adenium, maka media tanam yang digunakanpun harus disesuaikan dengan habitat aslinya.

Media tanam untuk adenium harus bersifat sangat porous dalam arti mampu mengalirkan air yang berlebihan secara cepat, tidak bersifat terlalu padat, sehingga adenium tumbuh lebih mudah dalam menghasilkan bonggol yang maksimal. Media tanam yang cocok untuk adenium umumnya memiliki derajat keasaman berkisar diangka 6-7 (Skala 1 – 12)..

Beberapa komponen media tanam yang bisa dipakai untuk menanam adenium adalah : pasir malang, sekam mentah, sekam bakar, cocopeat dan pupuk kandang. Umumnya pekebun dan hobiis lebih suka mencampur beberapa komponen media tanam untuk menghasilkan media tanam majemuk yang terbaik, sesuai kondisi dan situasi di lingkungan mereka. Jarang sekali yang menggunakan medi tanam tunggal, kecuali untuk menyemai biji adenium.

Untuk menyemai biji adenium, umumnya digunakan campuran pasir malang halus yang telah disaring dicampur dengan sekam bakar dengan komposisi 1 : 1. Bisa juga menambahkan ¼ bagian pupuk kandang matang, untuk memperkaya nutrisi media tanam. Beberapa pekebun menambahkan cocopeat sebagai campuran media tanam untuk mencegah media tanam menjadi terlalu kering. Karena bagaimanapun dalam penyemaian, dibutuhkan media tanam yang relatif lebih lembab dibandingkan media tanam adenium dewasa. Sedangkan untuk adenium remaja dan dewasa, umumnya tidak menggunakan campuran komponen media tanam yang terlalu banyak mengikat air seperti cocopeat ini.

Berikut ini beberapa contoh komposisi media tanam yang sering digunakan untuk adenium :

A. Tahap Penyemaian Biji

- Sekam bakar 100 %
- Pasir malang halus : Sekam bakar 1 : 1
- Pasir malang halus : Sekam bakar : Pupuk kandang 1 : 1 : ¼
- Sekam bakar : cocopeat : Pupuk kandang 3 : 1 : 1

B. Adenium Remaja dan Dewasa

- Pasir malang : Sekam bakar 1 : 1
- Pasir malang : Sekam bakar : Pupuk kandang 1 : 1 : ¼
- Pasir malang : Sekam bakar : Sekam mentah 1 : ½ : ½
- Sekam bakar : Sekam mentah : Pupuk Kandang 1 : 1 : ½

Beberapa komposisi campuran media tanam diatas hanyalah beberapa contoh yang sering digunakan. Pemilihan komponen media tanam, selain didasarkan pada kebutuhan untuk membuat media tanam yang baik, juga disesuaikan dengan tingkat ketersediaan komponen media tanam didaerah yang bersangkutan.

Satu hal yang tidak kalah pentingnya di dalam pembuatan media tanam adalah sterilitas media tanam. Untuk menjamin sterilitas media tanam, maka media tanam harus di sterilisasi terlebih dahulu.

Cara sterilisasi dan sifat-sifat komponen media tanam telah diuraikan dalam posting sebelumnya di Blog ini. Semoga membantu.

(Dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar