adf.ly

Minggu, 12 April 2009

Tanaman Pagar Yang Indah dan Sehat


Salah satu tren yang kini tengah digemari adalah konsep rumah berpagar tanaman. Selain cantik, jenis tanaman pun banyak memberi manfaat lain, seperti pengobatan.

Pagar dimaksudkan sebagai pembatas. Pembatas antara pemilik rumah atau pekarangan yang satu dengan pemilik lainnya. Oleh karena itu, setiap rumah membangun pagar sesuai selera dan kebutuhan masing-masing. Ada yang tembok megah, ada pula berupa pagar besi yang kaku dan kokoh. Ada juga kombinasi tembok dan besi, sehingga terkesan padat. Alasan membuat pagar semacam itu antara lain demi faktor
keamanan, dan alasan yang berkaitan dengan status sosial. Pagar yang megah dan mewah akan mengangkat pemilik rumah menuju sebutan sebagai orang modern.

Namun, kini mulai muncul gerakan back to nature. Serba natural. Serba alami. Penuh pesona asri. Ramah lingkungan. Dan salah satu wujudnya adalah pembuatan pagar tanaman. Apa yang menarik? Di samping alami dan sejuk, pagar tanaman juga berkesan indah artistik. Setelah pucuk tumbuh bertunas, tanaman kemudian diatur dan dipangkas hingga membentuk "bangunan" yang cantik. Ada pula pagar tanaman yang berbunga, mekar, hingga menampilkan kesan semarak dan energik.

Bahkan, sebetulnya leluhur kita sudah mempraktikkan membuat pagar tanaman, bukan sekedar dimaknai keindahannya, namun lebih sebagai bahan pengobatan alternatif. Orang Jawa tempo lalu, misalnya, suka menanam beluntas sebagai pagar tanaman. Semua tahu, beluntas juga dapat dipakai untuk sayur dan penyembuhan tradisional. Orang Sunda, misalnya, punya tradisi menanam hanjuang merah sebagai tanaman pagar. Dan hanjuang merah "dipercaya" sebagai tanaman tolak bala pengusir roh-roh jahat.

PILIH BIBIT KECIL

Bagaimana cara menanam pagar tanaman? Cangkul tanah sedalam 20 cm dan bentuk lubang tanam, tergantung selera Anda. Bisa dibuat sederhana seperti empat persegi panjang memanjang, atau dipotong-potong kubus atau segi enam tapi menyambung, misalnya.

Biarkan lubang tanam terbuka sekitar 2 minggu, sementara tanah cangkulan diberi pupuk organik sebanyak 2 - 4 kg/m2, juga 30 gram NPK (15 15 - 125)/m2. Atau Urea, TSP dan KCL masing-masing 10 gram/m2. setelah 2 minggu, tanah cangkulan yang diberi pupuk tersebut dimasukkan kembali ke dalam lubang tanam, lalu biarkan lagi selama 2 minggu.

Berikutnya, pilih bibit dari jenis tanaman yang akan ditanam. Sebaiknya pilih bibit yang masih kecil ketimbang yang sudah besar. Buat lubang kecil, dan masukkan bibit. Tekan tanah sekitar pangkal bibit, beri ajir dan ikat bibit pada ajir itu. Setelahnya, siram sampai basah.

Agar pagar tanaman tumbuh subur, sebaiknya setiap bulan diberi pupuk. Untuk tanaman pagar berbunga, gunakan pupuk NSK (15 25 - 15) yang kandungan P-nya tinggi. Sedangkan untuk pagar tanaman yang berdaun, gunakan pupuk NPK (25 15 - 15) yang kandungan N-nya tinggi. Di samping pemupukan, lakukan juga penyiraman, terutama di musim kemarau bisa disiram 2 kali pagi dan sore.

CUKUR-MENCUKUR

Kecantikan pagar tanaman juga bisa diperoleh lewat pemangkasan, yakni kegiatan cukur-mencukur batang dan daun tanaman. Malas memangkas, maka tanaman akan tumbuh malang melintang tak karuan dan menambah kesan jorok. Tujuan semula untuk menciptakan keindahan, bsia-bisa menghasilkan sebaliknya, jorok tak terurus.

Kenapa harus dicukur? Pertama, supaya selalu tumbuh tunas-tunas baru, dan membuat tanaman jadi rimbun teratur. Yang kedua untuk mendapatkan bentuk pagar tanaman yang indah, rapi dan sehat. Pemangkasan sebaiknya dilakukan sekurang-kurangnya 2 minggu atau 3 minggu sekali. Jangan terlalu lama (lebih 1 bulan), sebab selain lebih sulit memangkas, juga sulit membentuk tanaman tersebut.

Bagaimana kiat memangkas yang benar? Siapkan 2 buah bambu dan tali rafia. Tancapkan bambu tersebut pada ujung-ujung pagar tanaman. Ikatkan tali rafia pada bambu di sebelah ujung pagar tanaman dengan tinggi tergantung selera dan kebutuhan, lantas tali rafia ditarik dan diikatkan pada bambu yang berada di ujung lainnya. Tampaklah batas bentangan tali rafia tersebut. Dan di sanalah Anda bisa mencukur tanaman. Demikian seterusnya. Gampang bukan?

tabloidnova

Kamis, 09 April 2009

Teratai, Tanaman Hias lagi Menyehatkan


Oleh : Dr Rochajat Harun Med

KabarIndonesia - Teratai kini banyak dijumpai di kota-kota besar baik yang ditanam di dalam pot, jambangan, maupun di kolam taman. Utamanya masyarakat elit di perkotaan menggunakan tanaman air teratai ini adalah sebagai tanaman hias guna menambah keindahan pekarangan rumah atau pertamanan. Di perdesaan pun teratai sudah lama banyak ditanam terutama di kolam-kolam yang berguna selain untuk hiasan kolam, juga untuk makanan ikan terutama ikan gurame.

Biasanya tanaman Teratai ditanam sebagai penghias kolam. Sosoknya yang cantik dapat memperindah taman di rumah-rumah mewah. Terlebih padasaat bunganya bermekaran, semakin menyemarakkan suasana. Tetapi, mungkin saja diantara kita belum tahu bahwa si cantik ini ternyata dapat diolah menjadi makanan lezat dan berkhasit bagi kesehatan guna menyembuhkan berbagai penyakit.

Pada jaman dulu, keagungan teratai selalu dikaitkan dengan upacara-upacara ritual. Pemeluk Hindu mem persembahkan teratai ungu atau biru lembayung kepada Dewa Wisnu, teratai merah kepada Brahma, dan teratai putih kepada Syiwa. Masyarakat Budha pun menganggap bunga ini sebagai lambang kesucian. Hal ini tercermin dalam berbagai lukisan dan patung yang menggambarkan Sang Budha duduk bersemedi di atas bunga teratai yang sedang mekar.

Sebagai tanaman hias, keindahan dan keanggunan teratai tak perlu diragukan lagi. Tanaman ini bisa berbu nga beberapa kali dalam setahun, sehingga boleh dibi lang masa pembungaannya tidak mengenal musim. Pada saat mekar, diameter bunga mencapai 25 cm.

Tanaman teratai ada 2 jenis yaitu lotus (Nymphaea pube scens Willd) dan Seroja (Nelumbium nelumbo Gaernth). Banyak orang mengira bahwa kedua tanaman ini sama, karena bentuk bunga yang memang serupa dan sulit dibedakan. Tetapi sebenarnya ada ciri-ciri tertentu untuk membedakan dan mengenali kedua tanaman ini.

Jenis yang pertama, lotus, mempunyai ciri utama batang atau rimpangnya tumbuh tegak dalam air, buahnya pun masak dalam air. Daunnya yang bundar lonjong melipat dan bergerigi pada tepinya serta mengapung di permukaan air. Bunga lotus mekar pada malam hari dan pada umumnya berwarna putih. Akan tetapi, banyak pula dijumpai bunga yang berwarna merah atau merah jambu. Ada satu jenis lotus yang berwarna ungu atau biru lembayung, yang dikenal dengan Nymphaea ca pensis Thunb. Jenis ini mekar pada siang hari. Di Inggris, tanaman air jenis ini dikenal dengan water lotus.

Berbeda dengan lotus, seroja yang dikenal sebagai water lily oleh orang Inggris, mempunyai daun bundar yang disangga oleh tangkai yang sangat panjang. Daun nya menyembul ke atas permukaan air bagai payung yang terbuka dan menjulang tegak seperti daun keladi. Bunga seroja umumnya berwarna merah jambu, jarang yang berwarna putih. Perbedaan lain, buah seroja masak di permukaan air.

Potensi tanaman teratai sebagai sayur dan obat sudah dikenal masyarakat Cina sejak ratusan tahun yang silam. Seluruh bagian tanaman , mulai dari akar, umbi, batang, daun, bunga, buah, dan biji, dapat diolah menjadi sayuran dan berkhasiat mengobati penyakit penyakit tertentu.

Daun teratai banyak mengandung vitamin C dan sering dipakai untuk membungkus makanan yang ditim, seperti nasi tim dan tim ayam, untuk menimbulkan aroma khas teratai. Di samping itu, daun teratai yang telah dibakar dapat digunakan untuk mengobati luka memar dan bisul.

Umbi teratai yang menyerupai ubi jalar tetapi ber lubang-lubang ini banyak mengandung protein, vita min C, B1, B2, dan asam dasar NH3, yang dapat menghangatkan tubuh serta menghilangkan memar.

Sebagai makanan, biji teratai ternyata mengandung protein tinggi, vitamin C, dan senyawa kimia ragi. Oleh karena itulah teratai dipercaya dapat mengembalikan kekuatan tubuh dan memperlancar peredaran darah. Saat ini, di pasar swalayan banyak tersedia umbi kering dan biji teratai yang siap diolah sebagai bahan sup dan makanan ringan (snack).

Akar rimpang teratai yang mengandung air, lodoh, dan berasa manis, dapat dimakan setelah direbus atau dipendam dalam abu. Tunas-tunas akar muda, yang banyak mengandung zat pati, dapat diolah menjadi sayuran lezat dan berkhasiat menyembuhkan diare. Sedangkan akar yang agak tua, liat, dan berserabut, air rebusannya bermanfaat untuk melancarkan air seni.

Ternyata bukan hanya orang Cina saja yang menge tahui khasiat tanaman air ini. Penduduk suku Makasar pun sudah lama memanfaatkan teratai sebagai obat bermacam-macam penyakit. Daun mudanya yang masih menggulung dimakan sebagai lalaban mentah, atau dimasak terlebih dahulu. Tangkai daun yang masih muda dapat disayur, sedangkan daun tua yang besar dan berbentuk corong digunakan sebagai pembungkus.

Di samping itu, lendir dari irisan tangkai daun dan bunga teratai ini mereka gunakan untuk mengobati mencret dan muntah-muntah yang disertai kejang. Penduduk juga menggunakan air seduhan daun seroja untuk mengobati kuda peliharaan mereka yang sukar mengeluarkan air kencing.

Khasiat lain dari tum buhan ini adalah buah teratai, yang mirip buah karang dan berwarna hijau kekuningan berasa sepat. Hal ini baik sekali sebagai obat datang bulan yang tidak teratur.

Tumbuhan teratai mempunyai biji sebesar butiran kacang tanah. Biji-biji itu tersembunyi di dalam iubang lubang buah yang menyerupai sarang lebah dan diseli muti kulit yang rasanya sepat. Biji teratai yang tua dan kering dimasak atau disangraisampai kulitnya pecah. Lalu kita dapat menikmatinya seperti laiknya kacang goreng.

Berbeda dengan di Cina, Filipina, dan India. Bangsa Cina membuat bubur dari biji teratai yang telah dikupas dan masih segar, kemudian dicampur dengan gula batu. Bubur ini baik sekali untuk penderita yang baru sembuh dari berak darah, karena bersifat mendinginkan. Di Filipina, biji teratai yang tua dijadikan makanan pula. Bahkan di India, biji yang sudah menjadi tepung itu dibuat roti.

Meskipun demikian, sebaiknya kita agak berhati hati terhadap lembaga yang terdapat dalam biji teratai sebab mengandung alkoid nelumbine. Jika alkoid ini sampai masuk ke peredaran darah manusia, maka akan menyebabkan kelumpuhan pada sumsum tulang pung gung dan jantung. Oleh karena itu, sebelum biji teratai diolah, sebaiknya bagian lembaga dibuang terlebih dahulu.

Si cantik multiguna ini tidaklah sulit dipelihara, asalkan kita tahu kesukaannya. Teratai menyukai tempat yang bersuhu 20-30 derajat Celcius, cukup air dan sinar matahari, namun tidak banyak angin. Sebagai tanaman hias di kolam, sebaiknya teratai ditanam di kolam yang berair tenang dan tidak mengalir.

Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan me nanam biji, umbi, atau dengan memisahkan anaknya menjadi satu individu baru. Jika penanaman dimaksud kan untuk memanen hasilnya sebagai sayuran dan bahan obat, sebaiknya bibit biji dan umbi tersebut lang sung ditanam di dasar kolam atau disemaikan terlebih dulu.

Sebelum penana man dimulai, persiapkan lahan atau kolam yang akan digunakan. Bersih kan lahan dari rumput dan kotoran, kemudian dipupuk dengan kotoran ayam, kapur dan kalium. Setelah itu bibit dapat langsung ditanam dan kolam diairi. Agar tanaman hias ini tetap cantik, lakukan pemupukan rutin setiap 15 hari dengan pupukSulfur Radon Hidrogen (SRnH2) dan kalium.

Untuk menghindari pengerutan daun, keropos, bintil kulit daun, dan hama penyakit lain, sebaiknya tanaman disemprot dengan pestisida sistematik.

Teratai sangat potensial untuk dikembangkan sebagai sayuran yang berkhasiat. Agaknya masakan yang dibuat dari tanaman ini, baik sebagai bahan pokok maupun penunjang, sangat disukai dan sesuai dengan lidah masyarakat kita. Terbukti, restoran khusus masakan teratai yang terletak di kawasan Puncak Bogor, tidak pemah sepi pengunjung. Kita dapat memilih aneka masakan teratai, seperti ikan kakap teratai, kang kung hoplate biji teratai, tumis akar teratai, sup teratai, sup akar teratai, dan sup asam pedas teratai. Di restoran ini juga tersedia es dan sekoteng biji teratai, bahkan jus bunga teratai.

Di daerah pedesaan, teratai banyak tumbuh liar di kolam atau rawa. Bila masyarakat di sekitarya mau memberikan sedikit perhatian pada tanaman ini, tentu dapat menambah pendapatan mereka. Mereka dapat membudidayakan tanaman tersebut secara lebih intensif agar memperoleh mutu yang baik. Selanjutnya, petani petani itu dapat menjadi pemasok teratai ke retoran restoran, atau mengembangkan usaha serupa yang dike¬lola sendiri

kabarindonesia
pic from fotokita

Selasa, 07 April 2009

Encephalartos Series ( bagian III )

21. En. Hildebranti

Mempunyai habitat di dataran berpasir dan bukit-bukit berbatu di Kenya dan Tanzania. Merupakan jenis cycads sedang hingga besar, dengan tinggi batang bisa mencapai 6 meter. Daun baru Hildebranti memiliki warna yang sangat atraktif dengan warna oranye sampai hijau olive.

Hildebranti merupakan jenis cycads yang paling umum ditemui di Kenya, dengan sifat sangat mudah tumbuh, bisa hidup baik dipaparan sinar matahari terbuka maupun dengan perlindungan, dan sangat adaptif terdapat kelembaban yang ekstrim sekalipun.




22. En. Inopinus

Ditemukan hanya disebuah daerah terbatas di Lydenburg, Transval, Afrika Selatan. Tumbuh dalam semak-semak yang tebal pada tebing-tebing curam dan bebatuan dolomit. Merupakan jenis cycads berukuran sedang dengan tinggi mencapai 4 meter dengan daun berwarna hijau keperakan, yang merupakan warna paling unik pada encephalartos.



23. En. Kisambo

Habitatnya terletak di hutan-hutan berkabut dan bebukitan rendah di Distrik Voi, Kenya. Merupakan jenis cycads berukuran sedang dengan tinggi batang antara 2,5 sampai 4 meter. Kisambo tumbuh merumpun dan bisa tumbuh sampai 12 batang dengan cepat. Daun-daun kisambo berbentuk lurus yang bisa mencapai panjang 4 meter. “cone” kisambo sangat atraktif dengan warna kuning kehijauan mirip warna bulu burung kenari.

Kisambo disebut sebagai salah satu jenis yang paling menarik. Ia merupakan jenis yang mudah tumbuh, menyukai tempat yang ternaung dari cahaya matahari langsung, sensitif terhadap hawa dingin dan memiliki akar yang sangat panjang, sehingga kalau kita menanamnya dalam pot, dibutuhkan pot yang sangat dalam.



24. En. Latifrons

Banyak ditemukan di tebing-tebing berbatu di provinsi Eastern Cape, Afrika Selatan. Merupakan jenis cycads berukuran sedang, sampai dengan tinggi 3 meter. Tumbuh membentuk perdu dengan jumlah sampai dengan 8 batang. Mempunyai daun berwarna hijau terang dan mengkilat sepanjang 1.5 meter.

Latifrons merupakan salah satu jenis cycads yang sangat diinginkan olek kolektor tanaman. Hal ini menyebabkan populasinya dialam terus berkurang, karena kurangnya upaya penangkaran. Latifrons mudah tumbuh, tetapi umumnya tumbuh sangat lambat, menyukai sinar matahari dan areal berdrainase baik



25. En. Laurentianus

Merupakan cycads endemik di hutan-hutan lembah sungai Kwango, disebelah barat daya Republik Demokratik Kongo dan Angola utara, dimana banyak ditemukan hutan yang rindang dengan tanah berbatu-batu dan berpasir. Merupakan jenis cycads ukuran raksasa (masive), dan ukuran paling besar di jajaran keluarga encephalartos.Tinggi batang Laurentianus bisa mencapai 15 meter, dengan daun berwarna hijau gelap mencapai 7 meter.

Laurentianus menyukai daerah yang Cerah, lembab, tetapi berdrainase baik.

pic from cycadpalm



26. En. Lanatus

Tumbuh dipadang-padang rumput terbuka dan jurang berbatu-batu sekitar 1500 meter didalam provinsi Transval – Afrika Selatan, di sekitar cakupan daerah sungai Wilge, Sungai Olifants dan sungai Olifants kecil. Merupakan jenis cycads berukuran sedang setinggi 2 meter, tumbuh sebagai perdu dan merumpuk sampai dengan 3 batang. Daun Lanatus berwarna hijau kebiruan sepanjang 1 meter.

Lanatus menyukai sinar Matahari penuh, daerah dengan drainase baik. Tumbuh sangat lambat dan toleran terhadap hawa dingin.



27. En. Laevifolius

Mempunyai habitat di daerah tebing berbatu-batu dan areal terbuka dipegunungan sebelah timur provinsi Transval , Afrika Selatan dan Swaziland. Merupakan jenis cycads berukuran sedang dengan tinggi mencapai 4 meter. Tumbuh dalam bentuk perdu dengan jumlah mencapai 6 batang. Daun-daun Laevifolius berwarna hijau kebiru-biruan dengan panjang mencapai 1,4 meter.

Tumbuh baik di daerah dengan sinar Matahari penuh, berdrainase baik dan toleran terhadap hawa dingin.



28. En. Lehmani

Habitat aslinya terletak di daerah berbatu-batu dan berpasir di Provinsi Easter Cape, Afrika Selatan yang beriklim sangat panas dan kering di musim kering, dan sangat basah dan dingin ketika musim dingin tiba. Merupakan jenis cycads berukuran sedang dengan tinggi batang sekitar 2 meter. Memiliki daun yang berwarna cenderung biru, sehingga disebut sebagai encephalartos biru.

Merupakan jenis encephalartos yang sangat mudah tumbuh, memerlukan sinar matahari penuh, drainase yang baik, dan sangat toleran terhadap hawa dingin.



29. En. Lebomboensis

Habitat lebomboensis berada di Mozambik, Swaziland, dan Natal Utara serta provinsi Transvall, Afrika Selatan. Merupakan jenis cycads dengan ukuran medium dan besar setinggi 4 meter. Lebomboensis mempunyanyai kekerabatan yang sangat dengan En. Natalensis.

Leboboensis termasuk jenis cycads yang mudah tumbuh, menyukai sinar matahari penuh, drainase yang baik dan tidak menyukai hawa dingin.



30. En. Longifolius

Banyak ditemukan di Provinsi Eastern Cape, Afrika Selatan. Merupakan jenis cycads berukuran sedang dengan tinggi mencapai 4,5 meter. Sering berbentuk rumpun dengan jumlah batang mencapai 10 batang. Daun Longifolius berwarna hijau gelap sepanjang 2 meter.

Longifolius menyukai sinar matahari penuh dan berdrainase baik.



Bersambung

pacsoa


Minggu, 05 April 2009

Memilih Pot dan Tempayan


Ragam jenis pot atau tempayan yang ada di pedagang tanaman hias, mengisyaratkan bahwa popularitas wadah tanaman ini sedang marak. Anda tertarik? Simak dulu kiatnya!

Menyusuri sentra-sentra tanaman hias, deretan pot atau tempayan kini terlihat makin bervariasi. Beragam bahan dasar, ukuran, warna, dan model tersedia untuk dipilih. Tak pelak semuanya mengisyaratkan bahwa popularitas wadah tanaman ini sedang marak. Anda tertarik juga untuk menggunakannya di taman? Simak dulu kiatnya berikut ini.

Beda Pot dan Tempayan

Kata ‘pot’—berasal dari bahasa Inggris dan Belanda—dengan jelas mengacu pada sebuah obyek yang berfungsi sebagai wadah tanaman. Wadah di sini bisa berarti dua. Yang pertama, tanaman hias ditanam langsung di dalam pot tersebut, setelah sebelumnya pot diisi dahulu dengan media tanam. Yang kedua, pot hanyalah sebagai “peranti display”, di mana pot hanya “membungkus” wadah asli tanaman (yang biasanya jelek). Hal ini terutama bila pot tersebut merupakan barang yang mahal, langka atau antik.

Sementara itu tempayan adalah wadah—biasanya terbuat dari tanah liat—bermulut lebar. Meskipun yang diberi nama gentong (tinggi, bermulut sempit), juga tergolong dalam keluarga tempayan. Awalnya tempayan lebih berfungsi sebagai wadah air, tetapi lambat laun dimanfaatkan pula sebagai wadah tanaman. Sama seperti pot, tanaman hias bisa ditanam langsung, atau bersama potnya, dimasukkan ke dalam tempayan. Umumnya tempayan lebih dimanfaatkan untuk tanaman air, tetapi sah-sah saja jika dipakai untuk menanam tanaman hias yang menggunakan media tanam tanah.

Bahan Dasar dan Sifat Tanaman

Aneka pot dan tempayan yang sekarang ini ditawarkan terbuat dari beragam bahan dasar; tanah liat, adukan semen, keramik, porselen, plastik, bahkan kayu. Finishingatau sentuhan akhirnya pun bervariasi. Dibiarkan polos sesuai dengan warna bahan dasarnya, diberi ornamen-ornamen yang menonjol (seperti profil), ditempel mozaik porselen, batu-batu kerikil. diwarnai, dan diglasir. Semuanya ini dilakukan agar pot dan tempayan tampil menarik sesuai dengan selera masing-masing konsumen.

Namun sebelum membeli, sebaiknya pertimbangkan dahulu sifat bahan dasar wadah dan tanaman hias yang akan ditempatkan di situ, khususnya bila wadah memang direncanakan untuk menampung media tanam sekaligus tanamannya. Misalnya pot atau tempayan dari tanah liat mempunyai sifat poros, menyebabkan air cepat merembes keluar sehingga media tanam cepat kering.

Jadi untuk pot dan tempayan tanah liat harus dipilih tanaman yang kurang membutuhkan air banyak seperti mirten, tah-tehan, dan jenis sukulen. Atau pilih lokasi penempatan pot yang agak teduh. Jika trik ini yang Anda pilih, jangan lupa memilih jenis tanaman yang menyukai keteduhan (Misalnya jenis semi in – door).

Jika digunakan untuk wadah tanaman air (Tempayan dan pot-pot tanah liat yang tinggi dan bermulut lebar), bagian dalam pot dan tempayan tanah liat perlu dilapisi dahulu dengan adonan semen untuk menutupi pori-pori dinding.

Untuk pot atau tempayan dari adukan semen, sifatnya juga berporus tapi sedikit lebih kedap daripada yang tebuat dari tanah liat. Sebaliknya pot plastik/fiber bersifat kedap air dan udara. Kelemahan pot atau tempayan plastik adalah penguapan kelebihan air siraman terhambat sehingga media tanah seringkali menjadi terlalu basah. Akibatnya akar-akar tanaman akan membusuk.

Jika menggunakan pot plastik, pastikan bahwa lubang-lubang di dasar pot cukup banyak. Dan 1/3 bagian bawah pot sebaiknya diberi arang, batu karang atau batu apung dan disempurnakan dengan penyangga dari batu bata atau besi. Dengan demikian kelebihan air dalam pot akan mudah mengalir keluar. Hingga saat ini tempayan plastik atau lebih tepatnya ember, sering digunakan pedagang tanaman hias sebagai wadah tanaman air. Tapi tanaman air biasanya akan tumbuh lebih sempurna bila ditanam langsung dalam wadah tanah liat yang besarnya memadai.

Pot dan tempayan dari keramik atau porselen juga bersifat kedap udara dan air. Meski keduanya dibuat dari bahan-bahan alami, setelah melalui proses pembakaran, pori-porinya akan merapat. Tampil mewah, mahal dan berat, jenis ini lebih sering digunakan sebagai peranti display.

Sementara itu, pot kayu lebih cocok untuk tanaman hias yang menggunakan media tanam pakis cincang, seperti suplir, kadaka, kuping gajah, atau anggrek, karena kayu menahan kelembaban cukup baik. Tempayan dari kayu (tahang), bisa juga untuk wadah tanaman air, asalkan bagian dalamnya dilapis dahulu dengan aspal supaya kedap air.

Model dan Ukuran

Membeli pot atau tempayan memerlukan pertimbangan bijak. Di samping bahan dasar, besarnya pot perlu dipikirkan supaya mampu mengantisipasi pertumbuhan tanaman. Setelah sekian waktu, ukuran dan bentuk tanaman pasti akan berubah. Yakni lebih tinggi dan lebih melebar. Bisa jadi, wadah dan tanaman sudah tampil serasi di saat awal penanaman menjadi tidak proporsional lagi. Selanjutnya wadah yang terlalu sempit tentunya akan menghambat pertumbuhan akar tanaman yang pada akhirnya juga mengurangi kesempurnaan tampilan tanaman.

Bentuk fisik tanaman perlu pula disesuaikan dengan bentuk dan ketinggian wadah. Misalnya, tajuk tanaman yang membulat dan melebar akan tampil serasi bila wadahnya tidak terlalu tinggi dan berbentuk cembung. Sedangkan tanaman yang bentuknya meninggi memerlukan wadah yang agak tinggi pula supaya tampil seimbang. Begitu pula untuk tanaman yang sifatnya menjuntai ke bawah.

Model pot atau tempayan jangan diabaikan, terutama bila benda-benda tersebut hendak digunakan sebagai elemen dekoratif taman. Hindari memilih model pot yang terlalu ramai bila ukuran taman sangat terbatas. Bentuk/model yang bergaris tegas, sederhana dalam tampilan, justru akan menonjol setelah diletakkan di taman.

Kosong Tetap Oke

Selain untuk peranti display tanaman hias, pot dan tempayan kini mulai difungsikan sebagai elemen estetika dalam taman. Meskipun kosong tanpa tanaman, tetapi jika bahan, bentuk, dan warna wadah dipilih dan diletakkan dengan penuh selera, maka wadah tersebut justru akan tampil ornamental serta berfungsi sebagai point of interest tamanyang menawan.

Sebagai contoh, sebuah taman yang mungil pun sudah mampu mempesona mata. Cukup “bermodalkan” sebuah gentong, tempayan, atau pot tinggi, sedikit tanaman-tanaman kecil di kakinya, hamparan rumput hijau, dan sedikit perkerasan.

Begitu pula bila beberapa pot terakota atau tanah liat yang polos dan sederhana, terdiri dari berbagai bentuk dan diisi dengan tanaman hias dari jenis yang sama, ditata secara artistik dalam sebuah kelompok. Hasilnya pasti membuat Anda bangga! (Cherry Hadibroto dan Don WS.-Penulis buku interior dan taman/www.tabloidrumah.com)

tabloidrumah

Rabu, 01 April 2009

Puspa Mewangi dari Gunung


Siapa tak kenal melati? Bunga cantik yang mungil, berwarna putih, dan harum mewangi ini terkenal sebagai bahan aromaterapi dan campuran teh. Tapi, tahukan Anda melati gunung atau hutan?

Anda pasti tahu, bukan, bentuk, warna, dan keharuman bunga melati memang tak perlu diragukan lagi. Begitu pula manfaatnya bagi kehidupan, sebab hampir semua bagian dari tanaman cantik ini dapat dimanfaatkan. Lalu bagaimana dengan melati gunung atau melati hutan, apakah tanaman ini secantik dan sewangi melati yang Anda kenal? Tanaman berbunga putih yang memiliki aroma seperti melati yang Anda ketahui selama ini memang banyak ditemukan di
dalam hutan di kawasan pegunungan.

Salah satunya di sepanjang jalan menuju kawasan hutan di Taman Nasional Gunung Halimun, Sukabumi, Jawa barat. Masyarakat yang tinggal di kawasan dekat hutan lindung ini menyebut tanaman melati ini sebagai bunga puspa.
Si Putih Di Tengah Hutan

Dari 200 jenis melati yang sudah teridentifikasi, ada beberapa yang dikenal sebagai tanaman hias dan dapat dibudidayakan. Namun, masih banyak pula yang belum teridentifikasi dan tumbuh dengan liar di hutan-hutan di Indonesia.

Di antaranya yang terdapat di Taman Wisata Alam Cimanggu, Ciwidey, Bandung Selatan dan Taman Nasional Gunung Halimun, Sukabumi. Di kawasan hutan hujan tropis berdataran tinggi ini banyak ditemui bunga melati hutan atau puspa.

Karakter bunganya memang mirip dengan melati. Kelopak bunganya berwarna putih, putiknya berwarna kuning pada bagian tengahnya, dan tanaman ini biasanya akan banyak berbunga menjelang akhir tahun.

Daunnya berbentuk bulat telur, pangkal dan ujung daunnya meruncing. Daun mudanya berwarna merah, namun setelah tua akan berubah hijau. Tinggi tanaman melati hutan ini bisa mencapai 7-10 meter.

Melati yang Anda kenal selama ini dikenal mempunyai fungsi sebagai tanaman hias merambat, tanaman penghias pagar, bunga penabur, dekorasi kamar pengantin, aksesoris rambut pengantin, bahan aromaterapi atau parfum, campuran teh, serta obat.

Sementara melati hutan, selain memperindah kawasan hutan dengan semburat putih dan aroma segar mewanginya, juga dapat dimanfaatkan sebagai obat pelancar haid bagi wanita. Caranya, beberapa kuntum bunganya diseduh lalu airnya disaring dan diminum.
Mengapa puspa dapat memperindah hutan? Ya, karena tanaman ini banyak tumbuh di bagian terluar hutan, biasanya tumbuh di sepanjang jalan menuju kawasan hutan nasional ataupun hutan lindung.

Jika berkesempatan mendatangi kawasan pegunungan ini, Anda akan mendapati banyak bunga puspa berguguran, sehingga keindahannya akan sangat dominan di tengah kawasan hutan yang biasanya didominasi oleh tanaman maupun pepohonan besar yang hanya berdaun hijau dan lebat saja.

Tumbuh Liar & Subur

Kondisi tanah yang baik untuk puspa adalah tanah yang gembur dan subur, seperti halnya kebanyakan jenis melati yang lainnya. Selain itu, puspa juga dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi.

Oleh karena tumbuh secara liar di hutan, tanaman ini memiliki kekuatan tersendiri dan sanggup tumbuh kuat di tengah hutan tanpa perawatan khusus. Tidak seperti melati jenis tanaman hias lainnya, yang membutuhkan "tangan dingin" Anda untuk merawatnya.
Pemupukan dengan kompos untuk melati hutan biasanya didapat secara alami dari daun-daun kering tanaman lainnya yang berguguran di hutan. Kondisi tanah hutan di pegunungan yang secara alami sudah sangat gembur dan subur membuat tanaman ini dapat terus tumbuh dengan subur di araa hutan.

Namun tak perlu khawatir, Anda pun tetap bisa menjadikan melati hutan ini sebagai tanaman penghias area rumah. Jika ingin menanamnya di pekarangan rumah, biarkan tajuknya tumbuh padat, lebat, dan rimbun sehingga bunganya yang mungil dan putih akan tampak dominan dan mempercantik pekarangan rumah Anda yang hijau. Selamat berburu melati hutan/ gunung!

tabloidnova